34
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Tugu Selatan merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram putih di Kabupaten Bogor. Selain itu, pelaku usaha
jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan akan melakukan pengembangan usaha dan belum pernah melakukan studi kelayakan usaha jamur tiram putihnya.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Juni 2011.
4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan secara langsung hanya pada tiga
pelaku usaha jamur tiram putih di Desa Tugu Selatan dikarenakan ketiga pelaku usaha tersebut telah menggambarkan ketiga skenario yang dilakukan dan
memiliki informasi yang lengkap. Selain pada ketiga pelaku usaha tersebut, pengamatan juga dilakukan pada karyawan usaha jamur tiram putih, pedagang
pengumpul, dan masyarakat sekitar. Data sekunder didapatkan dari laporan yang telah dipublikasikan maupun laporan yang tidak dipublikasikan yang bersumber
dari Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor, Kecamatan Cisarua, Desa Tugu Selatan, penelitian terdahulu dan literatur yang terkait dengan penelitian serta media internet.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung di lokasi penelitian, yakni dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung dengan
berbagai pihak yang terkait di sekitar lokasi penelitian dan juga pihak atau instansi terkait dengan penelitian mengenai pengembangan usaha jamur tiram putih.
Selain itu, data juga dikumpulkan melalui penelurusan pustaka ataupun literatur di perpustakaan IPB, instansi terkait, dan media internet.
35
4.4. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data