Analisis Regresi Linier Berganda
PT Madubaru Bantul Yogyakarta dipengaruhi oleh pemimpin yang baik dalam kepemimpinannya. Pemimpin yang baik dan efektif akan mampu menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman bagi karyawan. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi akan mampu
menciptakan suasana kerja yang baik dalam perusahaan sehingga akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.
Apabila gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat dengan tepat mengarahkan tujuan organisasi dengan aspek-aspek atau tujuan yang
diharapkan individu atas pekerjaannya, mampu menciptakan kondisi atau lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan maka semakin tinggi kinerja
karyawan tersebut. Karyawan akan merasa nyaman dalam bekerja tanpa adanya tekanan baik dari rekan kerja ataupun dari pimpinan unit kerja. Gaya
kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku kerja seperti kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan memberikan
pengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan melalui kecermatannya dalam menciptakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang menarik, pelimpahan
tanggung jawab serta penerapan peraturan dengan baik. Semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan maka semakin baik kinerja karyawan.
Hasil uji ini memberikan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sigit Prasetyo dalam penelitiannya menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga sesuai atau mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
ernawati yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan, terbukti. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi
sebesar 0,209 dan nilai sig sebesar 0,035 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan 5, artinya kinerja seluruh karyawan yang bekerja di PT
Madubaru Bantul Yogyakarta juga dipengaruhi oleh besar kecilnya kompensasi yang diberikan. Hasil uji ini memberikan hasil yang sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kemas dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tunjangan kinerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa kompensasi merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan
kepada karyawan agar bekerja lebih produktif lagi, meningkatkan prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, kompensasi dapat
disebut sebagai salah satu faktor pendorong untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, sumber daya manusia juga mempunyai berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhinya.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu termasuk
melakukan pekerjaan atau bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jadi, apabila seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan tidak mendapat hasil yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, niscaya karyawan
tersebut tidak bersemangat dalam bekerja dan cenderung untuk bermalas- malasan. Hal ini dikarenakan, beban tugas yang telah karyawan tersebut
kerjakan tidak mendapat balas jasa yang sesuai dengan jerih payahnya, sehingga karyawan tersebut cenderung untuk bersantai-santai dalam bekerja.
Apabila hal ini berlangsung secara terus menerus tanpa adanya satu penyelesaian dari pimpinan, maka akan mempengaruhi kinerja karyawan yang
akhirnya dapat mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan. Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden dalam penelitian ini
mendukung atau memberikan pendapat setuju atas pemberian kompensasi di PT Madubaru Bantul Yogyakarta, di mana pemberian kompensasi ini dapat
merangsang kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari banyaknya karyawan yang menjawab setuju atas pernyataan mengenai pemberian kompensasi sudah adil,
balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan beban kerja, balas jasa yang diberikan kurang lebih sama dengan karyawan yang bekerja di
perusahaan lain di sekitar perusahaan untuk pekerjaan yang sama, balas jasa yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja dan atau resiko pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan, karyawan diberi tunjangan sesuai dengan kerja keras yang dilakukannya, balas jasa yang diberikan kepada karyawan sesuai
dengan ketentuan Upah Minimum KotaKabupaten UMK dan balas jasa yang diberikan kepada karyawan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sekeluarga, tunjangan yang diberikan di luar gaji pokok dapat mencukupi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan sesuai dengan maksud tunjangan itu, balas jasa yang diberikan kepada karyawan dapat disisihkan untuk ditabung. Dalam penelitian ini
berdasarkan perhitungan regresi diketahui bahwa variabel kompensasi berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan di PT Madubaru
Bantul Yogyakarta sebesar 0,209. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa faktor individu karyawan
mempengaruhi kinerja karyawan, terbukti. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,232 dan nilai sig sebesar 0,043 yang lebih kecil
dari tingkat kepercayaan 5, artinya kinerja seluruh karyawan yang bekerja di PT Madubaru Bantul Yogyakarta juga dipengaruhi oleh faktor individu
karyawan. Faktor individu karyawan merupakan motivator primer yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Dengan kata lain, faktor individu
karyawan merujuk pada sikap umum individu atau karyawan terhadap pekerjaan serta kapasitas yang dimiliki karyawan untuk melakukan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab karyawan. Kemampuan melakukan tugas yang menuntut stamina, ketangkasan fisik, dan kekuatan membuat karyawan
tersebut akan merasa puas jika kebutuhan-kebutuhan pegawai seperti gaji terpenuhi. Jika tidak, maka pegawai merasa tidak puas. Menurut Robbins
2001, ada empat faktor penting yang dapat mendorong kepuasan kerja pegawai, yaitu pekerjaan yang menantang secara mental, ganjaran yang
pantas, kondisi kerja yang mendukung dan rekan kerja yang mendukung. Menurut pendapat tersebut, bawahan mampu meyakinkan atasan mengenai
resiko-resiko yang terjadi dalam pekerjaannya dapat mendorong kepuasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI