Peranan Distribusi Peranan Pemerintah

19 Masalahnya adalah seberapa banyak pemerintah harus menyediakan barang- barang publik? Berapa besar dana yang harus disediakan oleh pemerintah untuk penyediaan jalan, jembatan, saluran irigasi, dan sarana transportasi lain? Oleh karena untuk barang-barang publik terdapat masalah pengutaraan nilai kesukaan, maka pembayaran untuk penyediaan barang tersebut tidak dapat dilakukan melalui sistem harga melainkan harus melalui sistem pemungutan suara. Dengan sistem pemungutan suara, setiap orang berusaha menggunakan haknya sehingga hasil pemungutan suara tersebut sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Hasil pemungutan suara tidak akan dapat memuaskan setiap orang, akan tetapi dengan menggunakan kriteria tertentu hasil pemungutan suara akan mendekati penyelesaian yang efisien seperti halnya sistem pasar. Peranan pemerintah dalam alokasi adalah untuk mengusahakan agar alokasi sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pogue and Sqontz, 1976; Musgrave and Peggy, 1989; Mangkoesoebroto, 2000; Reksohadiprodjo, 2001.

2.1.2. Peranan Distribusi

Peranan pemerintah lain adalah sebagai alat distribusi pendapatan atau kekayaan. Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan faktor-faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem warisan dan kemampuan memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hukum yang berlaku. Pemilikan faktor produksi sebagai sumber pendapatan tergantung dari permintaan akan faktor produksi dan jumlah yang ditawarkan oleh pemilik faktor produksi. Permintaan dan penawaran akan faktor produksi menentukan harga dari faktor produksi yang bersangkutan. Permintaan akan suatu faktor produksi tergantung pada teknologi. Apabila teknologi dalam menghasilkan suatu barang adalah teknologi 20 padat karya, maka permintaan akan tenaga kerja relatif lebih besar daripada permintaan akan modal, dan pengusaha bersedia membayar tenaga kerja lebih besar daripada modal dan sebaliknya untuk faktor produksi modal. Penawaran suatu faktor produksi tergantung dari pemilikan faktor produksi yang juga dipengaruhi oleh warisan dan jumlah yang ditawarkan. Semakin banyak jumlah yang ditawarkan, semakin rendah harga yang didapat oleh pemiliknya Mangkoesoebroto, 2000; Reksohadiprodjo, 2001. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus dipisahkan dari masalah keadilan, atau dengan arti kata lain, masalah keadilan dan masalah efisiensi adalah berkebalikan. Perubahan ekonomi ini dikatakan efisien apabila perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan suatu golongan dalam masyarakat dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak memperburuk keadaan golongan yang lain. Dapat dipahami bahwa pandangan ini adalah pandangan yang sangat ektrim sebab tidak ada satupun tindakan yang tidak mempengaruhi pihak lain secara positif maupun negatif Mangkoesoebroto, 2000; Reksohadiprodjo, 2001. Ahli ekonomi Kaldor mengatakan bahwa suatu tindakan dikatakan bermanfaat baik apabila golongan yang memperoleh manfaat dari tindakan “dapat” secara konseptual memberikan kompensasi bagi golongan yang mengalami kerugian sehingga posisi golongan yang rugi tetap sama seperti halnya sebelum adanya tindakan yang bersangkutan Mangkoesoebroto, 2000; Reksohadiprodjo, 2001. Masalah keadilan ini tidak sepenuhnya berada dalam ruang lingkup ilmu ekonomi oleh karena masalah keadilan tergantung daripada pandangan masyarakat 21 terhadap keadilan itu sendiri. Keadilan bukanlah suatu hal yang statis dan absolut akan tetapi merupakan suatu hal yang dinamis dan relatif, tergantung dari persepsi masyarakat terhadap keadilan. Jadi masalah keadilan harus diserahkan kepada masyarakat, yang melalui wakil-wakil mereka dalam Dewan Perwakilan Rakyat merumuskan keadilan publik yang mereka inginkan, dan selanjutnya pemerintah melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter merubah keadaan masyarakat sehingga sesuai dengan distribusi pendapatan yang diinginkan oleh masyarakat. Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatan secara langsung dengan pajak yang progresif yaitu relatif beban pajak yang lebih besar bagi orang kaya dan relatif lebih ringan bagi orang miskin, disertai dengan subsidi bagi golongan miskin. Pemerintah dapat juga secara tidak langsung mempengaruhi distribusi pendapatan dengan kebijakan pengeluaran pemerintah misalnya pendidikan dan kesehatan gratis bagi golongan tertentu, subsidi pupuk untuk petani, subsidi harga bagi petani pangan, subsidi bunga pada kredit ketahanan pangan KKP, subsidi pangan untuk masyarakat miskin dan sebagainya Pogue and Sqontz, 1976; Musgrave and Peggy, 1989; Stiglitz, 2000; Simatupang dan Timmer, 2008.

2.1.3. Peranan Stabilisasi