Matematika Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Mitigasi Bencana

124 pengetahuan lebih tentang kebencanaan dan diharapkan siswa memiliki sikap siaga terhadap bencana. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi bencana, para siswa sudah siap untuk menghadapi bencana tersebut. Hal itu terbukti saat terjadi gempa beberapa waktu lalu, para siswa cukup tenang walaupun masih ada beberapa siswa terutama kelas awal yang panik namun cukup terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengintegrasian pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana ke dalam pembelajaran efektif membentuk kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana terutama gempa bumi.

3. Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Mitigasi Bencana

Tahapan setelah rancangan pembelajaran dibuat adalah pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien jika guru berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Berikut pembahasan pelaksanaan pembelajaran mitigasi bencana berdasarakan mata pelajaran yang terintegrasi dengan pendidikan pengurangan risiko bencana.

a. Matematika

Tabel 8. Komponen Pembelajaran Matematika Komponen pembelajaran Deskripsi Keterangan KD 1.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FPB 4.2 Mengurutkan dan menyajikan data dalam bentuk tabel. Kedua KD tersebut merupakan contoh dari pengintegrasian materi mitigasi bencana ke dalam pokok bahasan KPK FPB serta pokok bahasan mengumpulkan dan mengolah data indikator  Memecahkan masalah tentang pengurangan risiko bencana yang berkaitan dengan KPK dan FPB  Siswa dapat mengurutkan Dari indikator disamping hanya indikator untuk pokok bahasan KPK FPB yang sudah tampak pengintegrasian materi 125 data  Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk table kebencanaanya Tujuan pembelajaran  Siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB yang terkait dengan mitigasipenangggulangan bencana  Melalui demonstrasi dan diskusi kelompok siswa dapat mengurutkan data.  Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyajikan data dalam bentuk table Dalam tujuan pembelajaran dalam pokok bahasan KPK FPB sudah tampak pengintegrasian dengan mitigasi bencana namun dalam tujuan pembelajaran pada pokok bahasan mengolah data belum terlihat, RPP terdapat tujuan pembelajaran khusus yang di highlight oleh guru untuk menandai adanya tujuan pembelajaran khusus mitigasi bencana Materi ajarpokok bahasan  KPK dan FPB  Mengolah dan menyajikan data Terkait materi ajar guru menyelipkan materi kebencanaan dalam penyajian soal-soal cerita serta penambahan pengetahuan tentang kebencanaan melalui uraian cerita atau informasi yang nantinya dikaitkan ke dalam soal- soal evaluasi. Alokasi waktu 2 × 35 menit Guru memanfaatkan waktu yang telah dianggarkan semaksimal mungkin untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang telah dirancang Metode ajar Metode: diskusi, demonstrasi, tanya jawab, pameran, serta problem solving Metode ajar yang digunaka terkait pengintegrasian mitigasi bencana lebih pada penggunaan soal-soal cerita yang merujuk tentang informasi- informasi yang ada dalam 126 bacaan terkait gempa bumi 2006 yang dapat dijadikan data oleh para siswa Kegiatan belajar Kegiatan belajar disusun mulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir.  KPK dan FPB Kegiatan yang berkaitan dengan pengintegrasian materi mitigasi bencana berada pada kegiatan inti dimana siswa diminta untuk memecahkan permasalahan dalam soal cerita yang disajikan oleh guru.  Mengolah data Kegiatan yang berkaitan dengan pengintegrasian materi mitigasi bencana berada pada kegiatan kegiatan awal guru menceritakan peristiwa gempa tahun 2006 serta akibat yang ditimbulkan. Dari pengetahuan awal tentang bencana tersebut guru mengembangkan untuk menjadikan data yang nantinya harus diolah dan disajikan oleh siswa dalam bentuk tabel. Kegiatan pembelajaran dirancang oleh guru sebisa mungkin untuk menyajikan hal-hal yang relevan sehingga siswa dapat memahami dan mengerti konsep yang disampaikan oleh guru. Dalam mengaitkan materi kebencanaan dalam mata pelajaran matematika harus berhati-hati karena tidak semua pokok bahasan dapat diintegrasikan. Sumber belajar Buku paket yang dimiliki siswa dan untuk materi kebencanaan guru memilih untuk memberikan handout materi sebagai tambahan. Guru juga kadang memanfaatkan buku- buku yang ada di perpustakaan sebagai tambahan materi pelajaran Penilaian hasil belajar Untuk evaluasi tidak ada evaluasi khusus materi mitigasi bencana namun menyatu dengan soal-soal matematika yang disajikan guru Instrumen penilaian lebih menekan pada soal-soal cerita dimana lebih mudah dalam memasukkan hal-hal yang berkaitan dengan kebencanan Sumber Dokumentasi: Guru Kelas 127 Berdasarkan observasi, wawancara, dan analisis dokumen RPP yang ada, guru melakukan integrasi pembelajaran mitigasi bencana ke dalam mata pelajaran Matematika. Pokok bahasan yang diambil untuk pengintegrasian materi mitigasi bencana pada materi ajar Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK dan Faktor Persekutuan terbesar serta pokok bahasan mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk tabel. Dari wawancara dengan Ibu HN selaku guru kelas VI dan juga guru mata pelajaran matematika, fiqih, dan SBK menuturkan tentang bagaimana mengintegrasikan materi mitigasi bencana ke dalam mata pelajaran matematika. “siswa dapat mengumpulkan data tentang apa gitu, mengumpulkan data tentang korban gempa bumi melalui internet atau mengumpulkan data tentang korban bencana melalui internet siswa dapat mengumpulkan data tentang korban bencana gempa bumi. Kemudian siswa dapat memasukkan tabel tentang memasukkan data tentang korban gempa ke dalam tabel. Jadi tentang apa itu dijelaskan.” WWGK110515 Dari penuturan Ibu HN menunjukkan bahwa dalam mengintegrasikan materi mitigasi bencana ke dalam mata pelajaran matematikan dengan mengganti objek pembelajaran dengan hal-hal yang berkaitan dengan kebencanaan. Ibu HN juga menambahkan sebagai berikut. “Jadi khan untuk pengumpulan data banyak menggunakan tentang tinggi badan, berat badan, ukuran sepatu, itu kita kuat kita berikan bahwa ketika anak-anak atau masyarakat itu berkumpul di posko____ ada obat-obatan kemudian ingin tahu kesehatan anak-anak, karena ingin tahu selama ada disitu nanti akan ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya, ada keluhan apa saja, nah itu tu bisa jadi ide-ide untuk menjelaskan.” WWGK110515 Kemudian dari dokumen RPP yang ada, terdapat tujuan pembelajaran yang merujuk pada tujuan pembelajaran pendidikan risiko bencana pada pokok bahasan mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel. Berikut 128 tujuan pembelajaran yang diharapkan dari pengintegrasian materi kebencanaan ke dalam mata pelajaran matematika. a. meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bencana dalam kehidupan sehari-hari mereka. b. membantu dan memfasilitasi siswa dengan pengetahuan ilmiah dan praktis tentang risiko bencana sebelum, selama, dan sesudah bencana dan keterampilan yang terkait untuk mengurangi atau menguranginya. c. meningkatkan keyakinan siswa tentang pentingnya matematika, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang akan memotivasi mereka memiliki sikap yang baik terhadap matematika, ilmu pengetahuan, dan teknologi. d. meningkatkan kesadaran siswa untuk memprediksi dan mengantisipasi gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang disebutkan, membuktikan bahwa pembelajaran memang dirancang untuk memberikan pengetahuan kepada siswa pentingnya pendidikan pengurangan risiko bencana ini untuk menyiapkan kesiapsiagaan siswa. dari analisis dokumen yang ada, materi pembelajaran dirancang dengan mengaitkan cerita peristiwa gempa tahun 2006 yang berkaitan dengan angka-angka yang dapat dijadikan data untuk siswa hadirkan dalam bentul tabel. Penuturan dari Ibu HN dan analisis dokumen, membuktikan bahwa kekreatifan guru dalam memilih objek pembelajaran dalam pengintegrasian pembelajaran mitigasi bencana ini sangat dibutuhkan. Biasanya dalam materi pengumpulan data tersebut hanya hal-hal yang berkaitan secara umum seperti berat badan, tinggi badan, jumlah penduduk, dll. Namun dengan adanya pengintegrasian pembelajaran mitigasi bencana, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di dalam kelas, penelliti menemukan keunikan yang dilakukan guru dalam mengaitkan materi mitigasi bencana ke dalam mata 129 pelajaran matematika. Pemilihan objek materi pengumpulan data ini, guru memberikan pengantar pembelajaran dengan mengandaikan mereka pergi ke posko dimana banyak masyarakat yang sedang terkena bencana berkumpul. Siswa diminta untuk menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, keluhan apa saja yang diutarakan para warga masyarakat, kemudian siswa diminta untuk mengolah data yang sudah mereka dapatkan. Selain itu guru juga menuturkan bahwa pokok bahasan matematika yang sangat mudah dikaitkan dengan kebencanaan adalah pokok bahasan KPK dan FPB. Dari penuturan Ibu AR KPK dan FPB mudah dalam mengaitkan materi kebencanaan. Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran matematika tentang pokok bahasan KPK dan FPB, guru mengaitkan materi kebencanaan dalam pemecahan masalah melalui soal-soal yang berkaitan dengan materi kebencanaan. contoh soal yang diberikan guru sebagai berikut. 1. Ibu memiliki 28 kantong beras dan 35 bungkus mie instan. Beras dan mie tersebut akan di sumbangkan bagi korban gempa. Ibu akan mengemas beras dan mie tersebut ke dalam kantong plastik dengan jumlah yang sama banyak,berapakah banyaknya kantong plastik yang dibutuhkan oleh ibu? 2. Sekolah satu melakukan simulasi bencana setiap 7 hari sekali,sekolah kedua melakukan simulasi setiap 14 hari sekali,jika pada tanggal 14 oktober 2012 mereka melakukan simulasi bersama- sama,kapankah mereka akan melakukan simulasi bersama untuk yang kedua kalinya Berdasarkan kedua soal matematika tersebut, terlihat pengintegrasian hal-hal yang berkaitan dengan kebencanaan tidak selalu terkait dengan materi-materi pokok mitigasi bencana, tetapi bisa saja mengambil hal-hal kecil yang bisa dijadikan contoh. Terlihat dari pengintegrasian materi mitigasi 130 bencana dengan mata pelajaran lain tidak terlalu dipaksakan, tetapi tetap mengena dan berkaitan dengan kebencanaan. Penggunaan metode diskusi dan problem solving tentu saja memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi setiap siswa. selain itu, di MIN Jejeran dalam pembagian kelas sudah berdasarkan kemampuan siswa, jadi guru bisa menggunakan metode yang sama untuk setiap kelasnya. Namun guru juga menggunakan multimetode sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang diperlukan. Terkait sumber belajar, alat, dan bahan belajar guru memanfaaatkan buku pelajaran yang ada dan juga lembar kerja siswa LKS untuk mengetes kemampuan siswa. penggunaan fasilitas fisik, guru memaksimalkan apa yang ada. pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga dilakukan di luar kelas disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran Penilaiannya sendiri, tidak ada penilaian atau soal khusus untuk materi kebencanaan, namun dari soal-soal yang diberikan sudah terlihat pengintegrasian materi kebencanaan dengan mata pelajaran matematika. Berikut soal pemecahan masalah yang diberikan kepada siswa. 1. Sebuah posko kesehatan akan membagikan 60 masker dan 80 selimut untuk korban bencana gunung meletus di suatu daerah. Bantuan tersebut akan dibuat paket dengan jumlah sama banyak. Berapa banyak paket yang dapat dibuat oleh posko kesehatan tersebut? 2. Palang Merah Indonesia PMI menyediakan 120 bungkus mie instan dan 150 kantong minyak goreng untuk membantu korban gempa di sumatra. Kedua barang tersebut akan dikemas dalam kantong plastik dalam jumlah sama banyak. Banyaknya kantong plastik yang dibutuhkan adalah … Dari kedua soal tersebut, mencerminkan bahwa materi kebencanaan bisa dijadikan objek soal dalam penilaian mata pelajaran matematika. Sehingga 131 dapat disimpulkan bahwa terkait penilaian atau evaluasi tidak ada instrumen khusus mengenai materi mitigasi bencana, tetapi menyatu antara kedua materi tersebut.

b. PKn