Hasil dan Pembahasan Management model for sustainable settlement areas in the upper stream of Ciliwung Watershed, Bogor District

Tabel 26. Kesesuaian Kawasan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu dengan Kriteria Permukiman Berlokasi di kawasan Budidaya Tahap I –V Luas No Kesesuaian Kawasan Permukiman ha 1 Kawasan Budidaya permukiman dan non permukiman 6.439,89 43,29 2 Kawasan Lindung 8.436,47 56,71 Jumlah 14.876,37 100 Sumber: hasil analisis menggunakan kriteria tahap I-V Selanjutnya hasil penilaian Tabel 26 ditambahkan kriteria permukiman harus aman dari bencana tanah longsor. Hasil analisis menunjukkan kawasan budidaya permukiman menempati 23,16 luas DAS Ciliwung hulu, sisanya merupakan kawasan tidak sesuai permukiman yang terdiri dari zona budidaya non permukiman sebesar 20,13 dan zona lindung sebesar 56,71 Tabel 27. Tabel 27 Kesesuaian Kawasan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu dengan Penambahan Kriteria Permukiman Aman dari Bencana Tahap VI Luas No Kesesuaian Kawasan Permukiman ha 1 Kawasan Permukiman a. Zona sesuai permukiman 2.585,30 17,38 b. Zona agak sesuai permukiman 860,47 5,78 2 Kawasan Tidak Sesuai Permukiman a. Zona Budidaya non Permukiman 2.994,12 20,13 b. Zona Lindung 8.437,47 56,71 Jumlah 14.876,37 100 Sumber: hasil analisis menggunakan kriteria VI Zona sesuai permukiman terletak pada lokasi yang aman atau klasifikasi bahaya longsor normal. Pada zona ini sangat jarang atau tidak pernah terjadi longsor yang mengancam permukiman. Zona agak sesuai permukiman terletak pada lokasi yang jarang mengalami longsor akan tetapi berpotensi mengalami longsor apabila terjadi gangguan pada lereng dengan kemiringan 8-15. Secara visual zona sesuai permukiman terletak di bagian tengah DAS, sedangkan zona agak sesuai permukiman terletak memanjang di utara bagian bawah dan tengah DAS Ciliwung hulu. Zona sesuai permukiman terletak pada ketinggian 1000 m dan kemiringan lereng antara 0-8 , sedangkan zona agak sesuai permukiman terletak pada ketinggian 1000 m dpl dan kemiringan lereng antara 8-15. Oleh karena itu, apabila hasil penilaian pada Tabel 27 ditambahkan kriteria tapak permukiman, maka kawasan permukiman zona sesuai dan agak sesuai permukiman berkurang sebesar 3,27 . Terjadi penambahan luas kawasan tidak sesuai permukiman yaitu di zona budidaya non permukiman sebesar 2,52 di zona lindung sebesar 0,75 Hasil analisis kesesuaian kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu tahap VII dan VIII menunjukkan luas kawasan sesuai untuk permukiman adalah 2.958,93 ha 19,89 dari luas DAS Ciliwung hulu Tabel 28. Tabel 28 Kesesuaian Kawasan untuk Permukiman di DAS Ciliwung Hulu dengan Penambahan kriteria Tapak PermukimanTahap VII -VIII Luas No Kesesuaian Kawasan untuk Permukiman ha 1 Kawasan Sesuai Untuk Permukiman a. Zona Sesuai permukiman 1.580,80 10,63 b. Zona Agak sesuai permukiman 1.378,13 9,26 2 Kawasan Tidak Sesuai Untuk Permukiman a. Zona Budidaya non Permukiman 3.369,82 22,65 b.Zona Lindung 8.547,62 57,46 Jumlah 14.876,38 100,00 Sumber: hasil analisis menggunakan kriteria VII dan VIII Selanjutnya berdasarkan ketinggian tempat, DAS Ciliwung hulu dibagi menjadi bagian atas ketinggian 1000 m, tengah ketinggian 500-1000 m dan bawah ketinggian 500 m. Sebagian besar kawasan sesuai untuk permukiman yaitu zona sesuai permukiman 98,32 dan zona agak sesuai permukiman 86,36 berlokasi di DAS Ciliwung hulu bagian tengah. Bagian tengah DAS Ciliwung hulu merupakan kelompok morfologi pedataran tinggi Suhari et al. 1991 dengan ketinggian antara 500-1000 m dpl dan kemiringan 0-8 , kecuali pada lembah sungai kemiringannya 8. Bagian tengah DAS Ciliwung hulu relatif aman dari bahaya longsor. Longsor terjadi di bagian yang kemiringan lerengnya curam 25 pada tebing sungai atau perbukitan. Sebagian besar kawasan tidak sesuai untuk permukiman yaitu zona lindung 75,26 berlokasi di bagian atas hulu DAS Ciliwung hulu. Bagian atas DAS Ciliwung hulu termasuk kelompok morfologi perbukitan terjal Suhari et al. 1991 dengan kemiringan lereng curam 25-40 sampai sangat curam 40 , ketinggian tempat antara 1000-2875 m dpl, jenis tanah andosol yang peka terhadap erosi, dan merupakan daerah rawan longsor terutama pada saat curah hujan tinggi Gambar 19 Tabel 29. Gambar 19 Kesesuaian Kawasan Permukiman Di DAS Ciliwung Hulu Tabel 29 Kesesuaian Kawasan Untuk Permukiman di DAS Ciliwung Hulu di Bagian Atas, Tengah, dan Bawah Kawasan Sesuai Utk Permukiman Kawasan Tidak Sesuai Utk Permukiman Zona Sesuai Zona Agak Sesuai Zona Budidaya non Permukiman Zona Lindung LOKASI ha ha ha ha Bagian Bawah Ciawi 13.63 0.86 4.27 0.31 267.87 7.95 50.39 0.59 Megamendung 12.95 0.82 83.47 6.06 104.66 3.11 41.38 0.48 Sukaraja - 100.19 7.27 36.28 1.08 20.74 0.24 Kota Bogor - - 78.35 2.32 7.02 0.08 Jumlah 26.58 1.68 187.93 13.64 487.16 14.46 119.53 1.40 Bagian Tengah Ciawi 63.68 4.03 11.24 0.82 124.86 3.71 85.64 1.00 Megamendung 522.71 33.07 653.68 47.43 1,257.21 37.31 1,312.30 15.35 Sukaraja - 6.38 0.46 2.56 0.08 0.66 0.01 Cisarua 967.83 61.22 518.90 37.65 677.78 20.11 596.65 6.98 Jumlah 1,554.22

