Model Data Panel Statis Model Data Panel Dinamis Non Spasial

Hipotesis nol yang digunakan dalam pengujian panel unit root sama seperti pada pengujian unit root untuk data time series murni, hanya saja statistik uji yang digunakan merupakan pengembangan lebih lanjut dari statistik uji Augmented Dickey–Fuller ADF dan Phillips–Perron PP. Statistik uji yang digunakan dalam menguji panel unit root terdiri dari dua jenis, yaitu common unit root yang terdiri dari statistik uji Levin, Lin and Chu LLC dan Breitung’s test; serta individual unit root yang terdiri statistik uji Im, Pesaran and Shin IPS, ADF – Fisher test dan PP – Fisher test. Setelah diperoleh hasil pengujian yang menyatakan bahwa series dari data panel tidak mengandung unit root maka estimasi bisa dilaksanakan.

3.1.3.1 Model Data Panel Statis

Estimasi dengan model regresi data panel statis dapat menggunakan data level sepanjang tidak mengandung unit root. Secara umum model estimasi dari data panel statis untuk data pada bentuk level dapat dituliskan sebagai berikut : it F 1 j jit j 1 t i 1 it x a p a a p         , ....................... 3.1 dengan p it dan p i,t–1 menyatakan tingkat harga pada data cross section ke-i periode t, dan sebelumnya, sementara x jit adalah variabel eksogen ke-j, pada data cross section ke-i periode t, dan F + 1 menyatakan seluruh jumlah variabel penjelas termasuk variabel p i,t–1 . Jika kemudian terdapat unit root pada data level, maka persamaan 3.1 harus dilakukan first differencing, sehingga akan diperoleh persamaan berikut : it F 1 j jit j 1 t i 1 it x p p              , ....................... 3.2 Metode data panel statis yang digunakan untuk mengestimasi salah satu dari persamaan 3.1 atau 3.2 adalah Fixed Effect Model FEM dan Random Effect Model REM. Model FEM dibatasi hanya akan menggunakan within estimator dan Pooled Least Squared PLS, sementara pada model REM akan menggunakan GLS estimator saja. Statistik uji Hausman akan digunakan untuk membandingkan model FEM dengan model REM, sementara uji Chow digunakan untuk membandingkan FEM dengan PLS. Tujuan penggunaan kedua statistik uji ini adalah untuk mendapatkan model terbaik pada metode data panel statis.

3.1.3.2 Model Data Panel Dinamis Non Spasial

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa model data panel dinamis diperoleh dari data level sebagaimana dapat dilihat pada persamaan 2.22 untuk tinjauan teoritis dan persamaan 3.1 atau persamaan 3.2 untuk aplikasinya. Secara umum, permasalahan utama dalam aplikasi regresi data panel dinamis adalah penentuan variabel instrumen yang akan digunakan untuk estimasi model empiris. Tahap awal dalam menentukan instrumen variabel adalah seluruh variabel penjelas explanatory variable selain lag dari variabel dependen diasumsikan strictly exogenous. Berdasarkan asumsi tersebut, maka matriks instrumen W i pada persamaan 2.26 hanya terdiri dari sekumpulan data level untuk variabel dependen atau dalam persamaan 3.1 secara eksplisit dinyatakan oleh variabel “p”. Instrumen ini tentu saja hanya tepat digunakan untuk model FD-GMM, karena secara teoritis tidak mensyaratkan adanya intial condition sebagaimana dibutuhkan pada model SYS-GMM Baltagi, 2005. Sedikit berbeda dengan instrumen yang digunakan pada model FD-GMM, maka untuk model SYS-GMM dibutuhkan intial condition dalam suatu sistem persamaan. Bentuk sistem persamaan dari metode ini adalah dengan menggabungkan persamaan 3.1 dan 3.2 dengan mengeliminasi intersep a dari persamaan 3.1. Jika variabel penjelas lainnya masih diasumsikan strictly exogenous , maka variabel instrumennya adalah data first differencing untuk persamaan pada level dan data level untuk persamaan first difference. Di bawah sistem persamaan dari SYS-GMM, secara eksplisit, variabel instrumen untuk persamaan 3.1 adalah “ p it ”, sedangkan “p it ” merupakan variabel instrumen untuk persamaan 3.2, dengan t = 1, 2, … , T – 2. Khusus pada model SYS-GMM, variabel instrumen dapat ditambah dengan memasukkan lag dari variabel instrumen awal, yaitu “ p it-1 ” dan “p it-1 ”. Dasar penambahan variabel instrumen ini adalah adanya keterkaitan antara variabel dependen dan lag dari variabel dependen yang berada pada sisi kanan sistem persamaan. Meski dapat ditambahkan variabel instrumen, termasuk pada model FD-GMM, namun perlu dipastikan terlebih dahulu apakah variabel instrumen yang digunakan adalah valid. Pengujian validitas variabel instrumen yang digunakan adalah menggunakan statistik uji Sargan, dengan hipotesis nol yang menyatakan bahwa variabel instrumen yang digunakan adalah valid. Hasil pengujian yang diharapkan adalah hipotesis nol diterima, artinya tidak ada cukup bukti untuk menolak bahwa variabel instrumen yang digunakan adalah valid. Sebaliknya, jika kemudian hipotesis nol ditolak, maka perlu ditambahkan beberapa variabel instrumen lainnya, salah satunya dengan membuat kombinasi pasangan dengan variabel penjelas lainnya yang sebelumnya diasumsikan strictly exogenous . Selanjutnya, pengujian tambahan perlu dilakukan untuk model FD-GMM, selain menggunakan uji Sargan. Pengujian tambahan dimaksud adalah dengan menggunakan statistik uji Arelano-Bond “m 1 ” dan “m 2 ”. Hipotesis nol dari uji Arelano-Bond adalah terjadi autokorelasi pada error, dengan hipotesis untuk “m 1 ” menyatakan bahwa rata-rata autocovariance dari error pada ordo 1 adalah nol sedangkan hipotesis untuk “m 2 ” adalah rata-rata autocovariance dari error pada ordo 2 adalah nol. Hasil pengujian yang diharapkan adalah hipotesis untuk “m 1 ” ditolak, sebaliknya hipotesis untuk “m 2 ” harus diterima.

3.1.3.3 Model Data Panel Spasial Dinamis