Fiqih Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Mitigasi Bencana

144 Cara pemberian materi melalui contoh-contoh yang dekat dengan keseharian tentu lebih efektif dan mengena bagi siswa.

f. Fiqih

Tabel 13. Komponen Pembelajaran Fiqih Komponen RPP mitigasi bencana Deskripsi Keterangan KD Melaksanakan mandi besar KD tersebut belum mencerminkan adanya pengintegrasian materi mitigasi bencana Indikator  Melaksanakan mandi besar dengan menerapkan sunah- sunahnya Indikator tersebut belum mencerminkan adanya pengintegrasian materi mitigasi bencana Tujuan pembelajaran  Melalui praktik siswa dapat menggunakan air secara bijaksana Dalam tujuan pembelajaran ini sudah ada spesifikasi untuk pengintegrasian materi mitigasi bencana Materi ajarpokok bahasan Mandi besar pasca haid Untuk materi mitigasi bencana guru menyisipkan dalam penggunaan air secara bijaksana saat mandi besar. Dimana air bermanfaat bagi kita jika dalam keadaan cukup. Jika air terlalu banyak dapat mengakibatkan banjir, kalau kekurangan dapat mengakibatkan kekeringan Dalam pemberian materi pokok guru memberikan penekanan dalam pemanfaatan air secara bijaksana dan harus mensyukuri nikmat allah Alokasi waktu 2 × 35 menit Waktu dimanfaatkan semaksimalkan mungkin untuk memenuhi tujuan pembelajaran Metode ajar Ceramah dan Penugasan praktik mandi besar di rumah masing- masing Guru menyisipkan materi mitigasi bencana dalam pokok bahasan mandi besar secara halus dan tidak memaksakan dalam mengintegrasikannya. 145 Kegiatan belajar Guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah mandi besar disisipi dengan materi mitigasi bencana yaitu melalui pemanfaatan air yang bijaksana, serta penambahan sedikit materi kebencanaan yang berkaitan dengan air Kegiatan belajar ini diarahkan agar siswa mengerti bagaimana dala mandi besar dan siswa memahami bagaimana memanfaatkan air secara bijaksana dalam kehidupan sehari-hari Sumber belajar Buku paket fiqih untuk kelas VI Selain buku paket guru juga memberikan tambahan materi terkait pemanfaatan air secara bijaksana Penilaian hasil belajar Uraian dan pengamatan Tidak ada instrumen khusus untuk materi kebencanaan Sumber Dokumentasi: Guru Kelas MIN Jejeran merupakan sekolah yang berlatar belakang agama Islam, sehingga para siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran yang dianjurkan oleh kementerian pendidikan nasional saja tetapi juga yang dianjurkan oleh kementerian agama. Salah satu mata pelajaran agama Islam yang diberikan diantaranya Fiqih. Mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang hukum allah yang berhubungan dengan segala amalan bak yang wajib, sunah, mubah, makruh yang digali dari dalil-dalil yang jelas. Berikut wawancara dengan Ibu HN mengenai pengintegrasian materi mitigasi bencana pada mata pelajaran fiqih. “Misalkan tentang fiqih, misalnya pokok bahasan tentang mandi besarmandi setelah haid. Mandi itu menggunakan air, air itu bisa jadi bencana....” Berdasarkan wawancara tersebut terdapat pemberian materi mitigasi bencana terkait penggunaan air secara bijaksana. Hal ini terlihat dalam tujuan pembelajaran berikut. 