Tujuan Berbicara Keterampilan Berbicara

14 Berdasarkan beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis berbicara antara lain: bercerita, berdialog, berpidato, diskusi, bertukar pengalaman, dan percakapan. Jenis-jenis tersebut penunjang kemahiran dan keberhasilan dalam kegiatan berbicara dengan orang lain. Jenis berbicara dapat mempermudah siswa dalam melatih keterampilan berbicara.

4. Unsur-unsur Berbicara yang Baik

Burhan Nurgiyantoro 2010: 420, mengemukakan kriteria berbicara yang baik seperti: keakuratan dan keaslian gagasan, kemampuan berargumentasi, keruntutan penyampaian gagasan, pemahaman, ketepatan kata, ketepatan kalimat, ketepatan stile penuturan dan kelancaran. Pandapat lain dari Sardjono 2005: 2, agar komunikasi informasi dapat berlangsung dengan baik ada empat komponen yang harus berfungsi dengan baik, yaitu 1 suara, 2 artikulasi, 3 kelancaran, dan 4 kemampuan berbahasa. Jika salah satu dari beberapa komponen tersebut tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya gangguan komunikasi Communication disorders. Berdasarkan teori yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur berbicara yang baik yaitu keruntutan penyampaian gagasan, pemahaman, suara, artikulasi, kelancaran, dan kemampuan berbahasa.

5. Aspek Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Guru SD bertanggung jawab melatih keterampilan berbicara siswa. Pelatihan siswa dilakukan pada proses belajar mengajar dalam semua pokok bahasan Bahasa Indonesia. Namun, agar pelatihan dapat berlangsung sesuai rencana, maka guru perlu menyusun tujuan yang mengacu untuk melatih keterampilan berbicara siswa. Dalam melatih siswa, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu aspek kebahasaan dan 15 nonkebahasaan. Pembelajaran keterampilan berbicara perlu memperhatikan berbagai hal. Menurut Sabarti Akhadiah, dkk 1991: 154, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu: a. Pelafalan bunyi Mengenai rumusan lafal Bahasa Indonesia bahwa ucapan atau lafal yang baku dalam Bahasa Indonesia adalah ucapan yang bebas dari ciri-ciri lafal daerah. b. Penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme Penempatan tekanan, nada, jangka, intonasi, dan ritme yang sesuai merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara dan suatu topik pembicaraan akan kurang menarik jika tidak sesuai. c. Penggunaan Kata dan Kalimat Dalam keterampilan berbicara perlu memperhatikan pilihan kata yang digunakan pada waktu mengomunikasikan sesuatu secara lisan. d. Aspek nonkebahasaan tersebut mencakup: 1 Kenyaringan suara Kenyaringan suara berkaitan dengan keras tidaknya suara yang dihasilkan. 2 Kelancaran Kelancaran penyampaian pembicaraan dari awal sampai akhir dan mengerti apa yang akan dikatakan. 3 Sikap berbicara Sikap saat berbicara berkaitan dengan rasa percaya diri siswa posisi tegak dan pandangan tidak menunduk atau pandangan ke atas. 4 Gerak-gerik dan mimik muka Antara gerak tubuh dan mimik muka haruslah selaras, karena kedua hal tersebut saling berkaitan untuk mendukung suatu pernyataan dalam pembicaraan. 5 Santun berbicara Santun berbicara berkaitan dengan penggunaan bahasa yang baik dengan memperhatikan siapa pendengarnya dalam berbicara. Sri Hastuti 1993: 73, menambahkan bahwa dalam keterampilan berbicara perlu diperhatikan juga aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keefektifan berbicara yaitu: 1 pelafalan atau pengucapan; 2 diksi pilihan kata; 3 struktur kalimat; 4 intonasi. Sedangkan, aspek nonkebahasaan yaitu: 1 sikap wajar dan tenang; 2 pandangan terarah kepada lawan bicara 3 kesediaan menghargai pendapat orang lain; 4 gerak-gerak dan mimik yang tepat; 5 volume suara; 6 kelancaran dan kecepatan; 7 penalaran; 8 pengusaan topik.