Keterampilan berbicara Kerangka Pikir

35 meningkatkan kualitas mengajar, sehingga siswa dalam belajar mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Krembangan. Jumlah keseluruhan kelas V yaitu 17 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sedangkan, objek penelitian ini adalah keterampilan berbicara.

C. Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan dimulai pada bulan Februari sampai November 2015. Sedangkan, observasi dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2015 2016 bulan Oktober 2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di dalam kelas V SD Negeri Krembangan.

D. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model PTK yang dikembangkan Kemmis dan Mc Targart. Model ini menyatukan antara penerapan acting dan observing yang tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 20. Untuk lebih tepatnya, berikut ini bentuk desainnya. Gambar 3. Proses Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Targgart tahun 2010 Keterangan Model siklus Kemmis dan Mc Targgart yaitu: Siklus I I. perencanaan; II. pelaksanaan; III. observasi; dan IV. refleksi.dsb 36 Berikut penjabaran langkah-langkah dari tiap siklus pada peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V melalui diskusi tipe syndicate group.

1. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan ketika akan memulai tindakannya Suharsimi Arikunto, 2010: 17. Perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Selanjutnya, peneliti melakukan perencanaan antara lain: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP; 2 membuat instrumen untuk siswa; 3 alat untuk mendokumentasikan pada saat pembelajaran berlangsung. Perencanaan yang telah disiapkan menjadi pedoman dalam mengajar. Perencanaan disesuaikan dengan materi yang diajarkan agar tidak kebingungan dalam melaksanakannya.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat Suharsimi Arikunto, 2010: 18. Perlu diingat pelaksanaan yang telah dibuat berusaha ditaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, akan tetapi harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat dalam melaksanakan. Menghindari kekakuan dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, perencanaan yang telah disusun harus jelas dan lengkap. Tentu saja diperbolehkan memodifikasi, selama tidak mengubah prinsip. Dalam melaksanakan proses pembelajaran yang perlu dipersiapkan yaitu RPP, buku, media, dan lain-lain. Peneliti bersama guru merancang RPP yang digunakan dalam pembelajaran yang telah direncanakan. Penelitian ini direncanakan ke dalam dua siklus. Namun, apabila keterampilan berbicara melalui