Kelimpahan Panenan Kelimpahan Ular Jali
Tabel 7 Hasil analisis deskriptif morfometri ular jali gabungan
No Ket.
Gabungan N = 159 PT
SVL PE
BB
1 mean
189.6478 141.4969
48.1510 0.9424
2 Median
193 142
49 0.87
3 Standev
18.7373 13.5277
8.5826 0.2696
4 Min
145 110
25 0.4
5 Max
251 199
81 1.71
Menurut van Hoesel 1959, ciri-ciri lain yang dimiliki ular jali P.mucosus adalah memiliki panjang badan hingga 360 cm, dengan rata-rata 250 cm.
Berdasarkan pengamatan Boeadi et al.1998, terhadap 174 ekor ular, yang terdiri dari 102 ekor jantan dan 72 ekor betina diperoleh informasi rata-rata ukuran SVL
ular jali yang dipanen, untuk jantan: 141,54 cm dan betina: 132,9 cm; panjang ekor untuk jantan: 48,13 cm dan betina: 46,52 cm; ukuran body mass untuk
jantan: 0,8849 kg dan betina: 0,6575 kg. Tabel 8 Hasil analisis deskriptif morfometri ular jali tiap jenis kelamin
No Ket.
Jantan N = 75 Betina N = 84
PT SVL
PE BB
PT SVL
PE BB
1 mean
191.987 142.667
49.320 0.954
187.560 140.450
47.107 0.932
2 median
194 145
49 0,87
191 142
48 0.885
3 standev
20.120 14.092
9.737 0.284
17.285 12.999
7.304 0.257
4 Min
145 112
25 0,45
149 110
30 0.4
5 max
251 199
81 1,71
230 174
75 1.55
Hasil analisis deskriptif dari morfologi ular jali yang tersaji pada Tabel 8, menunjukkan bahwa ular jali jantan mempunyai rata-rata ukuran panjang total,
SVL dan panjang ekor yang lebih besar dibandingkan ular jali betina. Sesuai yang disampaikan Boeadi et al. 1998 dan Auliya 2010, bahwa salah satu ciri
pembeda pada umur yang sama, ukuran ular jali jantan lebih panjang dibandingkan betina. Berdasarkan hasil uji T terhadap nilai rata-rata pada peubah
morfometri ular jali menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ukuran jenis kelamin jantan dan betina p-value 0.05. Out put hasil
analisis tersaji dalam Lampiran 4. Hasil tersebut berbeda dengan yang disampaikan Boeadi et al. 1998, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap panjang tubuh jantan dan betina ular jali. Hal ini menunjukkan bahwa
ular-ular jali yang tertangkap mempunyai rata-rata ukuran yang hampir sama tidak berbeda nyata antara jenis kelamin jantan dan betina.
Pengukuran morfometri ini untuk melihat kecenderungan perubahan terhadap ukuran tubuh ular jali terhadap kondisi lingkunganhabitatnya. Menurut
Kurniati et al. 1997, morfologi anggota tubuh dari suatu jenis binatang merupakan hasil sebuah proses adaptasi terhadap lingkungan yang antara lain berupa seleksi
terhadap ukuran tubuh bila mana terdapat beberapa tekanan seperti kelimpahan mangsa, kompetisi makanan secara interspesifik dan intraspesifik, seleksi ukuran
mangsa dan sistem sosial intraspesifik. Oleh sebab itu adanya variasi ukuran ular jali dapat dipengaruhi jumlah dan jenis pakan, kondisi suhu rata-rata lingkungan
dan faktor lainnya. Menurut Dorcas et al. 2004, pentingnya mengetahui ukuran tubuh ular,
terutama berat tubuh body mass dan suhu tubuh, karena dapat digunakan dalam memahami banyak aspek ekologi ular tersebut. Ukuran tubuh ular juga
mempengaruhi tingkat metabolisme tingkat kebutuhan pakan dan perannya dalam sistem tropik rantai makanan. Namun demikian, pada pengamatan ini
tidak mendalam hingga hal-hal tersebut. Berdasarkan pengelompokan ular jali yang diukur di tingkat pemburu,
pemburu sedang dan pemburu besar di salah satu jalur yang bermuara di UD. Welang Sakti-Boyolali sebagai pengumpul besar, diperoleh perbandingan
jumlah ular jali sebagai berikut Gambar 5:
Gambar 5 Perbandingan rata-rata ukuran ular jali di tingkat pemburu-pengumpul Besar di Kabupaten Boyolali.
Histogram diatas menunjukkan bahwa terdapat rata-rata dari ukuran ular jali yang hampir sama di tingkat pemburu, pengumpul sedang dan pengumpul besar.
Hasil analisa dengan uji Kruskal-Wallis Lampiran 5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan p-value 0.05 dari nilai rata-rata ukuran panjang
total dan SVL di tingkat pemburu, pengumpul sedang dan pengumpul besar. Hal ini menunjukkan bahwa di semua tingkat pengumpul ukuran ular jali yang
diperoleh hampir sama. Kondisi ini didorong oleh kelas ukuran ular jali yang telah distandarkan pada mekanisme pasar ular jali, yang ditetapkan secara konsensus,
sesuai dengan tingkatan nilai ekonomis harga pasar yang berkembang. Di dalam beberapa pengamatan dan penelitian sebelumnya terkait dengan
morfometri ular jali diperoleh data dan informasi nilai rata-rata SVL serta panjang total dan panjang ekor dari ular jali, apabila dibandingkan dengan hasil
pengamatan pada saat ini, dapat disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Ukuran ular jali berdasarkan jenis kelamin periode tahun 1996-2012
Periode okt - nov
96 juni 1998
mei-juni 2007
mei-juni 2007
april-mei 2012
Sex Jtn
Btn Jtn
Btn Jtn
Btn Jtn+Btn
Jtn Btn
Ukuran Contoh
n=32 n=53
n=102 n=113
n=4 n=16
n=40 n=75
n=84
SVL mean 125.8
139 137.7
136.6 131.2
133.8 145.2
142.7 140.5
SVL SD 14.4
18.1 9.8
15.1 14.9
10.5 17.3
14.1 12.9
SE 2.54
2.49 0.97
1.42 7.45
2.63 2.74
1.63 1.42
PE mean 44.6
48.2 45.7
48.2 46.7
47.4 48.8
49.3 47.1
PE SD 8.1
8.1 4.2
5.3 9.6
3.7 11.6
9.7 7.3
Ket: Menurut Auliya 2010
Hasil Pengamatan 2012
Pada Tabel 9 yang merupakan perbandingan ukuran ular jali dengan hasil penelitian sebelumnya, mempunyai kisaran rata-ratamean panjang SVL yang
hampir sama, bahkan mengalami peningkatan ukuran panjang. Hal ini dimungkinkan karena banyak faktor, diantaranya yaitu semakin bertambah
banyaknya pemburupenangkap ular yang berusaha mendapatkan kelas ukuran yang maksimal walaupun jumlah tangkapan semakin berkurang, sedangkan pada
periode sebelum tahun 2000, dengan pemburu yang relatif masih sedikit dan populasi masih banyak, kecenderungan diperoleh ular dalam jumlah yang cukup
banyak dengan kelas ukuran yang lebih beragam.