76
29 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan, kelas VI berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Sarana dan prasarana yang ada di SDN 3 Jarakan sangat memadai dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Sekolah ini mempunyai ruangan yang
terdiri dari 7 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan sekaligus tempat menyimpan alat peraga dan alat-alat untuk kegiatan ekstra, 1 ruang guru, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang TU sekaligus ruang UKS, 1 ruang komputer, 1 kantin, 4 KMWC. Sekolah ini juga memiliki masjid dan tempat parkir sepeda untuk
siswa.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SDN 3 Jarakan yang berjumlah 29 anak yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Adapun daftar nama-nama siswa kelas V SDN 3 Jarakan adalah: Tabel 5. Data siswa kelas V SDN 3 jarakan
No Nama Siswa
Jenis Kelamin
No Nama Siswa
Jenis Kelamin
1. SN
P 16.
MA L
2. BC
L 17
MP L
3. AS
L 18.
MK L
4. AD
L 19.
MN L
5. AY
L 20.
NS L
6. AP
P 21.
NH P
7. DA
P 22.
NR L
8. DF
L 23.
PK L
9. ES
L 24.
PH P
10. ED
P 25.
SM L
11. FL
L 26.
SL L
12. GT
P 27.
TP L
13. HY
L 28.
YK P
14. HN
P 29.
MF L
15. IN
P
77
C. Deskripsi Penelitian Tahap Awal
Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi yang dimulai pada tanggal 21 September sampai dengan 02 Oktober di kelas V SDN 3 Jarakan
dan diperoleh permasalahan bahwa kemampuan memahami isi cerita pendek siswa masih rendah yang dilihat dari masih belum bisa menuliskan kembali isi
dari cerita pendek yang telah dibaca. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas V, diceritakan oleh guru bahwa kemampuan siswa untuk
memahami pembelajaran matematika memang masih cukup rendah dilihat dari kemampuan untuk mengetahui contoh-contoh bangun ruang masih menjadi
pembelajaran yang membingungkan bagi siswa kelas V. Terkait dengan proses pembelajaran matematika terkait dengan bangun
ruang, guru menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu guru guru hanya menjelaskan secara abstrak dengan media papan tulis dan
terkadang guru meminta siwa untuk langsung mengerjakan di buku tulis, kemudian mengerjakan soal evaluasi dan hasilnya masih banyak siswa yang
belum mencapai nilai 70. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode seperti ini diperkirakan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masih rendahnya
kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran metematika khususnya bangun ruang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bersama dengan
guru kelas berusaha untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran contextual teaching and learning CTL siswa kelas V SD
Negeri 3 jarakan.
78
Pada kegiatan penelitian tahap awal ini, peneliti juga mengadakan tes pra tindakan pembelajaran bangun ruangpada tanggal 16 April2016untuk
mengetahui data awal kemampuan mengetahui bangun ruang pada siswa kelas V SDN 3 Jarakan. Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa hanya
mendengarkan guru menjelaskan tentang bangun ruang, siswa mengerjakan contoh soal dipapan tulis kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi.
Pelaksanaan proses pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa juga kurang bersemangat
untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Proses pelaksanaan pembelajaran pra tindakan diawali dengan guru
mengajak siswa berdoa dan memberi salam kemudian memberikan apersepsi dengan “tanya jawab hal-hal yang berkaitan dengan materi, misalnya siapa
yang pernah melihat kotak sabun mandi dan sampo ?” Ada beberapa siswa
yang menjawab.
Kemudian guru
langsung menyampaikan
tujuan pembelajaran. Setelah itu, Guru memberitahukan kepada siswa benda-benda
berbentuk tabung, balok dan prisma yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Setelah, Guru membagikan siswa menjadi 5 kelompok heterogen.
Masing-masing kelompok diberi bangun ruang tabung, balok dan prisma dari kertas manila.Tiap kelompok diberi tugas menentukan sifat-sifatnya, guru
mengumpulkan pekerjaan siswa. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, Guru memberikan pemantapan materi. Guru menilai proses belajar siswa.
Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan materi