5.4.1.4. Suhu Tanah
Keberadaan ular jali di dalam suatu lubang sarang dipengaruhi oleh kondisi suhu lingkungan. Selain kondisi suhu lubang sarang, perlu diketahui juga kondisi
suhu tanah yang terdapat di lubang sarang ular tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh rentang suhu tanah yang terdapat di dalam lubang sarang
tersebut adalah berkisar antara 27
o
C hingga 34.5
o
C. Dari tiga selang kelas yang ada, frekuensi tertinggi keberadaan sarang ular jali terhadap suhu tanah yaitu
sebanyak 27 lubang sarang terdapat pada selang kelas 30.0–32.0
o
C, dengan rata- rata mean 29.86
o
C Std.Dev.= 1.44 dan nilai tengah median 30
o
C. Hasil analisa korelasi antar peubah dari karakteristik habitat ular jali antara
peubah suhu tanah dan suhu lubang Lampiran 7, diperoleh koefisien korelasi sebesar + 0.857. Nilai tersebut menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat
07–0.9 = sangat kuat dan bersifat positif, dimana apabila terjadi peningkatan suhu pada tanah maka akan meningkatkan suhu lubang dan demikian juga
sebaliknya. Berdasarkan hasil perhitungan chi-square diperoleh bahwa tolak H0, yaitu setidaknya ada satu selang kelas yang disukai oleh ular jali dibandingkan
setidaknya satu selang kelas yang lainnya. Suhu merupakan faktor yang penting di wilayah biosfer, karena
pengaruhnya sangat besar pada segala bentuk kehidupan. Beberapa kegiatan organisme seperti reproduksi, pertumbuhan dan kematian dipengaruhi oleh suhu
Gambar 11 Diagram sebaran data frekuensi keberadaan sarang ular jali terhadap suhu tanah.
lingkungannya Alikodra 1990. Ular yang mempunyai ciri berdarah dingin poikiloterm, sangat dipengaruhi oleh kondisi temperatur lingkungannya. Kondisi
suhu tanah, lubang sarang ular jali dan lingkungan diluar lubang sarang mempengaruhi aktiviatas ular tersebut. Menurut Alikodra 1990, suhu pada
umumnya mempengaruhi perilaku satwaliar serta berpengaruh terhadap ukuran tubuh serta bagian-bagiannya.
Menurut Lelievre et al. 2011, suhu lingkungan ular dan faktor-faktor intrinsik seperti karakteristik morfologi warna ular, fisiologi sistem
metabolisme dan perilaku, akan mempengaruhi suhu tubuh ular tersebut. Oleh karena itu, baik kondisi suhu lubang maupun suhu tanah di sarang ular jali akan
berpengaruh terhadap suhu tubuh dan kelangsungan hidup ular jali.
5.4.1.5. Kondisi pH Tanah
Kondisi asam – basa lingkungan,terutama tanah, yang biasa disebut sebagai pH tanah, merupakan salah satu sifat kimia tanah yang ditengarai juga mempunyai
pengaruh dalam karakteristik habitat ular jali. Keasaman tanah pH dikelompokkan dalam enam kriteria sbb : 1. Sangat asam untuk pH tanah 4.5;
2. asam untuk pH tanah berkisar antara 4.5 sd 5.5; 3. Agak asam untuk pH tanah berkisar antara 5.6 sd 6.5; 4. Netral untuk pH tanah berkisar antara 6.6 sd
7.5; 5. Agak Alkalis basa untuk pH tanah berkisar antara 7.6 sd 8.5 dan 6. Alkalis untuk pH tanah 8.5.
Gambar 12 Diagram sebaran data frekuensi keberadaan sarang ular jali terhadap pH tanah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa kisaran pH tanah di lubang sarang ular jali adalah 4.5 hingga 7,5 dengan rata-rata mean 6.42
Std.Dev.= 0.49 dan nilai tengah median 6.5. Frekuensi terbanyak keberadaan lubang sarang ular jali terhadap kondisi pH tanahnya terdapat pada selang 5.6– 6.5
yaitu 23 lubang sarang dan selang 6.6 – 7.5 yaitu 19 sarang lubang. Nilai pH tanah dari lubang sarang ular jali di lokasi pengamatan cenderung bersifat agak asam
dan netral. Hal ini merupakan kondisi pH yang dimiliki oleh sawah beririgasi teknis di Pulau Jawa pada umumnya.
Berdasarkan hasil perhitungan chi-square diperoleh bahwa tolak H0, yaitu setidaknya ada satu selang kelas yang disukai oleh ular jali dibandingkan
setidaknya satu selang kelas yang lainnya. Menurut Orr 2006, menyatakan bahwa hasil penelitian terhadap jenis-jenis
pakan ular berupa 16 jenis amphibi, 11 diantaranya menghindari pH yang rendah. Oleh karena itu secara tidak langsung ular jali memilih habitat dengan pH rata-
rata agak asam dan netral, karena pada kondisi pH yang rendah dapat mengurangi ketersediaan pakan berupa jenis katak amphibi sebagai pakan utama ular jali.
Kondisi pH juga penting untuk menentukan komposisi komunitas tumbuhan yang menentukan organisme yang lain untuk hadir, akan tetapi hal ini belum
memberikan informasi yang cukup tentang batas-batas toleransi pH yang dipilih oleh ular Orr 2006.
5.4.1.6. Ketinggian Lokasi
Pengukuran ketinggian tempat ini menggunakan alat GPS Global Positioning System, untuk melihat sebaran ketinggian lokasi yang mungkin
ditempati oleh ular jali. Ketinggian tempatlokasi yang merupakan habitat dari ular jali yang diamati berada pada kisaran 66 m dpl hingga 333 m dpl. Rata-rata
mean ketinggian lokasi yang ditemukan lubang sarang ular jali adalah 224.1 m.dplStd.Dev.=63.87 dengan nilai tengah median 212 m.dpl.