Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

32 Berbicara melalui Diskusi Tipe Syndicate Group Siswa Kelas V SD Negeri Krembangan Panjatan Kulon Progo tahun ajaran 2015 2016. Gambar 2: Bagan Kerangka Berpikir Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa melalui Diskusi Syndicate Group E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, peneliti mengajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Keterampilan berbicara dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode diskusi tipe syndicate group pada siswa kelas V SD Negeri Krembangan ”. G. Definisi Operasional Variabel Variabel di batasi agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Keterampilan berbicara

Keterampilan berbicara adalah kemahiran siswa mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan Metode diskusi tipe syndicate group Melatih siswa untuk terampil dalam berbicara 1. Guru mengemukakan masalah. 2. Guru membagi siswa dalam kelompok syndicate group. 3. Guru memberikan referensi untuk menyesaikan masalah yang diberikan. 4. Siswa melakukan diskusi. 5. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi. Keterampilan berbicara siswa masih rendah seperti: pelafalan, kosa kata, dan struktur kalimat. Siswa dapat berpartisipasi mengemukakan ide 33 pikiran, gagasan, dan perasaan secara lisan. Keterampilan berbicara tersebut mencakup aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Aspek kebahasaan yaitu: 1 pelafalan; 2 intonasi; 3 struktur kalimat; dan 4 kosakata. Sedangkan, aspek nonkebahasaan yaitu: 1 penguasaan topik; 2 kenyaringan suara; 3 kelancaran; dan 4 sikap berbicara.

2. Metode Diskusi Tipe Syndicate Group

Metode diskusi tipe syndicate group adalah suatu kelompok yang ada di kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi tipe syndicate group atau kelompok sindakat seperti: 1 guru mengemukakan masalah sebagai pokok masalah yang akan siswa diskusikan; 2 guru membagi siswa dalam kelompok sindikat; 3 guru memberikan referensi untuk menyesaikan masalah yang diberikan; 4 siswa melakukan diskusi dalam kelompok; 5 setiap kelompok melaporkan hasil diskusi; dan 6 guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi.