Biaya Operasional Pengeluaran Perusahaan Outflow

79 pembuatan log, bangunan pekerja, instalasi air, dan instalasi listrik memiliki umur ekonomis 10 tahun. Kumbung, oven, stimer, gentong, rolly, selang air, timbangan, kipas angin, dan termometer memiliki umur ekonomis lima tahun. Barang-barang investasi tersebut memiliki penyusutan yang besarnya berbeda. Lahan tidak memiliki nilai penyusutan karena penggunaan lahan tidak memiliki batas umur ekonomis tertentu, sedangkan peralatan investasi lain memiliki nilai penyusutan. Investasi usaha seperti bangunan pembuatan log, kumbung, stimer, oven, dan barang investasi lainnya memiliki nilai penyusutan yang berbeda Tabel 19. Biaya reinvestasi pada skenario ini juga dikeluarkan pada tahun yang berbeda-beda. Pada tahun kedua tidak ada biaya reinvestasi. Pada tahun ketiga dan kelima ada biaya reinvestasi sebesar Rp 1.122.000 untuk keperluan ayakan, ember, kursi plastik, dan keranjang. Pada tahun keempat biaya reinvestasi yang dikeluarkan sebesar Rp 1.980.000 untuk keperluan sekop, sekop kecil, cangkul, dan sepatu boot.

6.2.3.2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasional usaha. Biaya operasional ini dikeluarkan secara berkala selama usaha tersebut berjalan, Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 1. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi jumlah produksi perusahaan. Biaya tetap tidak berubah walaupun volume produksi bertambah atau berkurang. Biaya tetap yang dikeluarkan pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan pada ketiga skenario meliputi biaya pembelian cutter, sarung tangan, masker, sapu lidi, sapu ijuk, pengki, gaji karyawan, gaji supervisor, listrik, komunikasi, pemeliharaan oven, dan biaya tak terduga. a. Biaya Tetap Skenario I Menjual Log Jamur Tiram Putih Biaya tetap yang dikeluarkan pada skenario I sebesar Rp 33.296.000 pada tahun pertama dan bertambah menjadi Rp 65.846.000 pada tahun kedua sampai kelima. Kenaikkan tersebut disebabkan oleh siklus penjualan log jamur tiram 80 putih pada tahun pertama hanya enam bulan, sedangkan pada tahun kedua sampai kelima dua belas bulan. Adapun rincian biaya tetap yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan pada skenario I dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Biaya Tetap Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario I No. Uraian Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 Cutter 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 2 Sarung tangan 76.000 76.000 76.000 76.000 76.000 3 Masker 95.000 95.000 95.000 95.000 95.000 4 Sapu lidi 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 5 Sapu ijuk 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 6 Pengki 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 7 Gaji karyawan 22.500.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 8 Gaji supervisor 7.200.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 9 Listrik 450.000 900.000 900.000 900.000 900.000 10 Komunikasi 600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 11 Pemeliharaan oven 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 12 Biaya tak terduga 1.800.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 Total 33.296.000 65.846.000 65.846.000 65.846.000 65.846.000 Berdasarkan pada Tabel 20, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pelaku usaha setiap tahunnya berupa pembelian lima unit cutter sebesar Rp 25.000, 19 pasang sarung tangan sebesar Rp 76.000, 19 unit masker sebesar Rp 95.000, dua unit sapu lidi sebesar Rp 10.000, dua unit sapu ijuk sebesar Rp 30.000, satu unit pengki sebesar Rp 10.000, gaji lima karyawan sebesar Rp 22.500.000 pada tahun pertama dan Rp 45.000.000 pada tahun kedua sampai kelima, gaji supervisor Rp 7.200.000 pada tahun pertama dan Rp 14.400.000 pada tahun kedua sampai kelima, listrik sebesar Rp 450.000 pada tahun pertama dan Rp 900.000 pada tahun kedua sampai kelima, komunikasi sebesar Rp 600.000 pada tahun pertama dan Rp 1.200.000 pada tahun kedua sampai kelima, pemeliharaan satu unit oven sebesar Rp 500.000 serta biaya tak terduga sebesar Rp 1.800.000 pada tahun pertama dan Rp 3.600.000 pada tahun kedua sampai kelima. b. Biaya Tetap Skenario II Membeli Log Jamur Tiram Putih Biaya tetap yang dikeluarkan pada skenario II sebesar Rp 46.221.000 pada tahun pertama dan bertambah menjadi Rp 92.271.000 pada tahun kedua sampai 81 kelima. Kenaikkan tersebut disebabkan oleh bulan produksi pada tahun pertama hanya enam bulan, sedangkan pada tahun kedua sampai kelima dua belas bulan. Adapun rincian biaya tetap yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan pada skenario II dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Biaya Tetap Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario II No. Uraian Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 Cutter 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000 2 Sarung tangan 36.000 36.000 36.000 36.000 36.000 3 Masker 45.000 45.000 45.000 45.000 45.000 4 Sapu lidi 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 5 Sapu ijuk 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 6 Pengki 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 7 Gaji karyawan 36.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 8 Gaji supervisor 7.200.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 9 Listrik 450.000 900.000 900.000 900.000 900.000 10 Komunikasi 600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 11 Biaya tak terduga 1.800.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 Total 46.221.000 92.271.000 92.271.000 92.271.000 92.271.000 Berdasarkan pada Tabel 21, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pelaku usaha setiap tahunnya berupa pembelian delapan unit cutter sebesar Rp 40.000, sembilan pasang sarung tangan sebesar Rp 36.000, sembilan unit masker sebesar Rp 45.000, dua unit sapu lidi sebesar Rp 10.000, dua unit sapu ijuk sebesar Rp 30.000, satu unit pengki sebesar Rp 10.000, gaji delapan karyawan sebesar Rp 36.000.000 pada tahun pertama dan Rp 72.000.000 pada tahun kedua sampai kelima, gaji supervisor Rp 7.200.000 pada tahun pertama dan Rp 14.400.000 pada tahun kedua sampai kelima, listrik sebesar Rp 450.000 pada tahun pertama dan Rp 900.000 pada tahun kedua sampai kelima, komunikasi sebesar Rp 600.000 pada tahun pertama dan Rp 1.200.000 pada tahun kedua sampai kelima serta biaya tak terduga sebesar Rp 1.800.000 pada tahun pertama dan Rp 3.600.000 pada tahun kedua sampai kelima. c. Biaya Tetap Skenario III Menjual Log dan Jamur Tiram Putih Segar Biaya tetap yang dikeluarkan pada skenario III sebesar Rp 99.195.000 pada tahun pertama dan bertambah menjadi Rp 196.845.000 pada tahun kedua sampai kelima. Kenaikkan tersebut disebabkan oleh bulan produksi pada tahun pertama hanya enam bulan, sedangkan pada tahun kedua sampai kelima dua belas 82 bulan. Adapun rincian biaya tetap yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan pada skenario III dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Biaya Tetap Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario III No. Uraian Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 Cutter 85.000 85.000 85.000 85.000 85.000 2 Sarung tangan 160.000 160.000 160.000 160.000 160.000 3 Masker 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 4 Sapu lidi 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 5 Sapu ijuk 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000 6 Pengki 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 7 Gaji karyawan 76.500.000 153.000.000 153.000.000 153.000.000 153.000.000 8 Gaji supervisor 14.400.000 28.800.000 28.800.000 28.800.000 28.800.000 9 Listrik 750.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 10 Komunikasi 1.200.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 11 Pemeliharaan oven 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 12 Biaya tak terduga 4.800.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000 Total 99.195.000 196.845.000 196.845.000 196.845.000 196.845.000 Berdasarkan pada Tabel 22, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pelaku usaha setiap tahunnya berupa pembelian tujuh belas unit cutter sebesar Rp 85.000, 40 pasang sarung tangan sebesar Rp 160.000, 40 unit masker sebesar Rp 200.000, empat unit sapu lidi sebesar Rp 20.000, empat unit sapu ijuk sebesar Rp 60.000, dua unit pengki sebesar Rp 20.000, gaji tujuh belas karyawan sebesar Rp 76.500.000 pada tahun pertama dan Rp 153.000.000 pada tahun kedua sampai kelima, gaji dua orang supervisor Rp 14.400.000 pada tahun pertama dan Rp 28.800.000 pada tahun kedua sampai kelima, listrik sebesar Rp 750.000 pada tahun pertama dan Rp 1.500.000 pada tahun kedua sampai kelima, komunikasi sebesar Rp 1.200.000 pada tahun pertama dan Rp 2.400.000 pada tahun kedua sampai kelima, pemeliharaan oven dua unit sebesar Rp 1.000.000 serta biaya tak terduga sebesar Rp 4.800.000 pada tahun pertama dan Rp 9.600.000 pada tahun kedua sampai kelima. 2. Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang harus dikeluarkan suatu usaha dimana biaya ini tergantung besar kecilnya volume produksi. Total biaya variabel yang digunakan pada ketiga skenario berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan 83 tujuan dari usaha yang akan dijalankan. Adapun rincian biaya variabel yang dikeluarkan pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan pada ketiga skenario dapat dilihat di bawah ini. a. Biaya Variabel Skenario I Menjual Log Jamur Tiram Putih Unsur-unsur yang termasuk ke dalam komponen biaya variabel pada skenario I meliputi serbuk kayu, dedak, kapur, jagung, gips, koran, ring bambu, kayu bakar, bibit, karet, plastik, transportasi penjualan log, dan tenaga kerja borongan. Adapun rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih Desa Tugu Selatan pada skenario I dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Biaya Variabel Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario I No. Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Rp Harga Total RpTahun 1 Serbuk kayu Karungbulan 1.300 5.000 78.000.000 2 Dedak Kgbulan 3.900 1.800 84.240.000 3 Kapur Kgbulan 780 300 2.808.000 4 Jagung Kgbulan 1.560 6.000 112.320.000 5 Gips Kgbulan 390 2.500 11.700.000 6 Koran Kgbulan 27,5 4.000 1.320.000 7 Ring bambu Ringbulan 55.000 50 33.000.000 8 Kayu bakar Bakbulan 26 150.000 46.800.000 9 Bibit Logbulan 1.300 8.000 124.800.000 10 Karet Kgbulan 18,34 26.500 5.832.120 11 Plastik Kgbulan 297,3 25.000 89.190.000 12 Transportasi Logbulan 55.000 100 66.000.000 13 Tenaga kerja borongan Orangbulan 13 465.384,6154 72.600.000 Total 728.610.120 Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa biaya variabel yang dikeluarkan untuk usaha penjualan log jamur tiram putih sebesar Rp 728.610.120 dalam satu tahun, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan sebesar Rp 60.717.510. Pada tahun pertama usaha, biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu tahun sebesar Rp 364.305.060 dikarenakan enam bulan awal pada tahun pertama digunakan untuk kegiatan investasi. Biaya variabel yang dikeluarkan pelaku usaha sebagian besar digunakan untuk membeli jagung, bibit, serbuk kayu, dedak, dan plastik dengan biaya total per tahun masing-masing Rp 112.320.000, Rp 124.800.000, Rp 78.000.000, Rp 84.240.000, dan Rp 89.190.000. 84 b. Biaya Variabel Skenario II Membeli Log Jamur Tiram Putih Unsur-unsur yang termasuk ke dalam komponen biaya variabel pada skenario II meliputi bensin stimer penyiraman dan pembelian log jamur tiram putih. Adapun rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih Desa Tugu Selatan pada skenario II dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Biaya Variabel Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario II No. Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Rp Harga Total RpTahun 1 Bensin Literbulan 66,67 4.500 3.600.000 2 Log jamur tiram putih Logbulan 33.333,33 1.800 720.000000 Total 723.600.000 Berdasarkan Tabel 24, diketahui bahwa biaya variabel yang dikeluarkan untuk usaha budidaya jamur tiram putih dengan cara membeli baglog sebesar Rp 723.600.000 dalam satu tahun, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan sebesar Rp 60.300.000. Pada tahun pertama usaha, biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu tahun sebesar Rp 361.800.000 dikarenakan enam bulan awal pada tahun pertama digunakan untuk kegiatan investasi. Biaya variabel yang dikeluarkan pelaku usaha hanya digunakan untuk membeli bensin stimer penyiraman dan log jamur tiram putih dengan biaya total per tahun masing- masing Rp 3.600.000 dan Rp 720.000.000. c. Biaya Variabel Skenario III Menjual Log dan Jamur Tiram Putih Segar Unsur-unsur yang termasuk ke dalam komponen biaya variabel pada skenario III sama dengan skenario I meliputi serbuk kayu, dedak, kapur, jagung, gips, koran, ring bambu, kayu bakar, bibit, karet, plastik, transportasi penjualan log, serta tenaga kerja borongan dan hanya ditambah dengan biaya bensin stimer penyiraman. Hal tersebut dikarenakan pada skenario III selain pelaku usaha membuat log jamur tiram sendiri untuk dijual juga untuk dibudidaya. Adapun rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jamur tiram putih Desa Tugu Selatan pada skenario III dapat dilihat pada Tabel 25. 85 Tabel 25. Biaya Variabel Pelaku Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Tugu Selatan Skenario III No. Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Rp Harga Total RpTahun 1 Serbuk kayu Karungbulan 2.132 5.000 127.920.000 2 Dedak Kgbulan 6.396 1.800 138.153.600 3 Kapur Kgbulan 1.279,2 300 4.605.120 4 Jagung Kgbulan 2.558,4 6.000 184.204.800 5 Gips Kgbulan 639,6 2.500 19.188.000 6 Koran Kgbulan 44,14 4.000 2.046.720 7 Ring bambu Ringbulan 85.280 50 51.168.000 8 Kayu bakar Bakbulan 42,64 150.000 78.000.000 9 Bibit Logbulan 2.132 8.000 204.672.000 10 Karet Kgbulan 29,433 26.500 9.039.786 11 Plastik Kgbulan 479,2 25.000 138.291.900 12 Transportasi Logbulan 37.523 100 45.027.600 13 Tenaga kerja borongan Orangbulan 21 446.704,7619 112.569.600 14 Bensin Literbulan 100 4.500 5.400.000 Total 1.120.287.126 Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa biaya variabel yang dikeluarkan untuk usaha penjualan log dan budidaya jamur tiram putih sebesar Rp 1.120.287.126 dalam satu tahun, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan sebesar Rp 93.357.260,5. Pada tahun pertama usaha, biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu tahun sebesar Rp 560.143.563 dikarenakan enam bulan awal pada tahun pertama digunakan untuk kegiatan investasi. Biaya variabel yang dikeluarkan pelaku usaha sebagian besar digunakan untuk membeli jagung, bibit, serbuk kayu, dedak, dan plastik dengan biaya total per tahun masing-masing Rp 184.204.800, Rp 204.672.000, Rp 127.920.000, Rp 138.153.600, dan Rp 138.291.900.

6.2.4. Analisis Rugi Laba