Perencanaan Pelaksanaan Desain Penelitian

39 Pertemuan III Kegiatan Inti 1. Guru mengulas pembelajaran sebelumnya yaitu masalah yang telah dibahas. Guru mengemukakan masalah sebagai pokok masalah yang akan siswa diskusikan 2. Guru menjelaskan materi keterampilan berbicara dan menampilkan gambar untuk bahan diskusi. 3. Guru menjelaskan diskusi tipe syndicate group. 4. Siswa diminta berkelompok untuk mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru. guru membagi siswa dalam kelompok syndicate group 5. Siswa diberikan Lembar kerja Siswa oleh guru. 6. Guru membagikan referensi yang membantu siswa dalam berdiskusi. 7. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok. siswa melakukan diskusi dalam kelompok 8. Guru membimbing siswa dalam diskusi. 9. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta membacakan hasil diskusi. setiap kelompok melaporkan hasil diskusi 10. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai masalah yang telah siswa diskusikan. 11. Perwakilan kelompok satu per satu maju untuk menjelaskan hasil diskusinya. 12. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi 40

3. Observasi

Observasi adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan Suharsimi Arikunto, 2010: 18. Hal-hal yang diamati pada proses pembelajaran antara lain: aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam observasi yang baik yaitu mencatat segala yang terjadi di lapangan sebagai laporan. Hasil observasi yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Jika terjadi kekurangan, maka peneliti berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Peran guru membantu peneliti agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan siswa selama penelitian berlangsung. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode diskusi tipe syndicate group, peneliti dapat mengetahui siswa yang paham dan tidak paham dalam keterampilan berbicara. Siswa yang paham akan berdiskusi sesuai perintah guru untuk mengukur keterampilan berbicara, sedangkan siswa yang tidak paham akan diam dan mengganggu temannya. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode diskusi tipe syndicate group terlihat perubahan metode mengajar guru. Awalnya pembelajaran berbicara hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, tetapi dalam siklus pertama ini pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan teknik pengamatan objek secara langsung. 41

4. Refleksi

Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau Suharsimi Arikunto, 2010: 19. Siswa diminta mengingat kembali peristiwa yang telah dilakukan untuk perbaikan siklus berikutnya. Selanjutnya, peneliti berdiskusi dengan guru untuk melihat kekurangan, hambatan dan temuan-temuan keterampilan berbicara dalam pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk melihat keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan refleksi di atas, dapat disimpulkan bahwa temuan-temuan dalam proses pembelajaran mencakupi peningkatan keterampilan berbicara. Temuan-temuan tersebut sebagai acuan untuk merangcang siklus berikutnya. Untuk merefleksi hasil penelitian pada siklus I, peneliti menganalisis dan mengkaji hasil keterampilan berbicara. Hasil dari siklus I dijadikan pedoman untuk melakukan tindak lanjut pada siklus yang II. Hasil dari refleksi yang ditemukan pada saat penelitian dapat bermanfaat untuk mencari cara terbaik dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik observasi.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian yang dikemukakan oleh Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 66. Untuk mencapai tujuan pengamatan diperlukan pedoman observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa kelas V dalam mengikuti diskusi di kelas. Sebelum 42 dilaksanakan observasi peneliti membuat lembar observasi yang dijadikan pedoman. Modifikasi Sabarti Akhaidah, Sri Hastuti,dan Ahmad Rofiudin dijadikan acuan untuk kisi-kisi observasi.

F. Instrumen Penelitian

Intsrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis Suharsimi Arikunto, 2010 : 203. Intsrumen dalam penelitian ini adalah pedoman observasi.

1. Lembar Pedoman Observasi

Observasi pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 52. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan berupa observasi kegiatan di kelas dan catatan harian. Untuk mengamati peneliti membuat lembar observasi sebagai pedoman. Lembar observasi digunakan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara logis selama pelaksanaan berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk melihat keterampilan berbicara melalui diskusi tipe syndicate group. Kisi-kisi instrumen observasi merujuk pada aspek berbicara yang telah dimodifikasi Sabarti Akhaidah, Sri Hastuti, dan Ahmad Rofiudin. 43 Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Berbicara ModifikasiSabarti Akhaidah, Sri Hastuti, dan Ahmad Rofiudin Tabel 2. Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa No Aspek yang Diamati Rubrik Skor

a. Kebahasaan

1. Pelafalan Pelafalan sangat jelas dalam berbicara. 15 Pelafalan jelas dalam berbicara. 10 Pelafalan kurang jelas dalam berbicara. 5 2. Intonasi Intonasi sangat tepat dalam berbicara. 15 Intonasi tepat dalam berbicara. 10 Intonasi kurang tepat dalam berbicara. 5 3. Struktur kalimat Struktur kalimat sangat tepat dalam berbicara. 15 Struktur kalimat tepat dalam berbicara. 10 Struktur kalimat kurang tepat dalam berbicara. 5 4. Diksi kosakata Kosakata sangat tepat dalam berbicara 10 Kosakata tepat dalam berbicara 5 Kosakata kurang tepat dalam berbicara 3

b. Nonkebahasaan

5. Penguasaan topik Penguasaan topik sangat tepat disampaikan. 15 Penguasaan topik tepat disampaikan. 10 Penguasaan topik kurang tepat disampaikan. 5 6. Kenyaringan suara Kenyaringan suara dalam berbicara sangat jelas. 15 Kenyaringan suara dalam berbicara jelas. 10 Kenyaringan suara dalam berbicara kurang jelas. 5 7. Kelancaran Kelancaran sangat tepat dalam berbicara. 10 Kelancaran tepat dalam berbicara. 5 Kelancaran kurang tepat dalam berbicara. 3 8. Sikap berbicara Sikap berbicara sangat tepat. 5 Sikap berbicara tepat. 3 Sikap berbicara kurang tepat. 2 No Aspek yang Diamati Bobot a. Kebahasaan 1. Pelafalan 15 2. Intonasi 15 3. Struktur kalimat 15 4. Diksi kosa kata 10

b. Nonkebahasaan

5. Penguasaan topik 15 6. Kenyaringan suara 15 7. Kelancaran 10 8. Sikap berbicara 5 Jumlah Skor 100