Uji penerimaan konsumen terhadap produk terpilih

72 tersebut menunjukan bahwa formula flakes A3 merupakan formula yang paling disukai dari segi rasa, tekstur, warna, dan aroma. Formula ini menggunakan 80 tepung komposit, 10 gula, dan 10 susu dalam pembuatannya. Salah satu jenis uji afektif yang dapat dilakukan secara kuantitatif adalah dengan cara merangking. Uji rangking hedonik digunakan untuk menentukan kesukaan mutu subjektif konsumen terhadap produk. Uji ini dilakukan dengan membandingkan kesukaan produk-produk yang diuji Stone and Sidel, 1993. Uji ini dilakukan untuk mendapatkan formula terbaik yang paling disukai oleh konsumen. Uji rangking hedonik merupakan uji organoleptik secara kuantitatif yang termasuk ke dalam uji afektif Lawless dan Heymann, 1999; Meilgaard et al., 2007. Penyajian sampel yang dilakukan pada uji ini harus bersifat seimbang dengan meminimalkan bias dan dilakukan dengan aturan yang jelas Chambers dan Wolf, 1996. Selain itu, dalam melakukan uji ini, sedapat mungkin harus dapat mengontrol variabel eksternal seperti perbedaan jumlah dan ukuran sampel yang dapat memberikan dampak terhadap hasil uji yang dilakukan Chambers and Wolf, 1996. Metode ini cukup mudah dilakukan dan dapat dianalisis secara statistik.

6. Uji penerimaan konsumen terhadap produk terpilih

Produk terpilih berdasarkan uji rangking hedonik yaitu formula flakes A3. Kemudian dari formula tersebut dilakukan uji penerimaan konsumen atau uji rating hedonik terhadap flakes formula tersebut. Uji penerimaan konsumen mengukur derajat penerimaan konsumen secara spesifik terhadap kesukaan atribut tertentu pada suatu produk yang diujikan Amerine et al., 1965. Atribut yang diuji dapat berupa warna, rasa, penampakan, tekstur dan sebagainnya. Pengujian dengan metode ini dapat menghasilkan data numerik yang dapat dianalisis secara statistik dalam memahami kesukaan konsumen. 73 Gambar 22. Hasil uji rating hedonik sampel terpilih formula flakes A3 Atribut yang dinilai dalam pengujian formula flakes A3 Gambar 23 adalah rasa, tekstur, warna, dan aroma. Panelis yang digunakan berjumlah 30 orang. Menurut Resurrecion 1998 di dalam Sulistiyo 2007, jumlah panelis minimal yang diperlukan untuk uji afektif di laboratotium adalah sebanyak 25 orang. Skala penilaian yang digunakan berkisar antara 1-7 dimana nilai 1 berarti sangat tidak suka sedangkan nilai 7 berarti sangat suka. Data uji rating dapat dilihat pada Gambar 22. Data yang diperoleh menggambarkan bahwa produk dapat diterima secara umum baik dari segi rasa, tekstur, warna, dan aroma. Nilai rating rata-rata dari masing masing atribut berkisar antara 4,6 netral mendekati agak suka hingga 5,6 agak suka mendekati suka. Nilai rata- rata parameter rasa yang diperoleh adalah 5,2 agak suka. Sedangkan nilai rata-rata parameter tekstur adalah 5,6 agak suka mendekati suka. Nilai parameter warna adalah sebesar 4,6 yang berarti netral mendekati agak suka. Sedangkan nilai parameter tekstur adalah 4,8 yang berarti netral mendekati suka. 5,2 5,6 4,6 4,8 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 rasa tekstur warna aroma T in g k a t K e su k a a n Parameter Uji Hasil Uji rating hedonik sampel terpilih 74 Gambar 23. Flakes terpilih formula A3 hasil formulasi tahap II Uji rating hedonik termasuk ke dalam uji afektif secara kuantitatif dalam evaluasi sensori Meilgaard et al., 2007. Uji hedonik dilakukan untuk mendapatkan respon berupa penerimaan atau tingkat kesukaan dari panelis mengenai atribut produk Guinard, 1998. Menurut Meilgaard et al. 2007, warna merupakan salah satu atribut penampilan pada suatu produk yang sering kali menentukan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut secara lengkap. Rasa makanan sangat ditentukan oleh formulasi produk tersebut Fellows 2000. Flakes yang dihasilkan memiliki struktur yang hampir sama dengan flakes pada umumnya. Produk ini berwarna kecoklatan yang disebabkan proses pemanasan ketika pemanggangan dalam oven Huang, 1998. Pemanasan tersebut melibatkan reaksi Maillard dan karamelisasi karena keberadaan protein dan gula di dalam flakes Morales et al., 2005. Flakes memiliki tekstur yang renyah dan krispi. Karakteristik tekstur ini dipengaruhi oleh komposisi bahan baku di dalam flakes seperti amilosa pati Bouvier, 2001. Flakes tepung komposit memiliki aroma yang khas, yaitu campuran antara talas, pisang, dan kacang hijau. Aroma flakes muncul ketika proses pemanggangan dalam oven Ganssmann, Vorwerck, 1995.Flakes terpilih memiliki rasa manis. Hal ini dikarenakan pencampuran gula dalam formulasinya. 75

7. Hasil Analisis Proksimat Produk Terpilih

Dokumen yang terkait

Formulasi Flakes Tepung Komposit Pati Garut dan Tepung Singkong dengan Penambahan Pegagan sebagai Pangan Fungsional Sarapan Anak Sekolah Dasar

1 2 64

analisis Zat Gizi Dan Uji Daya Terima Flakes Dari Tepung Pisang Barangan Mentah Dan Tepung Talas

2 14 108

FORMULASI DAN EVALUASI SIFAT SENSORIS DAN FISIKOKIMIA FLAKES KOMPOSIT DARI TEPUNG TAPIOKA, TEPUNG KONJAC (Amorphophallus oncophyllus) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.).

0 0 12

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

0 0 16

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

0 0 2

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

0 0 4

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

0 0 15

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah) Chapter III V

0 0 48

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

1 2 4

Karakteristik Sifat Fisik, Kimia, Dan Sensori Flakes Breakfast Cereal Dari Tepung Komposit (Tepung Mocaf, Tepung Jagung Dan Tepung Kacang Merah)

0 0 33