dan hard copy dan peta. Sumber data sekunder terdiri atas: Bapeda Kabupaten Bogor; Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor; Dinas Kependudukan
Kabupaten Bogor; Kantor Satistik Kabupaten Bogor; Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor; Kantor Kecamatan Cisarua, Megamendung dan Ciawi, BP
DAS Citarum Ciliwung, perpustakaan dan media elektronik Tabel 35. Tabel 35 Data Status Keberlanjutan, Sumber dan Kegunaan
No Data
Sumber Data Kegunaan
1 Kualitas air
Dokumen dari Kantor Lingkungan Hidup Kab Bogor
Atribut dimensi ekologi 2
Peta tutupan Lahan Analisis Bab V
Atribut dimensi ekologi 3
Peta lahan kritis Peta digital dari DTRP Kab Bogor
Atribut dimensi ekologi 4.
Nisbah QmaxQ min Dokumen berupa hasil penelitian
terdahulu dari perpustakaan dan BP DAS Citarum Ciliwung
Atribut dimensi ekologi 5
Peta rawan longsor Peta digital dari BP DAS Citarum-
Ciliwung Atribut dimensi ekologi
6 Peta RTRW Kab
Bogor 2005-2025 Peta digital dari Bapeda Kab Bogor.
Atribut dimensi kelembagaan
7 Pengelolaan sampah
Dokumen dari DCK Kab Bogor dan media elektronik
Atribut dimensi ekologi, sosial dan teknologi
8 Peta kesesuaian
lahan permukiman Analisis Bab V
Atribut dimensi ekonomi 9
Kependudukan dan KB
Dokumen dari Kecamatan Ciawi, Cisarua, Megamendung, Bapeda Kab
Bogor, Kantor kependudukan Kab Bogor, wawancara
Atribut dimensi Sosial, ekonomi
10 Fasilitas pendidikan,
kesehatan Dokumen dari Kec.Ciawi, Cisarua ,
Megamendung Atribut dimensi Sosial
11 Partisipasi dan
persepsi masyarakat Dokumen berupa hasil penelitian
terdahulu dari Perpustakaan dan media elektronik.
Atribut dimensi Sosial 12
Status ekonomi wilayah
Dokumen dari media elektronik dan Bapeda Kab. Bogor, wawancara
Atribut dimensi ekonomi 13
Peraturan perundangan
Dokumen dari media elektronik, Bapeda Kab. Bogor dan Dinas Tata
Ruang Pertanahan Kab. Bogor. Atribut dimensi
kelembagaan 14
Konservasi tanah dan air; peningkatan
kualitas air; pencegahan longsor
; pengolahan sampah Dokumen dari media elektronik,
wawancara. Atribut dimensi teknologi
15 Air bersih dan listrik
Dokumen dari Dinas Tata Ruang pertanahan dan media elektronik
Atribut dimensi ekonomi 16
Sarana prasarana transportasi
Peta Kab. Bogor, observasi lapangan. Atribut dimensi ekonomi
6.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara tentang kebijakan pengelolaan permukiman. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui
kunjungan ke instansi, telaah dokumen dan literatur, serta mengunduh dari media elektronik
6.3 Metode Analisis 6.3.1. Dimensi dan Atribut Keberlanjutan
Bertitik tolak dari tujuan pengelolaan permukiman berkelanjutan yaitu, mengurangi degradasi DAS akibat perkembangan permukiman yang tidak
terkendali, dan meningkatkan dayaguna kawasan secara berkelanjutan. maka analisis data dilakukan terhadap berbagai dimensi keberlanjutan. Dimensi yang
dianggap relevan dengan tujuan pengelolaan kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu adalah:
a. Dimensi ekologi : pengembangan permukiman di DAS Ciliwung hulu harus memberikan manfaat bagi keberlanjutan fungsi ekologi DAS sebagai pengatur
tata air, dan kelayakhunian kawasan sebagai tempat bermukim. Faktor yang relevan untuk dianalisis adalah kualitas air; pengelolaan sampah; kondisi
hidrologi; degradasi lahan, tutupan lahan; keberadaan pemukiman. b. Dimensi sosial budaya: pengelolaan kawasan permukiman di DAS Ciliwung
hulu harus memperhatikan keberlanjutan dari kehidupan sosial-budaya masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perbaikan
lingkungan. Faktor yang relevan untuk dianalisis adalah pertumbuhan penduduk dan keluarga berencana, pelayanan fasilitas dasar kesehatan,
pendidikan, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan persepsi masyarakat.
c. Dimensi ekonomi: pengelolaan kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu harus dapat memberikan nilai tambah value added bagi kesejahteraan
ekonomi masyarakat. Faktor yang relevan untuk dianalisis adalah lokasi
kawasan terhadap pusat permukiman skala lokal dan regional; posisi ekonomi dalam lingkup regional; perekonomian masyarakat; dan sarana prasarana.
d. Dimensi kelembagaan: meliputi aspek peraturan perundangan dan administrasi pengendalian
permukiman yang
dapat meningkatkan
keberlanjutan pengelolaaan permukiman. Faktor yang relevan untuk dianalisis adalah
rencana tata ruang, pengendalian tata ruang, dan pelaksanaan tata ruang. e. Dimensi teknologi dan informasi: berkaitan dengan teknologi yang dapat
meminimalkan risiko degradasi lingkungan di DAS Ciliwung hulu dan informasi yang berkaitan dengan pembangunan permukiman. Faktor yang
relevan untuk dianalisis adalah penggunaan teknologi konservasi air dan tanah, persampahan, pencegahan longsor, dan informasi basis data permukiman.
Setiap faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan kawasan permukiman untuk setiap dimensi dijabarkan menjadi berbagai atribut yang
relevan. Secara keseluruhan terdapat 45 atribut yang terdiri atas: 9 atribut dimensi ekologi, 9 atribut dimensi sosial, 10 atribut dimensi ekonomi, 10 atribut dimensi
kelembagaan dan 7 atribut dimensi teknologi Tabel 36.
6.3.2. Metoda dan Tahapan analisis
Analisis status keberlanjutan kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu dilakukan melalui metode Rapid Appraisal dengan teknik
Multi Dimensional Scaling MDS menggunakan perangkat lunak Rapfish Rapid appraisal for
fisheries yang dikembangkan oleh Rapfish Group Fisheries Centre University of British Columbia, Kanada Pitcher, 1999 ;Kavanagh and Pitcher, 2004; Fauzy dan
Anna, 2005. Analisis mengunakan perangkat lunak Rapfish tersebut diberi nama RapCiwulu Rapid appraisal pengelolaan kawasan permukiman DAS Ciliwung
hulu. Ordinasi terhadap sejumlah atribut RapCiwulu menggunakan teknik Multi
Dimensional Scaling MDS, dilakukan terhadap masing-masing dimensi dan seluruh dimensi multi dimensi. Tahapan dalam analisis RapCiwulu adalah
sebagai berikut: