Hasil dan Pembahasan .1 Management model for sustainable settlement areas in the upper stream of Ciliwung Watershed, Bogor District
Provinsi Jawa Barat 11, Ditjen Penataan Ruang Dep. PU14, BKPRN 15. merupakan lembaga pemerintah pusat dan provinsi yang mengatur
perencanaan ruang di DAS Ciliwung hulu. b Kelompok kedua terdiri dari 2 elemen yaitu : Dinas Cipta Karya DCK
Kabupaten Bogor5; dan Dinas Tata Ruang DTR Kabupaten Bogor6. c Kelompok ketiga terdiri dari 3 elemen yaitu : merupakan pelaksana teknis
dalam pembangunan permukiman sehingga perannya dalam pengelolaan permukiman dipengaruhi kebijakan kelompok pertama dan kedua.
Pada kuadran III linkage terdapat 2 elemen yaitu : Kecamatan di DAS Ciliwung hulu 3, dan Dinas Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor7. Dalam
prakteknya instansi kecamatan dan Dinas Polisi Pamong Praja merupakan pelaksana teknis lapangan yang bekerja memberikan masukan dan melaksanakan
hasil kajian instansi DTR dan DJCK kabupaten Bogor. Pada kuadran II Dependence terdapat 2 kelompok elemen dengan nilai
kekuatan penggerak dan ketergantungan yang berbeda, yaitu: a Kelompok pertama terdiri dari 4 elemen, yaitu : Dinas Pertanian kehutanan8,
Bakorwil Bogor10, BP-DAS Citarum-Ciliwung12, dan Perguruan tinggi 17. Kelompok ini tidak berperan langsung dalam pengelolaan permukiman,
akan tetapi memberikan masukan pada Bapeda, DTR, DCK, dan kantor pertanahan Kabupaten Bogor, berkaitan dengan informasi kehutan, pertanian,
pengelolaan DAS, dan koordinasi wilayah. b Kelompok kedua terdiri dari 3 elemen ,yaitu: RT dan RW1, Desakelurahan
2, dan LSM16. Ketiga lembaga dipengaruhi oleh lembaga yang berada pada kuadran III Gambar 35.
D R
I V
E R
P O
E R
Dependence
Gambar 35 Hubungan antara Driver Power dengan Dependence pada Lembaga yang Terlibat Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Peran setiap lembaga dalam pengelolaan permukiman sesuai dengan hierarkinya. Peran Bapeda Provinsi Jawa Barat11; Ditjen Penataan Ruang Dep
PU 14; dan BKPRN15 pada jenjang 6, terhadap penataan ruang termasuk permukiman sangat besar dibandingkan Dinas Cipta Karya DCK Kabupaten
Bogor5; dan Dinas Tata Ruang DTR Kabupaten Bogor6 yang berada pada jenjang 5 Gambar 36.
Jenjang 1 Jenjang 2
Jenjang 3 Jenjang 4
Jenjang 5 Jenjang 6
Gambar 36 Struktur Hierarki Lembaga yang Terlibat Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
1, 2, 16 3, 7
4, 6 5, 9, 13
8, 10, 12, 17 11, 14, 15
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
1 2
1 6 8
1 0 1 2
1 7 3
7 5
9 1 3
4 6
1 1 1 4
1 5
IV Independent III Linkage
I Autonomous II Dependent
1 Kendala Pengelolaan Permukiman
Terdapat tiga elemen dengan nilai kekuatan penggerak driver power tertinggi yaitu 11. Ketiga elemen tersebut merupakan elemen kunci dari kendala
yang dihadapi penataan permukiman di DAS Ciliwung hulu yaitu: a. Elemen1, koordinasi antar instansi yang terlibat dalam pengelolaan
permukiman masih lemah; b. Elemen 5, rencana tata ruang yang lebih terperinci belum ada;
c. Elemen 6, petunjuk teknis operasional peraturan zonasi tentang penataan permukiman belum tersedia Tabel 42.
