Teori Manfaat dan Biaya

23 mencapai keuntungan Umar 2003. Menurut Ibrahim 2003, studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai besarnya manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Berdasarkan hal tersebut, studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pengambilan keputusan mengenai apakah suatu rencana bisnis diterima atau ditolak serta apakah akan menghentikan atau mempertahankan bisnis yang sudah atau sedang dilaksanakan Nurmalina et al. 2009. Studi kelayakan bisnis bertujuan untuk mengetahui tingkat benefit yang dicapai dari suatu bisnis yang akan atau telah dijalankan, memilih alternatif bisnis yang menguntungkan, dan menentukan prioritas investasi berdasarkan pada alternatif bisnis yang menguntungkan tersebut. Selain itu, studi kelayakan bisnis juga dapat digunakan untuk menghindari pemborosan sumberdaya Nurmalina et al. 2009. Menurut Kasmir dan Jakfar 2009, ada lima tujuan studi kelayakan bisnis dilakukan yaitu untuk menghindari risiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan, dan memudahkan pengendalian.

3.1.3. Teori Manfaat dan Biaya

Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi mengenai biaya dan manfaat. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang kita terima, sedangkan manfaat adalah sesuatu yang menimbulkan kontribusi terhadap tujuan suatu proyek Nurmalina et al. 2009. Biaya yang umumnya dimasukkan dalam analisis bisnis adalah biaya-biaya yang langsung berpengaruh terhadap suatu investasi, antara lain biaya investasi dan biaya operasional. Menurut Nurmalina et a.l 2009, komponen yang termasuk dalam biaya, yaitu: 1 Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian, biasanya memerlukan biaya yang besar. Biaya investasi umumnya digunakan untuk pengadaan tanah, gedung dan prasarana, mesin dan peralatan serta 24 peralatan kantor. Biaya investasi juga dapat dikeluarkan pada beberapa tahun setelah bisnis berjalan yang disebut dengan biaya reinvestasi. 2 Biaya Operasional Biaya operasional menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap proses produksi dalam satu periode kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari dua komponen utama, yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya sarana produksi, biaya bahan pembantu, dan upah tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun. Biaya yang termasuk dalam biaya tetap, yaitu gaji dan jaminan sosial, premi asuransi, dan biaya overhead seperti biaya telepon, listrik, dan air. 3 Debt Service Debt Service merupakan pembayaran yang dilakukan berupa suku bunga dan modal yang dipinjam. Biaya ini dikeluarkan untuk pembayaran modal pinjaman yang diterima oleh suatu usaha. 4 Pajak Pajak berhubungan dengan pengurangan manfaat bersih yang diterima bisnis. Menurut Nurmalina et al. 2009, manfaat terdiri dari tiga macam, yaitu tangible benefit, indirect or secondary benefit, dan intangible benefit. Tangible benefit adalah manfaat yang dapat diukur seperti disebabkan oleh peningkatan produksi, perbaikan kualitas produk, perubahan waktu dan lokasi penjualan, perubahan bentuk produk, mekanisasi pertanian, pengurangan biaya transportasi, dan penurunan atau menghindari kerugian. Indirect or secondary benefit adalah manfaat yang dirasakan di luar bisnis itu sendiri sehingga mempengaruhi keadaan eksternal di luar bisnis. Intangible benefit adalah manfaat yang rill ada tapi sulit diukur seperti bisnis pertamanan yang memberikan manfaat berupa keindahan, kenyamanan, kesegaran, dan kesehatan. 25

3.1.4. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis