Pupuk Fosfor P Pupuk Kalium K

dan 90 hari setelah tanam menghasilkan bobot pucuk segar berturut-turut sebesar 19.37, 39.41, dan 5.03 gtanaman Susanti et al. 2012. Penelitian lainnya menunjukkan pemupukan kolesom melalui daun dengan konsentrasi 2 g ureal air dan 1 g KCll air menghasilkan produksi pucuk tertinggi sebesar 51.3 gtanaman Marman 2010. Pengaruh pemupukan N terhadap kualitas tanaman seperti fitonutrien, fitokimia dan antioksidan juga telah dilakukan, misalnya pada anggur Hilbert et al. 2003, tomat Toor et al. 2006, selada Olaniyi 2008, Artemisia annua Davies et al. 2009, Mentha longifolia L. Alsafar Al-Hassan 2009, Asparagus racemosus Willd. Vijay et al. 2009, dan kurma Al-Kharusi et al. 2009. Akan tetapi belum ada informasi mengenai pengaruh pemupukan N terhadap kandungan fitokimia dan antioksidan kolesom.

2.6.4 Pupuk Fosfor P

Pupuk P merupakan semua jenis pupuk inorganik yang memiliki kandungan utama unsur P. Saat ini super fosfat merupakan pupuk fosfat utama. Pupuk yang berkadar 16-21 P 2 O 5 diperoleh dengan menambahkan asam sulfat pada batuan fosfat. Sebagian besar dari fosfor diubah menjadi bentuk fosfat primer [CaH 2 PO 4 2 ] dan sebagian sebagai bentuk sekunder CaHPO 4 . Tabel 2.5 memperlihatkan beberapa jenis pupuk P. Penelitian ini menggunakan super fosfat SP-18 sebagai sumber P karena jenis pupuk ini relatif lebih mudah dijumpai di pasaran. Tabel 2.5 Pupuk sumber fosfor Pupuk Rumus kimia Persentase kadar P 2 O 5 tersedia Tri Super fosfat CaH 2 PO 4 2 •2H 2 O 46-48 2 S, 20 CaO Amonium fosfat NH 4 H 2 PO 4 10-11 48-55 P 2 O 5 Diamonium fosfat NH 4 2 HPO 4 46 18 N Sumber: www.deptan.go.id Pengaruh pemupukan P terhadap produksi dan kualitas tanaman telah dilaporkan, misalnya pada alpukat Lynch Goldwebeh 1956, gandum Berardo et al. 1997, manggis Liferdi et al. 2008, mint Alsafar Al-Hassan 2009, asparagus Vijay et al. 2009, selada dan bayam Marvi 2009. Saat umur 2 MST, pemupukan dengan dosis 200 kg SP-18ha pada kolesom menghasilkan bobot pucuk layak jual tertinggi Mualim 2010. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pemberian P kurang berperan didalam produksi daun, antosianin, dan protein kolesom. Akan tetapi pemberian SP-18 sebanyak 400 kgha memiliki potensi untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Pemanenan kolesom pada pemupukan dengan dosis yang sama sebaiknya dilakukan pada umur 6 MST untuk menghasilkan produksi yang maksimal Mualim Aziz 2011. Dengan demikian pada penelitian pupuk P hanya diberikan sebagai pupuk dasar saja.

2.6.5 Pupuk Kalium K

Pupuk K merupakan semua jenis pupuk inorganik yang memiliki kandungan utama unsur K. Semua garam kalium yang dipakai sebagai pupuk dapat larut dalam air dan segera tersedia. Tidak seperti pupuk nitrogen, pupuk kalium walaupun diberikan dalam jumlah banyak tidak mempengaruhi pH tanah. Beberapa jenis pupuk K dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6 Pupuk sumber kalium Pupuk Rumus kimia Persentase K 2 O Kalium klorida KCl 60 45 Cl Kalium sulfat K 2 SO 4 50 18 S Kalium magnesium sulfat K 2 SO 4 •2MgSO 4 22 18 MgO dan 22 S Kalium nitrat KNO 3 44 13 N Sumber: www.deptan.go.id Pemberian pupuk K dapat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas tanaman. Penelitian mengenai pengaruh tersebut telah dilakukan pada beberapa komoditas, seperti pada kentang Westermann Tindall 1998, Al-Moshileh Errebi 2004, Laszlo 2010, padi Brohi et al. 2000, persik Chatzitheodorou et al. 2004, kapas Sawan et al. 2006, kiwi Pacheco et al. 2008, dan kurma Osman 2010. Penelitian Mualim et al. 2009 menunjukkan bahwa K merupakan faktor pembatas produksi antosianin daun kolesom. Namun, tidak ditemukan informasi mengenai pengaruh K terhadap antioksidan kolesom.

2.7. Metabolisme Primer dan Sekunder pada Tumbuhan