Data Sistem Dinamis Management model for sustainable settlement areas in the upper stream of Ciliwung Watershed, Bogor District

Data Model Dinamik Sumber Kegunaan prasarana. 22006 permukiman Kebutuhan Ruang Sarana- prasarana, rumah, jalan Kep Men PU No 20KPTS1986 perkiraan kebutuhan lahan permukiman Koefisien Run off permukiman, lahan basah, ladang, hutan perkebunan Dokumen hasil penelitian Kadar Tahun 2003 perkiraan volume air limpasan Sampah Kep Men PU No 20KPTS1986; Bapeda kab Bogor perkiraan timbulan sampah kawasan permukiman Kepadatan penduduk Dokumen dari media elektronik . jmlh penduduk yg dpt didukung kws permukiman Koordinasi Dokumen hasil penelitian Karyana Tahun 2005; analisis sub 7.3 analisis kelembagaan Indeks Pembangunan Manusia IPM Media elektronik Portal Kabupaten Bogor[ http:www.bogor_kab.go.id analisis kelembagaan Konsistensi Hasil analisis sub 5.3; 7.3 analisis kelembagaan Tutupan Lahan Hasil analisis sub 5.3. alokasi permukiman 8.3. Metode Analisis 8.3.1. Parameter dan Indikator Kinerja Model Model dinamik pengelolaan kawasan permukiman menggunakan 4 sub- model, yaitu: sub-model penduduk, sub-model kebutuhan lahan permukiman, sub- model pengendalian dan kelembagaan, serta sub-model fisik lingkungan. Masing- masing sub-model mempunyai parameter dan indikator. Parameter dapat diwakili oleh flow atau auxiliary sedangkan indikator kinerja diwakili oleh level Tabel 46. Tabel 46 Sub-model, Parameter dan Indikator Kinerja Model Sub-model Parameter Indikator Kinerja Model 1. Penduduk Laju kelahiran migrasi masuk; laju kematian migrasi keluar. Jumlah Penduduk 2. Kebutuhan Ru ang permukiman Pertambahan luas rumah; pertambahan luas sarpras; daya tarik permukiman Kebutuhan Ruang Permukiman 3.Pengendalian dan kelembagaan Tambahan permukiman ke permukiman; tambahan permukiman ke Budidaya non permukiman; tambahan permukiman ke lindung; partisipasi masyarakat; koordinasi; konsistensi. Luas permukiman di kws sesuai permukiman; luas permukiman di kws tidak sesuai permukiman zona budidaya non permukim an dan zona lindung; pengatur an tata ruang 4. Fisik lingkungan Laju limpasan dari zona budidaya non permukiman ; laju limpasan zona Volume air limpasan kws permu kiman; volume air limpasan kws Sub-model Parameter Indikator Kinerja Model lindung; laju limpasan permukiman; permukiman, laju sampah, kualitas lingkungan. non permukiman zona budidaya non permukiman dan zona lindung; volume sampah

8.3.2. Metode dan Tahap Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis sistem menggunakan model dinamik Forester 1976; Muhammadi et al. 2001. Tahap permodelan sistem dinamik Eriyatno 1999; Muhammadi et al. 2001 adalah: 1 Analisis Kebutuhan Secara umum stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu terdiri atas berbagai instansi pemerintah pusat maupun daerah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, pengusaha pengembang perumahan, perkebunan, perdagangan, hotel, restoran serta masyarakat pendatang dan penduduk lokal. Berdasarkan hasil pengumpulan data primer maupun sekunder, kebutuhan yang berkaitan dengan pengelolaan permukiman adalah : kualitas lingkungan meningkat, koordinasi antar instansi yang terkait pengelolaan permukiman; konsistensi dalam penerapan peraturan; rencana tata ruang yang operasional; sistem informasi berkaitan dengan permukiman; pedoman teknis pembangunan permukiman; peraturan insentif dan disinsentif yang berkaitan dengan pembangunan permukiman; informasi mekanisme dan prosedur perizinan pembangunan perumahanpermukiman; lokasi kawasan yang diperbolehkan untuk pembangunan perumahanpermukiman; Koefisien dasar bangunan KDB yang diizinkan; dan ketentuan teknis pembangunan perumahanpermukiman di DAS Ciliwung hulu. 2 Perumusan Permasalahan Untuk meningkatkan fungsi ekologi DAS Ciliwung hulu, pengendalian perkembangan permukiman membutuhkan konsistensi dalam menerapkan peraturan dan koordinasi antar instansi sehingga permukiman hanya berlokasi di kawasan yang sesuaidiperbolehkan untuk permukiman. Pengendalian perkembang an permukiman membutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat akan