Tabel 42. Reachability Matrix Final Kendala Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Elemen Elemen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Driver
Power Ranks
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
11 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 8
2 3
1 1
1 1
1 1
1 1
8 2
4 1
1 1
1 1
1 1
1 8
2 5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 11
1 6
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 11
1 7
1 1
1 1
1 5
3 8
1 1
1 1
1 5
3 9
1 1
1 1
1 5
3 10
1 1
2 4
11 1
1 2
4 Dependence
3 6
6 6
3 3
9 9
9 11
11 Level
4 3
3 3
4 4
2 2
2 1
1 Sumber: Hasil analisis
Berdasarkan grafik hubungan antara kekuatan penggerak driver power dengan ketergantungan dependence, ketiga elemen kunci tersebut terletak pada
kuadran IV Independent mempunyai nilai penggerak yang tertinggi dan nilai ketergantungan terrendah. Artinya apabila koordinasi ditingkatkan, rencana tata
ruang terperinci dan petunjuk teknis operasionalperaturan zonasi tersedia, maka akan menjadi penggerak positif peningkatan kualitas 3 elemen di kuadran III
linkage yaitu: konsistensi pelaksanaan peraturan 2; pengawasan terhadap
pelanggaran 3; dan pelaksanaan sanksi pidana 4. Ketiga elemen di kuadran III tersebut merupakan penghubung antara 3 elemen di kuadran IV dengan 5 elemen
di kuadran II. Artinya perbaikanpeningkatan konsistensi, kualitas pengawasan, pelaksanaan sanksi pidana akan mengurangi kendala pengelolaan permukiman
yang diakibatkan oleh 5 elemen di kuadran II, yaitu: rendahnya partisipasi masyarakat7; kurangnya kesadaran masyarakat akan fungsi DAS8; rendahnya
tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi9; tingginya nilai ekonomi lokasi10; dan tingginya minat masyarakat mendirikan rumah11 Gambar 37.
D R
I V
E R
P O
E R
DEPENDENCE
Gambar 37 Hubungan Driver Power dengan Dependence pada Kendala Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan permukiman dapat diatasi secara bertahap sesuai dengan jenjang dalam hierarkinya. Artinya meningkatnya
koordinasi yang di dukung oleh tersedianya rencana rinci tata ruang dan petunjuk teknisoperasionalperaturan zonasi jenjang 4 akan mengatasi kendala pada
jenjang 3 yaitu konsistensi, pengawasan terhadap pelanggaran dan pelaksanaan sanksi, selanjutnya perbaikan pada jenjang 3 akan mengatasi kendala pada jenjang
2 yaitu partisipasi masyarakat, kesadaran masyarakat dan kesejahteraan sosial- ekonomi. Serta memperbaiki kendala pada jenjang 1 yaitu nilai ekonomi lokasi
dan minat masyarakat mendirikan rumah Gambar 38.
1, 5, 6
2, 3, 4
7, 8, 9
10, 11 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
IV Independent
II Dependent III Linkage
I Autonomous
jenjang 1
jenjang 2
jenjang 3
jenjang 4 Gambar 38 Struktur Hierarki Kendala Pengelolaan Permukiman
di DAS Ciliwung Hulu
2 Perubahan yang Diharapkan dari Pengelolaan Permukiman
Hasil analisis dengan menggunakan ISM terhadap 9 elemen perubahan yang diharapkan dari pengelolaan permukiman, terdapat 3 elemen kunci perubahan
yang diharapkan yaitu: a Elemen 7 peningkatan koordinasi antar instansi terkait tata ruang dan
permukiman; b Elemen 8 peningkatan konsistensi dalan pelaksanaan peraturan perundangan
yang terkait penataan permukiman khususnya di DAS Ciliwung hulu; c Elemen 9 peningkatan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan
pengelolaan permukiman. Ketidaksesuaian antara RTRW Kabupaten Bogor 2000-2010 dengan tutupan
lahan eksisting dan ketidaksesuaian antara RTRW Kabupaten Bogor 2000-2010 dengan izin lokasi yang dikeluarkan tahun 2005, secara tidak langsung
menunjukkan peran yang lemah dari ketiga elemen kunci tersebut dalam pengelolaan kawasan permukiman di DAS Ciliwung hulu. Ketiga elemen kunci
tersebut merupakan kesatuan karena peningkatan koordinasi antar instansi dalam bidang perencanaan, anggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi akan
meningkatkan konsistensi dalam pelaksanaan peraturan perundangan serta meningkatkan partisipasi masyarakat Tabel 43.
10 11
7 8
9
2 3
4
1 5
6
Tabel 43 Reachability Matrix Final Perubahan yang Diharapkan dari Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Elemen Elemen
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Driver
Power Ranks
1 1
1 1
1 1
1 6
2 2
1 1
1 1
1 1
6 2
3 1
1 1
1 1
1 6
2 4
1 1
1 3
3 5
1 1
1 3
3 6
1 1
1 3
3 7
1 1
1 1
1 1
1 1
1 9
1 8
1 1
1 1
1 1
1 1
1 9
1 9
1 1
1 1
1 1
1 1
1 9
1 Dependence
6 6
6 9
9 9
3 3
3 Level
2 2
2 1
1 1
3 3
3
Sumber: Hasil analisis
Berdasarkan grafik hubungan antara kekuatan penggerak dengan ketergantungan, ketiga elemen kunci tersebut terletak di kuadran IV. Artinya
ketiga elemen kunci merupakan elemen penggerak bagi perubahan yang diharapkan dari pengelolaan permukiman di DAS Ciliwung hulu. Ketiga elemen
penggerak pada kuadran IV tersebut, akan mempengaruhi 3 elemen pada kuadran III, yaitu : penurunan luas permukiman di kawasan yang tidak sesuai1;
penurunan jumlah bangunan tidak sesuaitidak memiliki IMB2; dan penurunan luas lahan yang tidak sesuai izin lokasiIPPT3. Selanjutnya ketiga elemen pada
kuadran III tersebut akan mempengaruhi 3 elemen di kuadran II yaitu:
penurunan
luas lahan yang mengalami degradasi 4; peningkatan kemampuan DAS Ciliwung hulu dalam meresapkan air 5; dan peningkatan daya dukung lingkungan DAS
Ciliwung hulu6 Gambar 39. Secara hierarki perubahan yang diharapkan tersebut akan dimulai dari
jenjang terbesar yaitu jenjang 3 ke jenjang 2 dan jenjang 1. Peningkatan koordinasi, konsistensi dan partisipasi masyarakat pada jenjang 3, akan
menurunkan luas permukiman di kawasan yang tidak sesuai1 menurunkan jumlah bangunan tidak sesuaitidak memiliki IMB 2; dan menurunkan luas lahan
yang tidak sesuai izin lokasiIPPT 3. Selanjutnya elemen-elemen pada level 2 akan mempengaruhi elemen-elemen pada level 1 yaitu degradasi lahan
berkurang4; kemampuan lahan meresapkan air meningkat5; dan daya dukung lingkungan DAS meningkat6 Gambar 40.
D R
I V
E R
P O
E R
DEPENDENCE
Gambar 39 Hubungan Driver Power dengan Dependence pada Perubahan yang Diharapkan dari Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Jenjang 1 Jenjang 2
Jenjang 3 Gambar 40 Struktur Hierarki Perubahan yang Diharapkan
dari PengelolaanPermukiman di DAS Ciliwung Hulu
3 Aktivitas Program yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Permukiman
Hasil analisis dengan menggunakan model ISM terhadap 17 elemen aktivitas program yang dibutuhkan untuk mendukung pengelolaan permukiman,
menunjukkan terdapat 5 elemen kunci. Kelima elemen kunci tersebut adalah: d Elemen 1 program penjabaran RTRW dalam rencana rinci tata ruang dan
peraturan zonasi; e Elemen 2 program pendataan penggunaan lahan yang tidak sesuai penataan
ruang permukimanRTRW;
4 5
6 1
2 3
7 8
9
1, 2, 3
4, 5, 6 7, 8, 9
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
IV Independent
II Dependent III Linkage
I Autonomous
f Elemen 3 program pembuatan pedoman teknis operasional tentang pembangunan perumahan permukiman di DAS bagian hulu;
g Elemen 4 program pengembangan sistem informasi yang berkaitan dengan penataan ruang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian yang dapat diakses
dengan mudah murah oleh masyarakat luas; h Elemen 5 program pembuatan data dasar tentang karakteristik fisik, sosial
dan ekonomi DAS Ciliwung hulu yang selalu up to date dan dapat diakses dengan mudah oleh instansi terkait pengelolaan permukiman .
