Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas II SD semester 1. Hal-hal yang akan diuraikan yaitu 1 analisis kebutuhan, 2 produksi buku suplemen, 3 uji validitas buku suplemen, 4 kajian produk akhir dan 5 pembahasan.

4.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti untuk mengetahui potensi dan masalah yang melatarbelakangi penelitian pengembangan ini. Analisis kebutuhan ini dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas II SD Negeri Boto yang bernama Ibu FK. Wawancara tersebut dilakukan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015. Melalui wawancara ini peneliti dapat memperoleh informasi dari guru mengenai pelaksanaan pembelajaran MMP melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan kebutuhan terhadap buku yang menunjang pembelajaran MMP. Hal ini mendorong peneliti untuk mengembangkan buku suplemen sesuai dengan kebutuhan di lapangan, terutama bagi siswa kelas II SD semester 1.

4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri Boto menggunakan pedoman wawancara yang terdiri dari sembilan butir pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk menggali informasi berkaitan 58 dengan kebutuhan terhadap buku suplemen Bahasa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Berikut ini penjelasan tentang hasil wawancara yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan: Butir pertanyaan pertama merupakan pertanyaan mengenai pengetahuan guru terhadap pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan jawaban guru, dapat diketahui bahwa guru memahami pentingnya membaca dan menulis permulaan sebagai keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh siswa. Keterampilan ini berperan sebagai dasar dalam pembelajaran dan pemerolehan informasi yang lebih lanjut. Melalui keterampilan ini, siswa dapat memahami berbagai informasi yang banyak diperoleh dari kegiatan membaca dan menulis. Butir pertanyaan kedua merupakan pertanyaan mengenai pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis permulaan melalui pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menjelaskan bahwa selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas, guru mengajak siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa melalui kegiatan membaca secara rutin dan terus menerus. Bacaan-bacaan tersebut dapat berupa cerita-cerita pendek yang menarik. Butir pertanyaan ketiga merupakan pertanyaan mengenai kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan jawaban dari guru, terdapat enam dari 21 siswa kelas II SD Kanisius Boto yaitu yang masih mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan membaca dan menulis permulaan. Saat pembelajaran di kelas, terdapat siswa yang masih membaca dengan mengeja per huruf maupun per suku kata. Hal ini menyebabkan siswa tersebut belajar lebih lambat daripada siswa yang lain. Selain itu, siswa juga 59 masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menulis menggunakan huruf tegak bersambung. Menulis huruf tegak bersambung merupakan hal yang dirasa sulit bagi siswa, sehingga siswa sering mengeluh dan kurang termotivasi untuk menulis huruf tegak bersambung. Siswa juga hanya menggunakan buku halus tegak bersambung untuk berlatih menulis tegak bersambung. Butir pertanyaan keempat merupakan pertanyaan mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menjelaskan bahwa adanya siswa yang lambat dalam menguasai keterampilan membaca dan menulis menyebabkan adanya kesenjangan kemampuan belajar siswa di dalam kelas. Guru mengatakan bahwa kesenjangan kemampuan belajar tersebut mengakibatkan siswa dengan kemampuan membaca menulis yang baik cenderung cepat mengerjakan tugas sehingga cepat merasa bosan saat menunggu teman-teman lain. Hal ini mengakibatkan suasana kelas menjadi tidak kondusif karena guru juga harus memberikan bimbingan khusus terhadap siswa dengan kemampuan membaca dan menulis permulaan yang rendah. Butir pertanyaan kelima merupakan pertanyaan mengenai usaha guru dalam mengatasi kendala dan permasalahan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru mengatakan bahwa beliau membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulisnya melalui pemberian tugas dan PR untuk latihan membaca. Siswa berlatih membaca dengan dampingan orang tua di rumah. Selain itu, guru juga melaksanakan tutorial sebaya di kelas untuk pembelajaran membaca dan menulis. 60 Hal ini dilakukan dengan cara pemberian contoh dari siswa yang berkemampuan membaca dan menulis yang baik. Selain itu, siswa tersebut juga dapat membantu siswa-siswa yang masih kesulitan. Guru juga sering memberikan jam tambahan 30 menit setelah jam sekolah untuk memberikan kesempatan latihan membaca bagi siswa yang masih kesulitan. Butir pertanyaan keenam merupakan pertanyaan mengenai buku pegangan yang digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas II SD. Guru mengatakan bahwa buku yang selalu digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah buku mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disediakan oleh pemerintah, terutama berupa Buku Sekolah Elektronik BSE. Guru tidak menggunakan bahan ajar lain yang terkait dengan pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Butir pertanyaan ketujuh merupakan pertanyaan mengenai perlunya perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan pada buku-buku pegangan di kelas. Guru menilai bahwa buku-buku pelajaran yang disediakan pemerintah tersebut sudah cukup baik. Akan tetapi buku-buku tersebut sebaiknya ditambah dengan cerita yang menarik. Cerita-cerita tersebut perlu disertai dengan gambar- gambar yang berwarna-warni. Hal ini tentu dapat menarik dan lebih memotivasi siswa untuk belajar membaca dan menulis menggunakan buku tersebut. Selain itu, buku-buku juga perlu disusun dengan lebih up to date agar sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Butir pertanyaan kedelapan merupakan pertanyaan mengenai kebutuhan guru terhadap buku suplemen untuk menunjang pembelajaran membaca dan 61 menulis pada siswa. Guru mengatakan bahwa buku suplemen dibutuhkan dalam pembelajaran membaca dan menulis siswa. Guru mengungkapkan bahwa buku suplemen yang dibutuhkan tersebut dapat berisi macam-macam cerita pendek bergambar, berwarna-warni, dan up to date. Dengan buku seperti ini, diharapkan siswa dapat lebih tertarik untuk berlatih membaca dan menulis menggunakan buku tersebut. Butir pertanyaan kesembilan merupakan pertanyaan mengenai kemampuan guru dalam membuat atau mengembangkan secara mandiri bahan ajar bagi siswa untuk pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Guru mengatakan bahwa beliau belum pernah membuat bahan ajar secara mandiri. Akan tetapi guru memiliki keinginan untuk menyusun bahan ajar membaca dan menulis bagi siswa.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan