Penyesuaian Harga BBM dan Gaji PNS

96

4.4 Penyesuaian Harga BBM dan Gaji PNS

Harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi seperti bensin premium, solar dan minyak tanah merupakan barang-barang yang harganya ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah administered prices, mengingat ketiga barang tersebut menguasai hajat hidup orang banyak. Beberapa kali pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM sebagai konsekuensi atas beratnya subsidi yang harus ditanggung pemerintah akibat lonjakan kenaikan harga minyak di pasar internasional. Kritik maupun penolakan yang berasal dari beberapa kalangan berulang kali terjadi ketika pemerintah menerapkan kebijakan penyesuaian harga BBM tersebut, karena hal tersebut dianggap akan membuat kondisi masyarakat lebih sengsara, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Sumber : Kemenkeu dan Kementerian ESDM Gambar 12. Perkembangan harga BBM dan gaji PNS tahun 2000 – 2009. Sejak Januari 2000, pemerintah berulang kali melakukan penyesuaian harga BBM. Penyesuaian harga bensin premium tercatat sebanyak 11 kali, harga minyak solar sempat disesuaikan 10 kali, sementara harga minyak tanah hanya 5 kali. Khusus bensin premium, pemerintah sempat menurunkan harganya pada 1 Oktober 2000, 1 Desember 2008 serta pada tanggal 1 dan 15 bulan Januari 2009. Penurunan maksimal dari keempat kebijakan tersebut hanya mencapai 10, 1000 2000 3000 4000 5000 6000 M ar -0 Se p -0 M ar -0 1 Se p -0 1 M ar -0 2 Se p -0 2 M ar -0 3 Se p -0 3 M ar -0 4 Se p -0 4 M ar -0 5 Se p -0 5 M ar -0 6 Se p -0 6 M ar -0 7 Se p -0 7 M ar -0 8 Se p -0 8 M ar -0 9 Se p -0 9 Minyak Tanah Rp. Solar Rp. Premium Rp. 200 400 600 800 1000 1200 Gaji PNS Rp. 000 : sumbu kanan 97 sebaliknya kenaikan harga maksimal mencapai 87,50, yaitu pada 1 Oktober 2005. Lebih lanjut, pada minyak solar, pemerintah juga pernah menurunkan harganya pada tanggal 1 Desember 2008 serta pada tanggal 1 dan 15 bulan Januari 2009, dengan penurunan maksimal sebesar 9,09, sedangkan peningkatan harga tertinggi terjadi pada 1 Oktober 2005, yaitu sebesar 104,76. Sementara untuk minyak tanah yang notebenenya belum pernah mengalami penurunan harga, kenaikan harga pada komoditi ini sempat merupakan yang tertinggi dibanding dua jenis BBM bersubsidi lainnya karena pada 1 Oktober 2005 tercatat kenaikan sebesar 185,71. Akibat kenaikan harga BBM yang demikian tinggi pada 1 Oktober 2005, dapat dilihat pada Gambar 8, tingkat inflasi pada hampir seluruh provinsi merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2000 – 2009. Inflasi yang cukup tinggi, setidaknya dibanding rata-rata tingkat inflasi selama kurun tahun 2000 – 2009 juga terjadi pada tahun 2008, ketika dilakukan kebijakan kenaikan harga BBM pada 16 Juni 2001, 17 Januari 2002 dan 24 Mei 2008. Kondisi yang sedikit berbeda adalah kenaikan BBM pada 2 Januari 2003 yang tidak menimbulkan inflasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat inflasi tahun 2000 – 2009. Sebaliknya inflasi yang cukup tinggi terjadi pada lebih dari separuh provinsi di Indonesia pada tahun 2000 sedangkan pada saat itu harga bensin premium sempat diturunkan. Penyesuaian BBM pada tahun 2001, 2002, 2005 dan 2008 sepertinya terkait dengan kondisi yang tidak diantisipasi sehingga menyebabkan tingkat inflasi yang cukup tinggi pada tahun-tahun tersebut. Sementara penyesuaian BBM pada tahun 2003 agaknya sudah diramalkan oleh akan terjadi oleh berbagai kalangan mengingat dua tahun sebelumnya terus terjadi kenaikan harga BBM, artinya kondisi kenaikan tersebut sudah diantisipasi oleh pelaku ekonomi sehingga dampaknya terhadap inflasi tidak terlampau tinggi. Lain halnya dengan kondisi tahun 2000, karena sebelumnya tingkat inflasi cukup rendah, bahkan terjadi deflasi di beberapa provinsi, diduga akan terjadi lonjakan harga sebagai konsekuensi dari rencana akan dilepasnya monopoli Pertamina atas penjualan BBM, meski kemudian harga BBM tidak jadi dinaikkan, bahkan untuk bensin premium ternyata diturunkan. 98 Selain perkembangan harga BBM, Gambar 12 juga memperlihatkan bagaimana perkembangan Gaji PNS untuk golongan terendah. Dalam kurun waktu 10 tahun, pemerintah sempat 6 kali menaikkan gaji PNS, yaitu tahun 2001, 2003 dan tahun 2006 – 2009. Terkait kenaikan kenaikan gaji PNS yang cukup tinggi tersebut pada tahun 2001, agaknya selain kenaikan BBM, kebijakan penyesuaian gaji PNS juga turut berperan dalam memicu tingkat inflasi yang cukup tinggi pada tahun 2001. Kondisi yang kurang lebih sama juga terjadi pada tahun 2008 ketika terjadi inflasi yang cukup tinggi, mengingat disamping dilakukan penyesuaian harga BBM juga terjadi kenaikan gaji PNS. Nampaknya, kebijakan pemerintah pusat dalam menetapkan administered prices dan melakukan penyesuaian upah minimun untuk pegawai pemerintah PNS ini merupakan penyebab terjadinya inflasi yang terus-menerus di Indonesia selama tahun 2000 – 2009. Meski kedua kebijakan pemerintah tersebut bekerja melalui mekanisme transmisi yang berbeda, dimana administered prices melalui sisi penawaran sementara gaji PNS melalui sisi permintaan, namun hasil akhirnya sama, akan memicu terjadinya inflasi. Akibat penyesuaian gaji PNS secara terus- menerus selama tahun 2006 – 2009, diduga akan membuat inflasi kian persisten mengingat inflasi akan lebih disebabkan oleh tarikan permintaan dibanding akibat dorongan biaya produksi.

4.5 Struktur Ekonomi Provinsi