Kelima elemen kunci tersebut merupakan kesatuan yang akan mempengaruhi keberhasilan aktivitasprogram yang dilakukan pada pengelolaan permukiman di
DAS Ciliwung hulu Tabel 44. Tabel 44 Reachability Matrix Final Aktivitas Program yang Dibutuhkan
dalam Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
Elemen Ele
me
n 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
DP R
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17 1
3 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17 1
4 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17 1
5 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
17 1
6 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 12
2
7 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 12
2
8 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 12
2
9 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 12
2
10 1
1 1
3 5
11 1
1 1
1 1
5 4
12 1
1 1
1 1
5 4
13 1
1 1
1 1
1 1
1 8
3
14 1
1 1
1 1
1 1
1 8
3
15 1
1 1
1 1
1 1
1 8
3
16 1
1 1
3 5
17 1
1 1
3 5
D 5
5 5
5 5
9 9
9 9
17 14
14 12
12 12
17 17
L 5
5 5
5 5
4 4
4 4
1 2
2 3
3 3
1 1
Keterangan: DP = Driver Power; D = Dependence; L= level; R = Ranking; Sumber : hasil analisis
Grafik hubungan antara kekuatan penggerak dan ketergantungan menunjukkan kelima elemen kunci yaitu program: penjabaran RTRW menjadi
rencana rinci, pendataan penggunaan lahan, pembuatan pedoman teknis,
pengembangan sistem informasi, pembuatan data dasar fisik, sosial, ekonomi, yang akan mendukung pengelolaan permukiman berada di kuadran IV. Artinya
kelima elemen tersebut mempunyai kekuatan penggerak yang sangat besar dan secara bersama-sama menggerakan elemen-elemen di kuadran III dan II.
Terdapat 4 elemen pada kuadran III linkage yaitu: program peningkatan koordinasi6; program peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengawasan tata ruang7; program peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam perizinan pemanfaatan ruang dan pendirian bangunan8; program
peningkatan konsistensi penerapan regulasi tata ruang9. Keempatnya mempengaruhi kelompok elemen dengan tingkat ketergantungan yang lebih tinggi
yaitu 8 elemen di Kuadran II. Artinya apabila koordinasi, transparansi dan akuntabilitas dibidang pengawasan dan perizinan ditingkatkan, maka 8 elemen di
kuadran II yaitu : program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap fungsi DAS13; program peningkatan kesejahteraan ekonomi14; dan program
peningkatan kesejahteraan sosial15; program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan pengendalian 11; program pemberdayaan masyarakat dalam
pelaksanaan rencana tata ruang. 12; program relokasi10; program pembuatan sumur resapan16; dan program kerjasama konservasi air dengan DAS tengah dan
hilir 17, akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik Gambar 41. Keberhasilan akan dicapai apabila pelaksanaan kegiatan atau program
dilakukan sesuai dengan hierarkinya. Artinya
apabila
program penjabaran RTRW menjadi rencana rinci, pendataan penggunaan lahan, pembuatan pedoman teknis,
pengembangan sistem informasi, pembuatan data dasar fisik, sosial, dan ekonomi, jenjang 5 yang mendukung pengelolaan permukiman telah tersedia, maka
koordinasi, transparansi dan akuntabilitas dibidang pengawasan dan perizinan jenjang 4 dapat ditingkatkan. Demikian pula apabila koordinasi, transparansi
dan akuntabilitas dibidang pengawasan dan perizinan telah meningkat kearah yang lebih baik, maka program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap fungsi
ekologi DAS Ciliwung hulu dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat jenjang 3 lebih mudah dilaksanakan. Selanjutnya peningkatan kesadaran masyarakat
terhadap fungsi DAS yang diikuti oleh program peningkatan sosial ekonomi sudah dirasakan manfaatnya dan melembaga dalam diri masyarakat, maka program
pelibatan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian tata ruang jenjang 2 akan berjalan dengan lancar. Akhirnya apabila program pelibatan masyarakat
dalam pengawasan dan pengendalian tata ruang telah berhasil dilakukan maka program berikutnya yaitu relokasi, pembuatan sumur resapan dan kerjasama antar
daerah jenjang 1 akan berjalan lebih lancar Gambar 42.
D R
I V
E R
P O
E R
DEPENDENCE
Gambar 41 Hubungan Driver Power dengan Dependence pada Aktivitas Program yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Permukiman
di DAS Ciliwung Hulu Jenjang 1
Jenjang 2 Jenjang 3
Jenjang 4 Jenjang 5
Gambar 42 Struktur Hierarki Aktivitas Program Yang Dibutuhkan dalam Pengelolaan Permukiman di DAS Ciliwung Hulu
1 0 1 6
1 7 1 1
1 2 1 3
1 4 1 5
6 7
8 9
1 2
3 4
5
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9
10, 16, 17 11, 12
13, 14, 15
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
I . Autonomus IV . Independent
III . Linkage
II . Dependent