Faktor-Faktor yang Mempengaruhi School Connectedness
mereka mempersepsikan orang-orang disekitarnya peduli dan terlibat dalam kehidupan mereka. Siswa yang merasa didukung oleh orang dewasa di
kehidupannya akan lebih merasa terikat dengan sekolah dan proses belajar. Siswa membutuhkan orang-orang dewasa di sekolah peduli dengan mereka baik sebagai
individu maupun mengenai pencapaian akademik. Berikut faktor yang mempengaruhi school connectedness :
a. Dukungan Orang Dewasa Kepercayaan siswa akan diri dan kemampuan mereka tebentuk oleh sebarapa
besar mereka mempersepsikan bahwa orang dewasa di kehidupannya mempedulikan dan ikut terlibat dalam kehidupan mereka. Siswa yang merasa
didukung oleh orang dewasa kemungkinan akan lebih merasa terikat di sekolah. Di sekolah, siswa yang merasa didukung dan dipedulikan ketika
mereka melihat para orang dewasa di sekolah mendedikasikan waktu, minat, perhatian, dan dukungan emosional untuk mereka. Siswa juga butuh untuk
merasakan bahwa orang dewasa mempedulikan mereka baik secara akademik maupun non akademik.
b. Kelompok Teman Sebaya yang Positif Hasil akademik siswa juga dipengaruhi oleh karakteristik kelompok teman
sebaya, seperti seberapa jauh kelompok teman sebaya mendukung perilaku prososial misalnya belajar kelompok, membantu sama lain, ataupun terlibat
dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Siswa yang memiliki school connectedness yang tinggi melaporkan bahwa mereka merasa nyaman dan
diterima oleh kelompok teman sebaya di sekolah serta memiliki teman yang
berbeda kelas sosialnya baik dari segi ras maupun gender. Sebaliknya, siswa yang melaporkan school connectedness yang rendah mengaku lebih nyaman
dengan teman di luar sekolah daripada yang ada di sekolah. c. Komitmen Terhadap Pendidikan
Komitmen merupakan hal yang penting bagi siswa dan guru dalam proses belajar dan terlibat dalam aktivitas sekolah. Siswa yang terlibat di sekolah dan
percaya bahwa pendidikan yang baik itu penting bagi masa depannya akan lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah dan memiliki rasa
connectedness yang tinggi pada sekolah. Siswa yang merasa terikat dengan pendidikan akan menunjukkan trait behavioral seperti ketekunan, usaha yang
keras, perhatian terhadap tugas, dan lebih suka terhadap tantangan. d. Lingkungan Sekolah
Rasa keterhubungan siswa akan meningkat dengan lingkungan sekolah yang aman dan iklim psikososial yang suportif. Lingkungan fisik yang bersih dan
menyenangkan meningkatkan keamanan serta hubungan yang saling menghormati. Iklim psikososial sekolah dipengaruhi oleh kebijakan-
kebijakan, kesempatan siswa untuk berpartisipasi, dan manajemen kelas. Penelitian membuktikan bahwa sekolah dengan disiplin yang sangat keras,
rasa connectednees siswa rendah. Ketika siswa mempersepsikan iklim sekolah sebagai iklim yang positif maka akan mempengaruhi rasa aman dan
kenyamanan siswa di sekolah.