3. Analisis Hasil belajar dalam model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions STAD
a. Membandingkan hasil Tes Evaluasi TE dengan Tes Kemampuan
Awal TKA Perbandingan rata-rata nilai Tes Kemampuan Awal TKA dan
Tes Evaluasi TE oleh peneliti dibuat untuk 21 siswa karena ada 1 siswa tidak mengikuti salah satu dari tes tersebut yaitu siswa 17.
Perbandingan rata-rata nilai Tes Kemampuan Awal TKA dan Tes Evaluasi TE disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.20 Nilai TKA dan TE VIII A
No. Nama Siswa TKA
TE
1. Siswa 1
46,66 74,1
2. Siswa 2
60 88,8
3. Siswa 3
40 25,9
4. Siswa 4
53,33 74,1
5. Siswa 5
60 85,2
6. Siswa 6
73,33 81,4
7. Siswa 7
80 94,4
8. Siswa 8
80 81,5
9. Siswa 9
26,66 74,1
10. Siswa 10
46,66 55,5
11. Siswa 11
66,66 62,9
12. Siswa 12
46,66 51,8
13. Siswa 13
66,66 66,6
14. Siswa 14
66,66 90,7
15. Siswa 15
60 100
16. Siswa 16
46,66 88,8
17. Siswa 18
66,66 96,2
18. Siswa 19
40 88,8
19. Siswa 20
46,66 40,7
20. Siswa 21
73,33 100
21. Siswa 22
60 90,7
Jumlah 1206,59 1612,2
Rata-rata 57,45
76,77
Standar Deviasi 14,21
19,98
Dari data pada Tabel 4.20 dapat diperoleh rata-rata nilai sebagai
berikut: 1
Rata-rata Tes Kemampuan Awal TKA ̅
Standar Deviasi = 14,21 2
Rata-rata Tes Evaluasi TE ̅
Standar Deviasi = 19,98
Dilihat dari hasil rata-rata nilai Tes Kemampuan Awal TKA yaitu 57,45 dengan standar deviasi 14,21 dan rata-rata nilai Tes
Evaluasi TE yaitu 76,77 dengan standar deviasi 19,98 menunjukan bahwa rata-rata nilai Tes Evaluasi TE lebih besar daripada rata-rata
nilai Tes Kemampuan Awal TKA dan terdapat kenaikan sebesar 19,32.
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan rata-rata dari nilai Tes Kemampuan Awal TKA dan Tes Evaluasi TE maka digunakan
uji t. Untuk melakukan uji t maka kedua data tersebut harus berdistribusi normal. Uji normalitas kedua data Tes Kemampuan
Awal TKA dan Tes Evaluasi TE ada di lampiran C. = Rata-rata Tes Kemampuan Awal TKA
= Rata-rata Tes Evaluasi TE
Hipotesis nol dan alternatifnya adalah H
: H
1
: Taraf signifikansi
= 5, ̅
̅ .
Uji sisi kanan,
jadi Daerah kritis
Daerah penolakan tolak H jika
Statistik uji ̅
̅ √
√
Perhitungan uji t ̅
̅ √
√
Karena maka H
ditolak. Jadi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
STAD meningkatkan hasil belajar siswa-siswi kelas VIII A semester gasal tahun ajaran 2013 2014 SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
b. Menggunakan skala Likert
Hasil belajar dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
STAD menggunakan skala Likert hanya melihat dari hasil Tes Evaluasi TE. Peneliti membuat analisis
untuk 22 siswa. Data pada tabel 4.11 diperoleh nilai tertinggi A adalah 100 dan nilai terendah B adalah 25,9. Untuk menentukan
kriteria hasil belajar, dihitung dengan menggunakan skala Likert dengan perhitungan sebagai berikut:
A Nilai Tertinggi 100
B Nilai Terendah 25,9
C 14,82
sehingga didapat lima kriteria keterlibatan yaitu: Rendah SekaliRS
: 25,9 x 40,72
Rendah R : 40,72
x 55,54 Sedang S
: 55,54 x 70,36
Tinggi T : 70,36
x 85,11 Tinggi Sekali TS
: 85,11 x 100
Tabel 4.21 Kriteria Hasil Belajar Siswa
No. Nama Siswa Nilai Kriteria
1. Siswa 1
74,1 Tinggi
2. Siswa 2
88,8 Tinggi sekali
3. Siswa 3
25,9 Rendah sekali
4. Siswa 4
74,1 Sedang
5. Siswa 5
85,2 Tinggi sekali
6. Siswa 6
81,5 Tinggi
7. Siswa 7
94,4 Tinggi sekali
8. Siswa 8
81,5 Tinggi
9. Siswa 9
74,1 Tinggi
10. Siswa 10
55,5 Sedang
11. Siswa 11
62,9 Sedang
12. Siswa 12
51,8 Rendah
13. Siswa 13
66,6 Sedang
14. Siswa 14
90,7 Tinggi sekali
15. Siswa 15
100 Tinggi sekali
16. Siswa 16
88,8 Tinggi sekali
17. Siswa 17
81,5 Tinggi
18. Siswa 18
96,2 Tinggi sekali
19. Siswa 19
88,8 Tinggi sekali
20. Siswa 20
40,7 Rendah dekali
21. Siswa 21
100 Tinggi sekali
22. Siswa 22
90,7 Tinggi sekali
Tabel 4.22 Persentase Tingkat Keterlibatan Masing-masing Siswa
No. Kriteria
Interval Nilai Jumlah siswa Persentase
1. Tinggi sekali
85,11 100
10 45,45
2. Tinggi
70,36 85,11
5 22,72
3. Sedang
55,54 70,36
4 18,18
4. Rendah
40,72 55,54
1 4,55
5. Rendah sekali
25,9 40,72
2 9,1
Dari 22 siswa yang kriteria hasil belajarnya Tinggi Sekali TS ada 10 siswa atau 45,45 dari jumlah seluruh siswa, kriteria hasil
belajarnya Tinggi T ada 5 siswa atau 22,72 dari jumlah seluruh siswa, kriteria hasil belajarnya Sedang S ada 4 siswa atau 18,18
dari jumlah seluruh siswa, kriteria hasil belajarnya Rendah R ada 1 siswa atau 4,55 dari jumlah seluruh siswa, dan kriteria hasil
belajarnya Rendah Sekali RS ada 2 siswa atau 9,1 dari jumlah seluruh siswa.
Grafik hasil belajar siswa sesuai presentase hasil belajar adalah sebagai berikut:
Grafik 4.3 Hasil Belajar Siswa
Dari persentase pada Grafik 4.4 dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
9.10 4.55
18.18 22.72
45.45
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Rendah sekali
Rendah Sedang
Tinggi Tinggi
Sekali
Per sen
tase
Interval Nilai
Hasil Belajar Siswa
Rendah sekali Rendah
Sedang Tinggi
Tinggi Sekali 25,9 40,72 55,54 70,36 85,11 100
Achievement Divisions STAD memberikan pengaruh positif
terhadap hasil belajar dilihat dari 45,45 siswa kelas VIII A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta berada pada kriteria hasil belajar Tinggi
Sekali.
4. Analisis Data Penghargaan Kelompok