21
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
tujuan penelitian. Pengetahuan dapat diperoleh dari ilmu yang telah dipelajari yang berasal dari sumber bacaan baik dari buku teks, jurnal, dan logika peneliti
yang telah terbangun dari pengalaman penelitian sebelumnya. Berikut ini beberapa teori yang mendasari kerangka pemikiran yang peneliti lakukan.
3.1.1. Investasi
Investasi di dalam perusahaan adalah penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan pengembalian yang menguntungkan di
masa yang akan datang. Investasi pada prinsipnya adalah penggunaan sumber keuangan atau usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang menginginkan
keuntungan darinya. Dari sudut pandang jangka waktu penanamannya, investasi dibagi dalam dua tipe yaitu investasi jangka pendek biasanya kurang dari satu
tahun yang bertujuan untuk mendayagunakan atau memanfaatkan dana yang sementara menganggur serta bersifat marketable mudah untuk diperjualbelikan
dan investasi jangka panjang yang ukuran jangka waktunya lebih dari satu tahun serta tidak bersifat marketable karena investasi ini menyangkut kelangsungan
hidup usaha di masa yang akan datang Suratman 2002. Menurut Suratman 2002, salah satu konsep investasi adalah
penganggaran modal karena penganggaran modal merupakan suatu konsep penggunaan dana di masa yang akan datang yang diharapkan akan memberikan
keuntungan. Investasi dalam usaha umumnya memiliki karakteristik berupa sebagian besar investasi mencakup aktiva yang dapat didepresiasi dan keuntungan
atas sebagian besar investasi meluas di atas periode waktu yang panjang. Aktiva yang dapat didepresiasi menunjukkan bahwa aktiva tersebut umumnya
mempunyai nilai jual kembali yang murah atau tidak mempunyai nilai jual kembali pada akhir masa manfaatnya, sedangkan keuntungan atas sebagian besar
investasi meluas atas periode waktu yang panjang menunjukkan bahwa perlu penggunaan teknik-teknik penilaian investasi yang mengakui nilai waktu uang.
22 Investasi yang menjanjikan keuntungan lebih awal akan lebih disukai
daripada yang menjanjikan keuntungan kemudian. Di dalam investasi banyak mengandung risiko dan ketidakpastian. Investasi menurut karakteristiknya dapat
dibagi menjadi beberapa golongan antara lain 1 investasi yang tidak dapat diukur labanya; 2 investasi yang tidak menghasilkan laba; 3 investasi yang
dapat diukur labanya. Untuk investasi yang dapat diukur labanya perlu dilakukan studi kelayakan yang melihat berbagai aspek. Namun, tidak berarti bahwa jenis
investasi yang lain tidak memerlukan studi kelayakan. Studi kelayakan tetap diperlukan, namun dengan intensitas dan penekanan untuk masing-masing aspek
berbeda Suratman 2002. Menurut Husnan dan Suwarsono 1994, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi intensitas studi kelayakan diantaranya adalah besar dana yang ditanamkan, tingkat ketidakpastian proyek, dan kompleksitas elemen-elemen yang
mempengaruhi proyek. Semakin besar dana yang tertanam dalam proyek investasi, semakin tidak pasti estimasi yang dibuat, dan semakin kompleks faktor-
faktor yang mempengaruhinya maka semakin intens atau mendalam penelitian yang dilakukan. Dengan demikian apapun bentuk investasi yang akan dilakukan
diperlukan studi kelayakan meskipun intensitasnya berbeda. Hal ini dikarenakan
masa mendatang mengandung penuh ketidakpastian. 3.1.2.
Studi Kelayakan Bisnis
Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam berbagai
bidang, baik dalam jumlah maupun waktunya Kasmir Jakfar 2009. Secara umum bisnis merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan biaya untuk
digunakan dalam menghasilkan barang danatau jasa dengan harapan akan memperoleh hasil atau keuntungan di kemudian hari. Menurut Kasmir dan Jakfar
2009, agar tujuan suatu bisnis dapat dicapai hendaknya sebelum melakukan investasi didahului dengan suatu studi untuk menilai apakah investasi yang
ditanamkan akan memberikan suatu manfaat atau tidak. Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian terhadap rencana bisnis
dimana penelitian ini tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis yang akan didirikan, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka untuk
23 mencapai keuntungan Umar 2003. Menurut Ibrahim 2003, studi kelayakan
bisnis adalah kegiatan untuk menilai besarnya manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Berdasarkan hal tersebut, studi
kelayakan merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pengambilan keputusan mengenai apakah suatu rencana bisnis diterima atau ditolak serta
apakah akan menghentikan atau mempertahankan bisnis yang sudah atau sedang dilaksanakan Nurmalina et al. 2009.
Studi kelayakan bisnis bertujuan untuk mengetahui tingkat benefit yang dicapai dari suatu bisnis yang akan atau telah dijalankan, memilih alternatif bisnis
yang menguntungkan, dan menentukan prioritas investasi berdasarkan pada alternatif bisnis yang menguntungkan tersebut. Selain itu, studi kelayakan bisnis
juga dapat digunakan untuk menghindari pemborosan sumberdaya Nurmalina et al. 2009. Menurut Kasmir dan Jakfar 2009, ada lima tujuan studi kelayakan
bisnis dilakukan yaitu untuk menghindari risiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan, memudahkan pengawasan,
dan memudahkan pengendalian.
3.1.3. Teori Manfaat dan Biaya