62 b
Mekanisme penyebarluasan informasi peringatan bahaya di lingkungan sekolah
c Pemahaman yang baik oleh seluruh komponen sekolah bagaimana
bereaksi terhadap informasi peringatan bahaya d
Adanya petugas yang bertanggungjawab
dan berwenang
mengoperasikan alat peringatan dini. e
Pemeliharaan alat peringatan dini. d.
Indikator untuk parameter mobilisasi Sumberdaya 1
Adanya gugus siaga bencana sekolah termasuk perwakilan peserta didik.
2 Adanya perlengkapan dasar dan suplai kebutuhan dasar pasca bencana
yang dapat segera dipenuhi, dan diakses oleh komunitas sekolah, seperti alat pertolongan pertama serta evakuasi, obat-obatan, terpal, tenda dan
sumber air bersih.
3 Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiagaan sekolah
secara rutin menguji atau melatih kesiagaan sekolah secara berkala. 4
Adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait penyelenggaraan penanggulangan
bencana baik
setempat desakelurahan
dan kecamatan maupun dengan BPBDLembaga pemerintah yang
bertanggung jawab terhadap koordinasi dan penyelenggaraan penanggulangan bencana di kotakabupaten.
Dapat disimpulkan bahwa, sekolah siaga bencana adalah sekolah yang mempunyai serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengantisipasi bencana
yang melanda wilayah sekolah mulai dari sebelum, saat, dan pasca bencana. Sekolah
siaga bencana
memiliki parameter
dan indikator
dalam penyelenggaraannya yang meliputi indikator pengetahuan dan keterampilan,
kebijakan, rencana tanggap darurat, mobilisasi sumberdaya, dan sistem peringatan dini.
F. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan penelitian dan digunakan sebagai acuan untuk memperoleh data penelitian. Pertanyaan
penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut.
63 1.
Bagaimana dalam pemenuhan komponen sistem pembelajaran mitigasi
bencana di MIN Jejeran?
2. Bagaimana perencanaan sistem pembelajaran mitigasi bencana di MIN
Jejeran?
3. Bagaimana pelaksanaan sistem pembelajaran mitigasi bencana di MIN
Jejeran?
4. Bagaimana evaluasi dan pengembangan sistem pembelajaran mitigasi
bencana di MIN Jejeran?
64
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik atau pendekatan kualitatif. Lexy J. Moleong 2013: 6 mendefinisikan penelitian kualitatif
adalah: Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, mootivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah natural dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini dilaksanakan secara alamiah dengan tanpa adanya perlakuan treatment khusus terhadap subjek penelitian sehingga sejalan
dengan konsep penelitian kualitatif yang dinyatakan Sugiono 2012: 15 bahwa,
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Best, 1982 dalam Sukardi, 2011: 157
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan
dan kejadian sekarang serta melaporkan keadaan objek atau subjek yang