62
pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara cukup, merata serta terjangkau. Sementara itu lokakarya Ketahanan Pangan Rumah Tangga pada tahun 1996 juga
menghasilkan rumusan baru konsep ketahanan pangan rumah tangga yaitu : ketahanan pangan rumah tangga adalah kemampuan untuk memenuhi pangan anggota keluarga
dari waktu dan berkelanjutan baik dari produksi sendiri maupun membeli dalam jumlah, mutu dan ragamnya sesuai dengan lingkungan setempat serta sosial budaya
rumah tangga agar dapat hidup sehat dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara produktif Badan Ketahanan Pangan, 2005a; Saliem et al., 2005; Maxwell and
Frankenberger, 1992. Konsep dari ketahanan pangan sangat luas dan beragam yang meliputi dimensi
sasaran global, nasional, regional, rumah tangga dan individu serta dimensi waktu atau musim, ruang dan dimensi sosial ekonomi masyarakat. Ketahanan pangan global,
nasional, regional, lokal dan rumah tangga serta individu merupakan suatu rangkaian sistem hirarkis, dimana ketahanan pangan nasional dan regional merupakan syarat
keharusan necessary condition bagi ketahanan pangan masyarakat, rumah tangga dan individu. Dan ketahanan pangan individu merupakan syarat kecukupan
sufficiency condition bagi ketahanan pangan nasional Simatupang, 1999. Ketahanan pangan merupakan rangkaian dari tiga komponen utama yaitu : 1
ketersediaan dan stabilitas pangan food availability and stability , 2 kemudahan memperoleh pangan food accessibility, dan 3 pemanfaatan pangan food
utilization FAO, 1996.
2.4.2. Ketahanan Pangan Sebagai Suatu Sistem
Dalam upaya memudahkan pemetaan tugas dan wewenang antara pemerintah dan masyarakat dalam koordinasi di bidang perencanaan, pelaksanaan, monitoring
63
dan evaluasi, maka Badan Ketahanan Pangan 2005a mengkategorikan ketahanan pangan sebagai suatu sistem ekonomi pangan yang terdiri subsistem penyediaan,
distribusi dan konsumsi yang berinteraksi secara berkesinambungan. Ketahanan pangan sebagai suatu sistem digambarkan dalam Gambar 3, yang menunjukkan
adanya keterkaitan yang erat antar subsistem dalam sistem ketahanan pangan. Pembangunan subsistem penyediaan mencakup pengaturan kestabilan dan
kesinambungan penyediaan pangan baik yang berasal dari produksi dalam negeri, cadangan maupun impor. Pembangunan subsistem distribusi mencakup pengaturan
untuk menjamin aksesibilitas penduduk secara fisik dan ekonomis terhadap pangan antar wilayah dan antar waktu, serta stabilitas harga pangan strategis. Pembangunan
subsistem konsumsi mencakup pengelolaan pangan di tingkat daerah maupun rumah tangga, untuk menjamin setiap individu memperoleh pangan dalam jumlah, mutu gizi,
keamanan dan keragaman sesuai kebutuhan dan pilihannya. Ketiga subsistem merupakan satu kesatuan yang didukung adanya berbagai input sumberdaya alam
lahan, air, perairan darat dan laut, kelembagaan, budaya, permodalan dan teknologi. Proses pembangunan ketahanan pangan digerakkan oleh kekuatan masyarakat
dalam usaha agribisnis pangan yang ditopang oleh fasilitasi pemerintah. Peran fasilitasi pemerintah diimplementasikan dalam bentuk kebijakan ekonomi makro dan
perdagangan, pelayanan dan pengaturan, penyediaan prasarana dan sarana publik serta intervensi atas kegagalan pasar untuk mendorong terciptanya pasar agribisnis
pangan yang berkeadilan. Peran pemerintah adalah memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi masalah pangannya secara mandiri. Hasil yang diharapkan adalah
terpenuhinya hak azasi manusia atas pangan, berkembangnya SDM yang berkualitas, dan terciptanya kondisi kondusif ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan
ketahanan nasional.
Partisipasi Masyarakat
• Produsen Pertanian • Indutri Pengolahan
• Pedagang • Jasa Pelayanan
Input :
• SD alam lahan, air,
peraiaran • Kelmbaga
an • Budaya
• Teknologi
Ketersediaan
• Produksi • Cadangan
• Impor
Distribusi:
Akses fisik dan ekono
mi antar • Wilayah
• Waktu • Individu
Konsumsi :
• Kecukupan • Keragaman
• Mutu gizi • Keamanan
• Keterjangka uan
Output :
• Pemenuhan HAM
• Pengembang an SDM ber
kualitas • Ketahanan
pangan, eko nomi dan na
sional
Partisipasi Pemerintah
• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan perdagangan dalam negeri dan
internasional • Pelayananfasilitasi
• Intervensipengelolaan pasar terkendali
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Nasional Jakarta 2005
Gambar 3. Kerangka Sistem Ketahanan Pangan
Produksi Daerah
Perdagangan : Cadangan
Pangan : - Antar Daerah
- Antar Negara - Pemerintah
- Pemda - Bantuan
LN
Cadangan Pangan
Masyarakat Bantuan
Pangan
Ketersediaan Di Pasar
Cadangan Pangan RT
Produksi Usaha Tani
Ketahanan Pangan RT
Konsumsi pangan Yang cukup untuk
Hidup sehat dan
Produktif :
- Setiap individu
- Setiap saat
- Sesuai pilihan
Pendapatan Usaha lain
Off-farm
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Nasional Jakarta 2005 Gambar 4. Sistem Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Produksi Daerah
Perdagangan : Cadangan
Pangan : - Antar Daerah
- Antar Negara - Pemerintah
- Pemda - Bantuan
LN
Cadangan Pangan
Masyarakat Bantuan
Pangan
Ketersediaan Di Pasar
Cadangan Pangan RT
Produksi Usaha Tani
Ketahanan Pangan RT
Konsumsi pangan Yang cukup untuk
Hidup sehat dan
Produktif :
- Setiap individu
- Setiap saat
- Sesuai pilihan
Pendapatan Usaha lain
Off-farm
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Nasional Jakarta 2005 Gambar 4. Sistem Ketahanan Pangan Rumah Tangga
65
Perwujudan sistem ketahanan pangan di tingkat rumah tangga mikro dalam kerangka hubungannya dengan sistem ketahanan pangan tingkat wilayah atau negara
makro dapat digambarkan pada Gambar 4. Pada gambar tersaji bagaimana hubungan ketahanan pangan di tingkat mikro dengan ketahanan pangan tingkat
makro. Tercapainya ketahanan pangan di tingkat makro belum tentu tercapai ketahanan pangan di tingkat mikro karena pengaruh faktor individu dan rumah
tangga. Ditinjau dari sistem kelembagaan sosial pangan masyarakat, terwujudnya
ketahanan pangan dihasilkan oleh bekerjanya secara sinergis suatu sistem yang terdiri dari subsistem rumah tangga, subsistem lingkungan masyarakat dan subsistem
pemerintah. Subsistem rumah tangga mengelola penyediaan, cadangan dan pola konsumsi yang menjamin setiap individu memperoleh asupan gizi yang cukup.
Subsistem lingkungan masyarakat mengatur penyelenggaraan produksi, distribusi dan pemasaran yang menjamin penyediaan pangan di seluruh wilayah setiap saat. Adapun
subsistem pemerintah mengelola kebijakan, fasilitasi, pelayanan dan pengawasan yang menjamin sistem usaha pangan secara adil dan bertanggung jawab.
2.4 3. Indikator Ketahanan Pangan