PKn Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Mitigasi Bencana

131 dapat disimpulkan bahwa terkait penilaian atau evaluasi tidak ada instrumen khusus mengenai materi mitigasi bencana, tetapi menyatu antara kedua materi tersebut.

b. PKn

Tabel 9. Komponen Pembelajaran PKn Komponen Pembelajaran Deskripsi Keterangan KD 1.3. Menjelaskan berbagai upaya mencegah perilaku atau kebiasaan buruk pada diri sendiri dan lingkungan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti: malas belajar, merokok, narkoba, merusak lingkungan misalnya: membakar sampah, menebang pohon tanpa mempertimbangkan ekosistem, membuang polutan ke sungai. Dalam KD tersebut terdapat penekanan dalam hal kebencanaan yaitu pada upaya mencegah perusakan lingkungan Indikator  Menjelaskan pengertian perilaku buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila  Menyebutkan 15 contoh perilaku buruk pada diri sendiri dan lingkungan  Menjelaskan tujuan mencegah perilaku buruk bagi diri sendiri dan lingkungan Indikator tersebut merupakan indikator yang sudah terintegrasi dengan materi mitigasi bencana, dan akan tercermin dari uraian kegiatan siswa yang merujuk jawaban- jawaban materi miitigasi bencana Tujuan pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan pengertian perilaku buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila  Siswa dapat menyebutkan 15 contoh perilaku buruk pada diri sendiri dan lingkungan  Siswa dapat menjelaskan tujuan mencegah perilaku buruk bagi diri sendiri dan lingkungan pengembangan dari indikator dan belum terlalu terlihat integrasi dengan materi mitigasi bencana secara tertulis, tetapi sebenarnya jawaban dari tujuan pembelajaran tersebut merujuk pada materi mitigasi bencana Materi Nilai-nilai Pancasila yang harus Guru merancang materi 132 ajarpokok bahasan diteladani dalam kehidupan sehari-hari ajar yang mengintegrasikan dengan materi mitigasi bencana dalam bentuk contoh-contoh nilai-nilai pancasila Alokasi waktu 2 × 35 menit Guru memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk menyampaikan seluruh tujuan pembelajaran yang telah dirancang Metode ajar Tanya jawab, telaah pustaka, diskusi, dan penugasan Metode ajar disesuaikan dengan kebutuhan selama proses pembelajaran. Untuk pokok bahasan ini pengintegrasian melalui contoh-contoh nilai-nilai pancasila Kegiatan belajar Kegiatan belajar dirancang guru yang dekat dengan lingkungan siswa dan berguna bagi kehidupan sehari-hari mereka dalam bermasyarakat terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Siswa berdiskusi untuk memberikan contoh nilai- nilai pancasila yang berkaitan dengan perilaku buruk dan pencegahan perilaku tersebut bagi diri sendiri dan lingkungan Kegiatan belajar tersebut dirancang agar siswa memahami dan mengerti perbuatan buruk yang mereka lakukan dapat mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri, masyarakat umum, dan juga lingkungan. Sumber belajar PKN BSE kelas IV, lingkungan siswa, dan perpustakaan Sumber belajar sedapat mungkin untuk menggunakan lingkungan di sekitar siswa Penilaian hasil belajar Isian serta uraian Instrumen penilaian merujuk dengan materi mitigasi pada soal pengertian dan contoh perilaku buruk yan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila serta pencegahannya Sumber Dokumentasi: Guru Kelas 133 Pengintegrasian yang dilakukan dapat melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dari hasil analisis dokumen yang diperoleh, pengintegrasian dilakukan pada KD berikut. Menjelaskan berbagai upaya mencegah perilaku atau kebiasaan buruk pada diri sendiri dan lingkungan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti: malas belajar, merokok, narkoba, merusak lingkungan misalnya: membakar sampah, menebang pohon tanpa mempertimbangkan ekosistem, membuang polutan ke sungai. Berdasarkan KD, terlihat beberapa contoh dari perusakan lingkungan yang merupakan bencana yang timbul karena campur tangan manusia. Selanjutnya kita bisa beralih pada pengembangan indikator dan tujuan pembelajaran yang merupakan pedoman guru dalam mengarahkan proses pembelajaran. Berikut tujuan pembelajaran PKn yang mengaitkan materi kebencanaan. 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perilaku buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 2. Siswa dapat menyebutkan 15 contoh perilaku buruk pada diri sendiri dan lingkungan. 3. Siswa dapat menjelaskan tujuan mencegah perilaku buruk bagi diri sendiri dan lingkungan. Pengembangan indikator yang telah disusun, terdapat materi yang berkaitan dengan lingkungan. Pokok bahasan ini sesuai dengan pengembangan pengintegrasian program adiwiyata yang berbasis lingkungan serta program siaga bencana, namun dalam kaitan ini lebih terfokus pada pengintegrasian materi kebencanaan. Hal ini terlihat dalam pemberian contoh perilaku buruk manusia pada lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana, sebagai misal membakar sampah atau membuka hutan dengan membakar pohon. Perbuatan ini nantinya akan mengakibatkan kebakaran hutan dan 134 polusi asap kebakaran hutan. Selain itu, perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya lain diantaranya adalah membuang sampah ke sungai yang bisa mengakibatkan bencana banjir. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi ini melalui diskusi yang dilakukan siswa. sehingga melalui kegiatan diskusi, siswa bisa memikirkan contoh-contoh perilaku buruk terhadap diri sendiri dan lingkungan serta mendiskusikan upaya yang bisa dilakukan guna mencegah perilaku buruk bagi diri sendiri dan lingkungan. Hal ini bisa digunakan sebagai renungan serta pemikiran bagi para siswa untuk memahami bahwa perilaku-perilaku buruk yang kita lakukan bisa menimbulkan bencana yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan lingkungan. Pengalaman belajar ini bisa menjadi upaya pencegahan bagi para siswa untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Pemberian contoh perilaku-perilaku yang dapat merusak lingkungan tersebut merupakan upaya sekolah untuk memberikan pengetahuan terkait bencana-bencana yang dapat timbul akibat kecerobohan kita. Melalui mata pelajaran PKn ini, diharapkan timbul kebiasaan sikap baru di sekolah terutama sikap cinta lingkungan melalui pembiasaan-pembiasaan yang tercipta. Di dukung dengan adanya program Adiwiyata yang memang khusus mengenai lingkungan, sehingga dapat tercipta sekolah yang cinta akan lingkungan dan tidak akan ada bencana yang timbul akibat kecerobohan terhadap lingkungan disekitar kita. 135

c. IPA