98.32 1,190.20

86.36 2,062.40

61.20 1,995.25 23.34 Bagian Atas Indarti KD Kawasan Sesuai Utk Permukiman Kawasan Tidak Sesuai Utk Permukiman Zona Sesuai Zona Agak Sesuai Zona Budidaya non Permukiman Zona Lindung LOKASI ha ha ha ha Ciawi 2.96 0.09 929.42 10.87 Megamendung 50.36 1.49 2,010.04 23.52 Cisarua 766.94 22.76 3,493.39 40.87 Jumlah 820.25 24.34 6,432.85 75.26 Total Luas 1,580.80 100 1,378.13 100 3,369.82 100 8,547.62 100 Thd DAS Ciliwung hulu 10,63 9,26 22,65 57,46 Sumber: Hasil analisis peta kesesuaian kawasan permukiman dengan peta sub DAS dan peta administrasi. 5.4.1.2 Evaluasi Kawasan Permukiman 1 Keselarasan RTRW Kabupaten Bogor Terhadap Kawasan Sesuai untuk Permukiman di DAS Ciliwung Hulu Sebagian besar DAS Ciliwung hulu berlokasi di wilayah Kabupaten Bogor, oleh karena itu, maka RTRW yang dipakai adalah RTRW Kabupaten Bogor. Pada bulan Desember 2008, RTRW Kabupaten Bogor tahun 2010 telah direvisi menjadi RTRW tahun 2025 melalui Perda Kabupaten Bogor No 192008. Oleh karena itu, maka evaluasi keselarasan kawasan permukiman terhadap RTRW menggunakan RTRW Kabupaten Bogor tahun 2010 dan 2025. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan lokasi dan alokasi kawasan permukiman antara hasil analisis kesesuaian kawasan untuk permukiman dengan RTRW Kabupaten Bogor 2010 maupun 2025 sebagai berikut : a.Peruntukan permukiman berdasarkan RTRW 2010 maupun RTRW 2025, tidak hanya berlokasi di zona sesuai dan agak sesuai permukiman, tetapi juga di zona budidaya non permukiman, dan zona lindung. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kesesuaian kawasan untuk permukiman dengan hasil analisis. b.Pada RTRW 2000-2010 peruntukan non permukiman sebesar 23,74 dan pada RTRW 2005-2025 sebesar 37,48 berlokasi pada zona sesuai dan agak sesuai untuk permukiman. Artinya terdapat ketidakkeselarasan antara RTRW dengan hasil analisis. c.Pada RTRW 2025 peruntukan permukiman di di zona lindung sebesar 12,79, relatif menurun dibandingkan RTRW 2010 sebesar 17,82. Hal ini