146 “Melalui praktek siswa dapat menggunakan air secara bijaksana”. Melalui proses pembelajaran ini, dijelaskan bahwa dalam mengelola air harus bijak karena yang kita ketahui jika kita kekurangan air akan mengakibatkan kekeringan namun jika ketersediaan air yang melimpah dapat mengakibatkan kebanjiran. Oleh karena itu, pemanfaatan air yang sebaik- baiknya dan sebijaksana mungkin untuk menghindari terjadinya bencana. pengintegrasian materi mitigasi bencana ini dengan mata pelajaran fiqih berdasarkan penuturan Ibu HN sangat merangsang keingintahuan siswa, mengingat siswa kelas VI kebanyakan mulai beranjak dewasa dan memiliki rasa penasaran yang tinggi akan pokok bahasan tersebut. Sehingga banyak pertanyaan yang timbul dari pengintegrasian kedua materi tersebut. Penyampaian guru yang menarik dan pokok bahasan yang menarik tentu membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Gambar 22. penayangan dokumenter Gambar 23. kegiatan diskusi siswa Uraian dari mata pelajaran yang diintegrasikan dengan materi mitigasi bencana menunjukkan adanya keterkaitan antar indikator dari masing-masing indikator pencapaian pembelajaran dengan indikator parameter pengetahuan 147 dan keterampilan sekolah siaga bencana untuk poin pengetahuan mengenai jenis bahaya, sumber bahaya, besaran bahaya dan dampak bahaya serta tanda- tanda bahaya yang ada di lingkungan sekolah dan poin pengetahuan upaya yang bisa dilakukan sekolah untuk meminimalkan risiko bencana di sekolah. Namun ada satu indikator untuk mata pelajaran fiqih yang belum memperlihatkan adanya keterkaitan indikator dengan indikator parameter pengetahuan dan keterampilan sekolah siaga. Pengintegrasian materi mitigasi bencana untuk mata pelajaran fiqih ini lebih pada penyampaian materi mandi besar yang disisipi pengetahuan tentang pemanfaatan air sebijaksana mungkin serta ketersediaan air yang kekurangan ataupun berlebihan dapat menyebabkan bencana. Materi mitigasi bencana memang belum tercermin dalam indikator namun terlaksana melalui pembelajarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya komitmen MIN Jejeran untuk menyiapkan kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana terutama pada mitigasi non-struktural, terlihat melalui pengintegrasian mata pelajaran yang ada melalui indikator, dengan menyisipkan pengetahuan dan keterampilan terkait pembelajaran mitigasi bencana. Berikut diagram keterkaitan indikator mata pelajaran dengan indikator pengetahuan dan keterampilan parameter sekolah siaga bencana menurut Ardito M. Kondijat yang terlihat dalam Gambar 24. 148 Gambar 24. Keterkaitan indikator mata pelajaran dengan indikator parameter pengetahuan dan keterampilan Indikator pengetahuan dan keterampilan  Pengetahuan mengenai jenis bahaya, sumber bahaya, besaran bahaya dan dampak bahaya serta tanda-tanda bahaya yang ada di lingkungan sekolah.  Pengetahuan upaya yang bisa dilakukan sekolah untuk meminimalkan risiko bencana di sekolah. IPA  Mendeskripsikan macam-macam bencana alam dan penyebabnya  Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan  Menjelaskani cara mencegah erosi  Menjelaskan pentingnya menanam pohon bakau Matematika  Memecahkan masalah tentang pengurangan risiko bencana yang berkaitan dengan KPK dan FPB PKN  Menjelaskan pengertian perilaku buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila  Menyebutkan 15 contoh perilaku buruk pada diri sendiri dan lingkungan  Menjelaskan tujuan mencegah perilaku buruk bagi diri sendiri dan lingkungan IPS  Menjelaskan akibat penggunaan SDA yang tidak memperhatikan kelestarian ekosistem dan lingkungan.  Menjelaskan langkah-langkah bijaksana dalam penggunaan SDA tak terbaharui. Bahasa Indonesia Menyusun catatan pengamatan tentang upaya memperbaiki lingkungan dengan reboisasi Fiqih Melaksanakan mandi besar dengan menerapkan sunah-sunahnya 149

4. Evaluasi Sistem Pembelajaran Mitigasi Bencana