29
terutama berkaitan dengan keterampilan membaca dan menulis permulaan bagi siswa kelas II SD semester 1. Buku suplemen muatan pelajaran Bahasa Indonesia
ini digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan untuk siswa kelas rendah, terutama bagi siswa kelas II Sekolah Dasar semester 1.
Buku suplemen disusun berdasarkan modifikasi dari KBK dan KTSP, terutama pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, buku suplemen juga
disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan bahasa siswa kelas II SD. Pada usia kelas II SD, siswa masih memusatkan pada kata-kata lepas dalam
kalimat sederhana dan masih perlu belajar dalam menuliskan ejaan dan struktur kalimat Ngalimun, 2014: 36. Buku pembelajaran membaca ini dapat membantu
siswa untuk mempelajari hal-hal tersebut secara bertahap, yaitu dari belajar huruf, suku kata, kata, hingga kalimat sederhana. Buku suplemen disusun sesuai dengan
karakteristik belajar bahasa, yaitu pembelajaran dilakukan dari hal-hal konkret ke abstrak, dari sederhana ke kompleks, serta dari hal yang dekat menuju hal yang
jauh Djamarah, 2011: 71. Buku suplemen ini disusun secara inovatif menggunakan gambar dan teks bacaan yang menarik bagi anak dan latihan-latihan
soal yang berkaitan dengan membaca. Hal ini diharapkan dapat membantu anak untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan membaca permulaannya.
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian tentang Buku Suplemen
Kurniasari, Rusilowati, dan Subekti 2014 melakukan penelitian tentang pengembangan buku suplemen IPA terpadu dengan tema pendengaran kelas VIII.
30
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen IPA terpadu, mengetahui kevalidan, kepraktisan
dan kefektifan buku suplemen IPA terpadu dengan tema pendengaran bagi siswa kelas VIII SMP. Produk yang dihasilkan ini dinyatakan valid dengan rata-rata
hasil validasi pakar 3,40. Uji coba produk dilakukan dalam skala kecil dan skala besar dan buku suplemen dinyatakan efektif sebagai pendamping buku teks utama
berdasarkan ketuntasan klasikal siswa sebesar 97 dari hasil uji coba. Pratiwi 2014 melakukan penelitian tentang pengembangan buku
suplemen kimia berorientasi Sains Teknologi Masyarakat STM pada materi koloid. Proses pengembangan buku suplemen ini terdiri dari tiga tahap yaitu
persiapan, pengembangan, dan evaluasi. Subjek uji coba lapangan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 10 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan
uji coba diperoleh hasil persentase rata-rata 82,75 dari angket siswa dengan perincian persentase 82,96 untuk dimensi materi, 81,79 untuk dimensi
kegrafikan buku, dan 81,50 untuk dimensi kebahasaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa buku suplemen yang dikembangkan peneliti berisi materi
yang dapat dimengerti siswa, pengorganisasian kegrafikan buku yang sangat baik, dan penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang komunikatif dan sesuai untuk
siswa. Nufus 2013 melakukan penelitian tentang pengembangan buku
pengayaan cerita anak berbahasa Jawa berbasis pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
bertujuan untuk melakukan kajian dalam rangka menghasilkan buku pengayaan
31
cerita anak berbasis pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga. Pengumpulan data kebutuhan menggunakan angket serta analisis data
menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini hanya sampai pada proses penilaian, yaitu uji coba terbatas kepada dosen ahli, guru, dan orang tua, sehingga
tidak ada uji kelayakan yang dilakukan pada siswa. Berdasarkan analisis data dan penelitian, peneliti dapat menetapkan format akhir buku pengayaan yang
dikembangkan tersebut berupa pendahuluan, isi, dan penyudah.
2.2.2 Penelitian tentang Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan