Kualitas Kolesom Terkait Metabolit Primer dan Biosintesisnya Kualitas Kolesom Terkait Metabolit Sekunder dan Biosintesisnya

Gambar 6.3 Dinamika kandungan senyawa fenolik yang terkait dengan kapasitas antioksidan kolesom dengan kedua jenis pemupukan. A kandungan total fenolik, B kandungan total flavonoid. Nilai positif menunjukkan peningkatan dan nilai negatif menunjukkan penurunan. Aktivitas PAL yang menurun menunjukkan senyawa fenolik kandungan total fenolik dan kandungan total flavonoid yang terbentuk juga menurun Gambar 6.4. Hal ini karena PAL merupakan enzim yang terkait langsung dengan fenilalanin sebagai prekursor terbentuknya senyawa fenolik Cheng Breen 1991, Rivero et al. 2001. Kaitan antara aktivitas PAL dengan senyawa fenolik yang terbentuk telah banyak dilaporkan, seperti pada strawberry Cheng Breen 1991, bawang merah Benkeblia 2000, tomat Rivero et al. 2001, dan jagung Gholizadeh 2011. A B Gambar 6.4 Peranan phenylalanine ammonia lyase PAL dalam mengatalis terbentuknya senyawa antara bagi biosintesis kelompok besar senyawa fenolik. Singkatan huruf kapital yang dicetak miring menunjukkan senyawa yang berperan sebagai enzim. Garis putus-putus menunjukkan senyawa yang dibentuk melalui berbagai tahapan yang dikatalisis dengan berbagai enzim. Aktivitas CAD dan POD berkaitan erat dengan biosintesis lignin pada sebagian besar jaringan tanaman Anterola Lewis 2002, Boerjan et al. 2003. Aktivitas CAD dan POD yang tinggi pada umur 2 MST menyebabkan rendahnya kandungan total flavonoid. Hal ini akibat persaingan prekursor didalam pembentukan lignin dan flavonoid Gambar 6.5. Prekursor yang digunakan dalam pembentukan kedua senyawa tersebut adalah p-koumaril koenzim A CoA, yang dihasilkan dari fenilalanin Vogt 2010. Akibat flavonoid yang terbentuk rendah maka kandungan total antosianin juga rendah Gambar 6.7.A. Hal ini disebabkan antosianin sebagai pigmen daun merupakan bagian dari senyawa flavonoid. Gambar 6.5 Perananan p-koumaril koenzim A sebagai prekursor dalam biosintesis kelompok senyawa lignin dan flavonoid. CAD = cinnamyl alcohol dehidrogenase, POD = peroksidase. Keterangan lain pada gambar ini sama dengan Gambar 6.4. Kandungan total klorofil kolesom pada pemupukan inorganik selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pemupukan organik Gambar 6.7.B. Telah diketahui bahwa N merupakan salah satu penyusun klorofil. Oleh sebab itu, N lebih banyak diserap pada kolesom dengan pemberian pupuk inorganik 2.92 N sehingga pembentukan klorofil terpacu. Terdapat keterkaitan antara kandungan total klorofil; aktivitas CAD dan POD; aktivitas PAL, kandungan total fenolik dan kandungan total antosianin; serta kandungan protein Gambar 6.6. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kandungan klorofil yang meningkat dari umur ke umur disebabkan penurunan sintesis senyawa fenolik aktivitas PAL dan kandungan total fenolik menurun dan lignin aktivitas CAD dan POD menurun. Akan tetapi, terjadi peningkatan pembentukan protein yang menunjukkan pada saat itu banyak terbentuk asam amino alifatik. Hal ini menyebabkan pembentukan klorofil meningkat melalui tetrapirol dan terjadi peningkatan sintesis flavonoid namun dalam bentuk antosianin kandungan total antosianin meningkat melalui lintasan asam malonat. Walaupun kandungan total flavonoid rendah pada umur 6 MST, namun hal ini tidak menunjukkan bahwa kandungan antosianin rendah.

6.1.4 Sumbangan Fitonutrien Kolesom dalam Diet

Kolesom memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sayuran bergizi berkhasiat obat atau pangan fungsional. Kolesom yang diberi kedua jenis pupuk memiliki kandungan fitonutrien yang berbeda Tabel 6. Ketika dikonsumsi secara teratur maka diharapkan kolesom dapat memberikan fungsi kesehatan bagi masyarakat. Menurut pedoman nutrient content claim yang dikeluarkan Food and Drug Administration USA www.fda.gov, maka kolesom dapat digolongkan sebagai pangan yang “high”, “rich in”, atau “excellent source of” jika mengandung 20 atau lebih nutrisi tertentu per takaran sajinya. Lebih lanjut lagi, untuk menyatakan bahwa kolesom memiliki sifat antioksidan maka kolesom harus mengandung senyawa bersifat antioksidan yang telah dibuktikan secara ilmiah dan senyawa tersebut memenuhi kriteria “high”, “good source” atau “more”. Dengan demikian, menurut kriteria yang telah dikeluarkan FDA tersebut maka kolesom yang diberi pupuk organik atau inorganik merupakan pangan fungsional yang “high in antioxidant” vitamin C dan “excellent source of” magnesium, dan mangan. Gambar 6.6 Mekanisme terbentuknya klorofil pada kolesom terkait dengan biosintesis senyawa fenoliknya. PAL = phenylalanine ammonia lyase. Garis putus-putus menunjukkan senyawa yang dibentuk melalui berbagai tahapan yang dikatalisis dengan berbagai enzim. Garis yang diakhiri dengan tiga garis mendatar menunjukkan penurunan, sedangkan yang diakhiri dengan dua ujung panah menunjukkan peningkatan. Gambar 6.7 Pengaruh kedua jenis pemupukan terhadap A kandungan total antosianin, B kandungan total klorofil, C nilai IC 50, D aktivitas PAL, E aktivitas CAD, dan F aktivitas POD. BB = bobot basah, BK = bobot kering, U = unit; = berbeda nyata P 0.05, = berbeda nyata P 0.01, tn = berbeda tidak nyata menurut uji t- student’s. Garis di atas titik data menunjukkan selang kepercayaan 95 . B C D E F A tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn