Kegunaan Metode Diskusi Metode Diskusi Tipe Syndicate Group

30 berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih terbatas karena anak belum sepenuhnya paham dengan hal-hal yang bersifat konkret. Usia anak kelas V SD sekitar 11 tahun, masa tersebut termasuk masa kelas tinggi Sekolah Dasar. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 116, masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 910 tahun – 1213 tahun biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar. Adapun karakteristik masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar seperti: a perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari, b ingin tahu, ingin belajar, dan realitis, c timbul minat kepada pelajaran-pelajaran tertentu, d anak memandang nilai sebagai ukuran prestasi belajar, dan suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama. Berdasarkan pendapat di atas, merupakan karakteristik siswa kelas tinggi yang perlu diperhatikan oleh guru untuk dipahami. Karakteristik pada masa siswa kelas tinggi salah satunya ingin tahu, ingin belajar, dan realitis. Karakteristik tersebut dijadikan sebagai pijakan oleh peneliti dalam memilih metode diskusi tipe syndicate group yang diharapkan dapat memberikan peningkatan dalam keterampilan berbicara.

D. Kerangka Pikir

Keterampilan berbicara merupakan salah satu hal yang terpenting. Pada kenyataannya masih ada beberapa siswa yang yang keterampilan berbicaranya masih rendah. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam keterampilan berbicara kurang menarik, sehingga siswa suka berbicara sendiri dengan teman. Dengan demikian, siswa menjadi tidak aktif dalam keterampilan berbicara tetapi 31 guru karena guru lebih banyak berbicara dibandingkan siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti memberi alternatif dengan menggunakan metode diskusi. Metode diskusi dapat membuat siswa aktif dan siswa juga mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan berbicara dalam memecahkan masalah. Namun pembelajaran menggunakan metode diskusi semacam ini keberhasilannya tergantung dengan anggota kelompok itu sendiri untuk memanfaatkan kesempatan berpartisipasi dalam pembelajaran. Metode diskusi mempunyai beberapa jenis, sehingga yang diambil yaitu diskusi tipe syndicate group. Keterampilan berbicara dengan menggunakan metode diskusi tipe syndicate group diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam diskusi. Metode diskusi tipe syndicate group adalah kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru menyampaikan garis besar masalah yang akan dibahas. Setelah itu hasil diskusi dilaporkan ke depan kelas. Meski guru telah menjelaskan di sini guru juga menyediakan sumber informasi agar siswa lebih mudah untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa lebih tertarik untuk belajar dengan menggunakan metode diskusi. Metode diskusi syndicate group mudah untuk dilaksanakan. Keberhasilan proses pembelajaran menggunakan metode diskusi yang dilaksanakan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Dalam proses belajar berbahasa di Sekolah, anak dapat mengembangkan keterampilan berbicara melalui diskusi tipe syndicate group. Berdasarkan uraian yang telah jelaskan, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Krembangan dengan judul “Peningkatan Keterampilan