Iklim Sekolah DEFINISI OPERASIONAL

dengan para guru dan staf, siswa mengetahui batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan. c. Proses Belajar dan Mengajar Proses belajar dan mengajar diukur melalui indikator siswa mengikuti proses belajar dengan baik, siswa mampu bekerja kelompok maupun bekerja secara individu, siswa menggunakan kesempatan yang diberikan guru untuk bertanya ataupun melakukan diskusi, guru mampu menjelaskan materi dengan jelas sehingga siswa menjadi paham, guru mengetahui kekurangan maupun kelebihan siswa dalam mengikuti proses belajar. d. Lingkungan Institusional Lingkungan institusional diukur melalui indikator sekolah memberikan fasilitas bagi siswa untuk mempermudah aktivitas di sekolah, siswa memanfaatkan fasilitas yang diberikan sekolah dengan baik, siswa saling berbagi dalam menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, siswa tidak merusak fasilitas yang ada di sekolah, gedung sekolah yang tidak rapuh, serta kebersihan lingkungan sekolah yang terjaga. Iklim sekolah dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala iklim sekolah. Total skor iklim sekolah menunjukkan persepsi siswa terhadap iklim sekolah. Oleh karena itu, jika semakin tinggi nilai skala, maka semakin positif pula persepsi siswa terhadap iklim sekolah yang berarti sekolah merupakan tempat yang aman, nyaman, serta hubungan interpersonal yang suportif. Demikian pula sebaliknya, jika semakin rendah nilai skala, maka semakin negatif pula persepsi siswa terhadap iklim sekolah yang berarti sekolah merupakan tempat yang tidak nyaman, sistem aturan yang tidak konsisten, serta lingkungan belajar yang tidak efektif.

C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi dan Sampel

Menurut Hadi 2000, populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Sementara sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Harapan I Medan yang berjumlah 626 orang. Rincian jumlah populasi disajikan pada tabel 1. Menurut Azwar 2012 bahwa statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Namun semakin heterogen populasi maka semakin banyak sampel yang harus diambil. Pada penelitian jumlah sampel penelitian adalah 152 siswa SMA Harapan I Medan. Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian No Kelas Jumlah 1 XII IPA 1 38 siswa 2 XII IPA 2 36 siswa 3 XII IPA 3 37 siswa 4 XII IPA 4 36 siswa 5 XII IPA 5 34 siswa 6 XII IPS 1 39 siswa 7 XII IPS 2 40 siswa 8 XI IPA 1 29 siswa 9 XI IPA 2 29 siswa 10 XI IPA 3 24 siswa 11 XI IPA 4 27 siswa 12 XI IPA 5 26 siswa 13 XI IPS 1 38 siswa 14 X IPA 1 37 siswa 15 X IPA 2 36 siswa 16 X IPA 3 36 siswa 17 X IPA 4 36 siswa 18 X IPS 1 23 siswa 19 X IPS 2 25 siswa TOTAL 626 siswa

2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar- benar mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non random stratified yakni populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat tetapi tidak semua individu dalam populasi memliki peluang yang sama untuk dijadikan menjadi anggota sampel. Pada saat penelitian dilakukan, siswa-siswa SMA Harapan I Medan sedang menjalani ujian tengah semester. Oleh sebab itu, peneliti tidak bisa mengambil data pada kelas-kelas yang sedang menjalankan ujian sehingga tidak