59 ditargetkan untuk variabel perlakuan adalah nilai rata-rata average
sehingga nilai desirability yang didapatkan adalah 1. Sedangkan untuk nilai parameter respon hardness nilai desirability yang didapat adalah
0,999. Sedangkan untuk total work nilai desirability yang didapat adalah 0,923. Nilai desirability fracturability adalah 1.
Optimasi dilakukan dengan penetapan target nilai karakteristik tekstur sesuai dengan nilai yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan
menggunakakan nilai karakteristik tekstur dari produk sejenis yang terdapat di pasaran sebagai pembanding. Produk flakes merk A memiliki
nilai hardness sebesar 136.5 g, total work sebesar 0.295 mJ, dan fracturability sebesar 136.5 g. Nilai ini menjadi acuan karakteristik
tekstur flakes yang diinginkan
Dengan
waktu proses 12,02 menit dan ketebalan produk 0,5 mm .
Formula tersebut diprediksi dapat menghasilkan flakes dengan nilai hardness sebesar
136,50 g
, nilai total work sebesar
0,33 mJ
, dan fracturability sebesar
136,49 g
. Berikut ini adalah model grafik hasil optimasi dari variabel respon.
a. Hardness
Nilai hardness yang didapat berkisar antara 73,25-337,125 g dengan kombinasi warna merah hingga biru. Warna merah
menunjukan nilai yang semakin tinggi sedangkan warna biru menunjukan nilai yang semakin rendah. Warna hijau menunjukan nilai
rata-rata. Nilai Hardness menggambarkan kekerasan produk yang dihasilkan. Menurut Cauvain dan Young 2004, pengukuran
kekerasan produk dapat dilakukan dengan menggunakan gaya kompresi standar dalam waktu tertentu untuk mengetahui deformasi
yang terjadi pada produk. Selain itu dapat juga dengan menggunakan jarak kompresi tertentu dan mengukur gaya yang dibutuhkan untuk
mencapai persen deformasi yang diinginkan Cauvain dan Young, 2004. Grafik hasil optimasi variabel respon hardness terdapat pada
Gambar 13.
60 Gambar 13. Grafik hasil optimasi variabel respon hardness
Kriteria yang diinginkan pada hardness adalah dengan nilai target sesuai dengan karakteristik produk pembanding merk A.
Semakin besar nilai hardness maka produk yang dihasilkan semakin keras. Nilai optimasi dari hardness terdapat pada sumbu vertikal
dengan nilai sebesar Y 136,50 g. Prediksi nilai ini didapat dari variabel perlakuan terdapat pada sumbu horizontal yang terdiri dari sumbu X
1
sebagai waktu, sumbu X
2
sebagai suhu dan ketebalan sebesar 0,50 mm sebagai faktor aktual.
Keterkaitan antara suhu dan waktu terhadap hardness kekerasan flakes memiliki korelasi negatif Bhattacharya Sila, B.
Sumithra, 2008. Apabila suhu pemanggangan semakin tinggi maka tingkat kekerasan produk akan semakin menurun. Begitu pula dengan
waktu pemanggangan. Akan tetapi pengaruh suhu pemanggangan lebih signifikan dalam menurunkan tingkat kekerasan daripada waktu
pemanggangan Bhattacharya Sila, B. Sumithra, 2008. Sedangkan sebaliknya, ketebalan berkorelasi positif terhadap hardness produk.
118.11 124.05
130.00 135.95
141.89 12.03
13.51 15.00
16.49 17.97
120 170
220 270
320
H a
rd n
e s
s C
y cl
e
A: Suhu B: Waktu
Design-Expert® Software Original Scale
Hardness Cycle 337.125
73.25 X1 = A: Suhu
X2 = B: Waktu Actual Factor
C: Tebal = 0.50
61
b. Total Work