- Balas jasa yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja dan atau
resiko pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. -
Karyawan diberi tunjangan sesuai dengan kerja keras yang dilakukannya.
- Balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan
ketentuan Upah Minimum KotaKabupaten UMK. 2 Asas Kelayakan
- Balas jasa yang diberikan kepada karyawan cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga. -
Tunjangan yang diberikan di luar gaji pokok dapat mencukupi kebutuhan sesuai dengan maksud tunjangan itu.
- Balas jasa yang diberikan kepada karyawan dapat disisihkan untuk
ditabung. d. Faktor Individu Karyawan
Faktor individu karyawan adalah karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri- ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap
Sopiah, 2008:127. Adapun ciri- ciri biografis yang melekat pada individu yaitu umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah atau
banyaknya tanggungan, dan masa kerja. Untuk mengukur faktor individu karyawan digunakan indikator
sebagai berikut Sopiah, 2008:127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Sikap -
Karyawan mampu mengatasi masalah yang muncul dalam pekerjaannya.
- Bawahan mampu meyakinkan atasan mengenai resiko-resiko yang
terjadi dalam pekerjaannya. 2 Kemampuan
- Karyawan sanggup menyelesaikan sendiri masalah yang terjadi
dalam pekerjaan. -
Pekerjaan karyawan untuk masing-masing bagian berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya.
3 Stres Kerja -
Kondisi sirkulasi udara yang baik dapat menjamin kenyamanan dalam bekerja.
- Adanya pengurangan karyawan.
- Sering mengalami stress di tempat kerja.
- Hubungan yang buruk antara karyawan yang satu dengan
karyawan lain.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang dimulai dari Sangat Setuju SS yang diberi skor 5, Setuju S diberi
skor 4, Netral N diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 2 dan Sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak Setuju STS yang diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negasi skor dibalik yaitu dimulai dari Sangat Setuju SS yang diberi skor 1, Setuju
S diberi skor 2, Netral N diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 4 dan Sangat Tidak Setuju STS yang diberi skor 5.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Sugiyono 2013: 61 populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan non managerial dan berstatus tetap yang bekerja di PT. Madubaru Bantul
D.I.Yogyakarta sebanyak 436 karyawan. 2. Sampel
Menurut Sugiyono 2013: 62 sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel digunakan apabila
peneliti tidak mampu menggunakan semua anggota populasi sebagai subjek penelitian, misalnya karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu.
Anggota populasi yang diambil sebagai sampel harus mampu mewakil seluruh anggota populasi sehingga hasil penelitian terhadap populasi tetap
menghasilkan kesimpulan yang valid. Peneliti akan menggunakan karyawan non managerial dan berstatus tetap pada PT. Madubaru Bantul D.I.
Yogyakarta sebagai sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 112 orang karyawan pegawai di PT. Madubaru Bantul D.I. Yogyakarta.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan penentuan besarnya sampel mengacu pada pendapat Arikunto
2010:130 yang menyatakan bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Sampel diambil atau dibagi secara proporsional ke unit-unit yang ada
sesuai dengan jumlah karyawan di masing-masing unit.
G. Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer data yang diperoleh langsung dari sumber atau subyek yang diteliti. Data primer dalam
penelitian ini berupa jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang ada di kuesioner.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara kuesioner angket sebagai teknik untuk mengumpulkan data dari responden. Kuesioner angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2013:142.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji validitas Uji validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas digunakan untuk mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada proyek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data yang valid. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan
mampu mengungkap data yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini, dengan melihat output Cronbach Alpha pada kolom
Correlated Item-Total Correlation. Hal ini dikarenakan hasil analisis korelasi bivariate dan hasil analisis dengan melihat output Cronbach Alpha pada
kolom Correlated Item-Total Correlation adalah identik karena keduanya mengukur hal yang sama Ghozali, 2011:52.
Syarat umum untuk dianggap valid dilihat dari ketentuan sebagai berikut: a
Jika r hasil positif, serta r hitung r tabel, maka butir atau variabel tersebut dinyatakan valid.
b Jika r hasil negatif, dan r hitung r tabel, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian validitas ini kemudian dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for Windows.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan ukuran kestabilan dan
konsistensi dari konsep ukuran instrumen atau alat ukur, sehingga nilai yang diukur tidak berubah dalam nilai tertentu. Data yang reliabel dalam instrumen
penelitian berarti data tersebut dapat dipercaya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha dengan ketentuan apabila
nilai Alpha lebih dari 0,70 maka instrumen tersebut reliabel Ghozali, 2011:48.
J. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai profil responden yang berasal dari jawaban responden.
Suatu analisis yang menggunakan logika untuk menarik kesimpulan yang logis mengenai data-data hasil penelitian yang akan dianalisis. Analisis ini
membahas item penelitian dalam kaitannya dengan identitas responden dan variabel-variabel penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
statistik deskriptif dimaksudkan untuk melakukan analisis data yang sesuai dengan klasifikasi responden ke dalam persentase Ghozali, 2011:19.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas: gaya kepemimpinan X
1
, kompensasi X
2
dan faktor individu karyawan X
3
terhadap variabel terikat: kinerja karyawan Y. Persamaan regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut Anwar Sanusi, 2011 :
135 : Y = a +
b
1
X
1
+
b
2
X
2
+
b
3
X
3
+ e Keterangan:
Y : Kinerja karyawan
a : Konstanta
b
1
-b
3
: Koefisien regresi X
1
: Gaya Kepemimpinan X
2
: Kompensasi X
3
: Faktor individu karyawan e
: Error term
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Pengujian ada tidaknya Multikolinieritas dalam model regresi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF Variance Inflation Factor. Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan
Multikolinieritas yaitu nilai tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥10 Ghozali, 2009. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang
dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas dari Multikolinieritas. b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain di dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik apabila homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Homoskedastisitas
yaitu apabila variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya tetap. Apabila berbeda, disebut
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser.
Menurut Gujarati dalam Ghozali 2011:142 uji glejser dilakukan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Untuk
menentukan terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan melihat nilai Sig. atau signifikansi yang dihasilkan dari uji regresi tersebut. Kriteria
yang digunakan adalah apabila nilai Sig. yang dihasilkan lebih dari 0,05, maka terbebas dari asumsi heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai Sig.
kurang dari 0,05 maka terjadi asumsi heteroskedastisitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Pengujian untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan uji statistik nonparametrik. Uji statistik non-parametrik yang
digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov 1-Sample K-S. Ketentuannya adalah jika nilai asymp.sig lebih besar dari 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal Ghozali, 2011:160.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji nilai F Pengujian atas variabel-variabel penelitian menggunakan uji nilai F,
dimaksudkan untuk menentukan pengaruh yang signifikan atau tidak antara semua variabel independen terhadap variabel dependennya secara simultan.
Jika P value sig α alpha, maka terdapat pengaruh secara bersama- sama variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:98.
Pengujian nilai F dengan ketentuan : 1
Merumuskan hipotesis operasional, yaitu H dan H
a