c Kepemimpinan partisipatif Gaya kepemimpinan ini, pemimpin berusaha meminta dan
mempergunakan saran-saran dari para bawahannya. Namun pengambilan keputusan masih ada padanya.
d Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang
menantang para bawahannya untuk berprestasi. Demikian pula pemimpin memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka
mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik.
c. Gaya Kepemimpinan
Menurut Heidrachman 1989:224, gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Ralph White dan Ronald Lippit dalam Veithzal Rivai, 2013:156-157
mengemukakan tiga macam gaya kepemimpinan, yaitu: 1 Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan tipe ini memiliki ciri sebagai berikut: a Semua penentuan kebijakan dilakukan oleh pemimpin.
b Teknik-teknik dan langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu persatu hingga langkah-langkah mendatang
senantiasa tidak pasti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus dan kerja sama setiap anggota.
d Pemimpin tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara aktif kecuali apabila ia memberikan demonstrasi.
2 Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan tipe ini mempunyai ciri sebagai berikut:
a Semua kebijakan merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan kelompok yang dirancang dan dibantu oleh pemimpin.
b Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung. Jika diperlukan nasihat teknis, maka pemimpin menyarankan dua atau
lebih banyak prosedur-prosedur alternatif yang dapat dipilih. c Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka
kehendaki dan pembagian tugas terserah pada kelompok. d Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya. Ia
berusaha untuk menjadi anggota kelompok secara mental, tanpa terlampau banyak melakukan pekerjaan tersebut.
3 Kepemimpinan Laissez-Faire Ciri dari kepemimpinan tipe ini sebagai berikut:
a Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individual dengan minimum partisipasi pemimpin.
b Dia tidak mengambil bagian dari diskusi kerja. Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin, yang dengan jelas bahwa setiap
orang akan memberikan keterangan apabila ada permintaan atau pertanyaan. Dia tidak turut berpartisipasi bagian dalam diskusi
kelompok. c Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali dalam penentuan tugas.
d Komentar spontan yang tidak frekuen atas aktivitas anggota dan ia tidak berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur suatu
kejadian. Menurut Hasibuan 2005:170, jenis-jenis gaya kepemimpinan
adalah sebagai berikut: 1 Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah kekuasaan atau wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan. Pengambilan keputusan dan
kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan. 2 Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinan dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
3 Kepemimpinan Delegatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepemimpinan delegatif
adalah apabila
seorang pemimpin
mendelegasikan wewenang dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan bebas atau
leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakannya sepenuhnya
diserahkan kepada bawahan. 4 Kepemimpinan Situasional
Penekanan pendekatan situasional adalah pada perilaku pemimpin dan anggota atau pengikut dalam kelompok dan situasi yang variatif.
Dalam kepemimpinan situasional tidak ada satupun cara yang terbaik untuk mempengaruhi orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang
harus digunakan terhadap individu atau kelompok tergantung pada tingkat kesiapan orang yang dipengaruhi.
3. Kompensasi
a. Definisi Kompensasi
Untuk mengetahui makna kata kompensasi lebih rinci, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:584 dituliskan sebagai berikut:
Kompensasi secara umum diartikan sebagai 1 ganti rugi; 2 pemberesan piutang dengan memberikan barang-barang yang seharga
dengan utangnya; 3 pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari kekecewaan dalam bidang lain. Adapun
makna khusus dibidang manajemen, kompensasi berarti imbalan berupa uang atau bukan uang natural yang diberikan kepada karyawan dalam
perusahaan atau organisasi. Kompensasi disebut juga sebagai panghargaan reward yang
diberikan kepada pekerja sebagai balas jasa atau kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Beberapa ahli di bidang manajemen personalia
mendefinisikan kompensasi sebagai berikut: 1 Pemberian imbalan atas hasil kerja yang dilakukan dengan melihat
prestasi kerja itu sendiri Garry Dessler. 2 Pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-
karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi Edwin B. Flippo dikutip oleh Moekijat,1995
3 Imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan
sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sastrohadiwiryo, 2003:181.
4 Bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan Thomas
H. Stone, dikutip oleh Moekijat, 1995. 5 Segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja sama mereka. Handoko, 1995:155. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada karyawan. Hasibuan, 2006:118. 7 Sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa
mereka pada perusahaan. Rivai, 2004:357 8 Pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun
employees baik yang langsung berupa uang finansial maupun yang
tidak langsung berupa non uang. Martoyo, 2007:116
b. Jenis Kompensasi
Pada dasarnya banyak ahli sepakat untuk membedakan jenis kompensasi atas dua bentuk yang berlawanan, yaitu finansial-
nonfinansial Mondy dan Neo, Langsung tidak langsung Cascio, keuangan-nonkeuangan Simamora, ekstrinsik-intrinsik Schuler dan
Jackson, Schermerhon, Robbins, dan Siagian. Menurut Mondy dan Neo dalam Rivai, 2004:358 yang
membedakan jenis kompensasi atas finansial dan nonfinansial. 1 Kompensasi finansial
a Kompensasi langsung Kompensasi langsung, merupakan kompensasi yang langsung
dirasakan oleh penerimanya, yakni berupa gaji, tunjangan, dan insentif merupakan hak karyawan dan kewajiban perusahaan
untuk membayarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI