37
Soal-soal yang lebih kompleks dapat dibuat sesuai dengan tingkat kelas dan kemampuan anak. Contoh lain adalah dalam matematika sosial, seperti
pengiriman uang dengan pos wesel atau menyimpan uang di bank.
Contoh:
Berbelanja kebutuhan sehari-hari. Keterampilan belanja dilatih dulu dikelas. Bermain toko-tokoan dengan
menggunakan uang sebenarnya. Kemudian, dapat dilanjutkan dengan berbelanja di pasar atau di supermarket. Berbelanja keperluan sehari-hari
dengan harganya. Kemudian, anak-anak diberikan uangyang terdiri dari Rp.10.000, Rp.5.000, Rp.1.000, Rp. 100, Rp.50, yang secukupnya. Salah
seorang anak ditunjuk sebgai kasir dan lainnya sebagai pembeli. Pembeyaran dan pengembalian dibicarakan di kelas.
B. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learing CTL
1. Pengertian CTL
Kata contextual berasal dari kata contex , yang berarti “hubungan,
konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian, contextual diartikan “yang berhubungan dengan suasana konteks”. Sehingga, contextual
teaching and learning CTL dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.
John Dewey dalam Hosnan 2014: 267. Menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
kehidupan atau peristiwa yang ada disekitarnya. Sehingg, CTL dapat artikan sebagai pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan nyata siswa.
38
Defenisi mendasar tentang pembelajaran kontekstual contextual teaching and learning adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan
dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilannya dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari
proses mengkonstruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, serta
membuat siswa menghubungkan antara pengetahuan dengan keterampilan yang dimilikinya dalam penerapannya di kehidupan nyatanya. Laitul
Istiqomah dalam Hosnan 2014: 267. Mengemukakan, pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru dalam mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Pembelajaran menggunakan model kontekstual dapat dikatakan sebagi sebuah model
pembelajaran yang mengakui dan menunjukan kondisi alamiah pengetahuan. Model pembelajaran CTL diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Pembelajaran kontekstual berlangsung alamiah dan dalam kegiatan pembelajaran siswa harus bekerja dan mengalaminya. Didalam pembelajaran
itu, siswa perlu mengetahui apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Dalam kelas kontekstual, guru membantu siswa
mencapai tujuannya. Maksudnya, pengetahuan dan keterampilan diperoleh