Kelembaban Lubang Sarang Peubah-Peubah Karakteristik Habitat Ular Jali
Hasil pengamatan lubang sarang ular jali diperoleh kisaran jarak dari sumber air antara 1 hingga 40 meter. Hasil rata-rata mean adalah 5.85 m
Std.Dev.=6.3 dan nilai tengah median adalah 4 m. Frekuensi terbanyak 46 lubang sarang keberadaan lubang sarang ular jali terhadap jarak dari sumber air
adalah 1 hingga 14 m, yaitu pada kelas selang pertama.
Berdasarkan hasil perhitungan chi-square diperoleh bahwa tolak H0, yaitu setidaknya ada satu selang kelas yang disukai oleh ular jali dibandingkan
setidaknya satu selang kelas yang lainnya. Ular jali diketahui erat berhubungan dengan daerah perairan yang debit
airnya berlimpah, seperti saluran irigasi. Apabila ular Jali ditemukan di dataran rendah yang berparit, berarti ular tersebut sedang atau akan melakukan aktifitas
mencari mangsa Sidik 2006. Selama pengamatan berlangsung, sebagian besar lubang sarang berada sangat dekat sumber air. Sumber air ini dapat berupa sungai,
Gambar 14 Diagram sebaran data frekuensi keberadaan sarang ular jali terhadap jarak dari sumber air.
Gambar 15 Lokasi lubang sarang ular jali dengan sumber air.
parit, saluran irigasi tersier, mata air dan saluran air yang terdapat di sekitar lokasi ditemukannya lubang sarang tersebut Gambar 15. Hal ini mendukung
pernyataan van Hoesel 1959 bahwa ular jali sering ditemukan di tepi-tepi sungai sumber air. Hasil informasi dari para pemburu profesional menyatakan bahwa
ular jali tidak tahan dalam kondisi kering, karena akan cepat lemas dan mati apabila tidak dibasahi atau berada di tempat yang lembab atau basah. Oleh karena
itu tingkat ketergantungan ular jali terhadap keberadaan sumber air adalah tinggi. Disamping adanya kelimpahan pakan yang banyak ditemukan di sawah dan dekat
dengan sumber air, yaitu berupa katak dan tikus sawah Tweedie 1998.