Administred Prices dan Inflasi

Berbeda dengan sektor swasta, mekanisme transmisi penyesuaian upah minimum terhadap harga pada sektor pemerintah tidak melalui analisis pasar tenaga kerja seperti diilustrasikan oleh Gambar 6. Kenaikan upah minimum yang berupa kenaikan gaji PNSTNIPOLRI pada golongan terendah dengan masa kerja nol tahun selalu diikuti kenaikan gaji pegawai pemerintah pada golongan berikutnya sehingga pada akhirnya akan meningkatkan belanja pemerintah secara keseluruhan. Akibat kenaikan total belanja pemerintah tersebut, output akan ikut meningkat, namun kenaikan output tersebut akan diikuti dengan kenaikan harga alias akan menyebabkan inflasi Gambar 5. panel a. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka mekanisme transmisi kenaikan upah minimum terhadap harga dan inflasi pada sektor pemerintah cenderung mengikuti jalur permintaan agregat sebagaimana dinyatakan oleh Lemos 2004a.

2.4.4 Administred Prices dan Inflasi

Administred prices atau harga komoditas-komoditas yang diatur oleh pemerintah merupakan salah satu sumber penting yang menyebabkan terjadinya volatilitas pada harga relatif komoditas lainnya secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penyesuaian pada harga komoditas-komoditas yang diatur oleh pemerintah akan memberikan dampak pada inflasi. Mohanty dan Klau 2001 menyatakan bahwa administred prices bisa menjadi sumber utama dalam memengaruhi inflasi, namun hal tersebut tergantung bagaimana perilaku dari penyesuaiannya dan bagaimana respon kebijakan moneter jika terjadi penyesuaian administred prices. Jika revisinya dilakukan secara periodik untuk mengembalikannnya pada level relatif, maka tidak akan menyebabkan terjadinya inflasi Phillips, 1994 dalam Mohanty dan Klau, 2001. Selain hal tersebut, maka penyesuaian pada harga yang diatur pemerintah akan menyebabkan inflasi. Pertama, penyesuaian pada harga yang diatur pemerintah mungkin akan diakomodasi oleh kebijakan moneter. Kedua, pengalaman di negara-negara dengan perekonomian dalam masa transisi menunjukkan bahwa, kenaikan yang terjadi pada harga yang diatur pemerintah tidak sepenuhnya dikompensasi oleh penurunan harga pada non administred prices , sehingga harga rata-rata meningkat pada perekonomian ini IMF, 1996 dalam Mohanty dan Klau, 2001. Khusus untuk Indonesia, harga yang diatur pemerintah diberlakukan pada beberapa komoditas, seperti harga bahan bakar minyak BBM, tarif dasar listrik TDL, tarif air minum PAMPDAM, dan tarif angkutan umum. Berdasarkan semua komoditas tersebut, karakteristik komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah cenderung merupakan komoditas strategis atau bahkan menjadi komoditas politik yang menguasai hajat hidup orang banyak dan sebagian besar diproduksi oleh pemerintah sendiri melalui badan usaha milik negarapemerintah daerah. Lebih jauh, komoditas seperti BBM dan listrik merupakan salah satu komoditas utama yang banyak digunakan dalam proses produksi sehingga penyesuaian harga pada kedua komoditas tersebut akan memberi pengaruh yang signifikan pada harga komoditas lainnya, baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Walhasil, kenaikan utamanya pada kedua jenis komoditas yang diatur pemerintah tersebut akan memicu terjadinya inflasi. Terkait dengan penyesuaian harga BBM di Indonesia, adanya shock dari luar negeri berupa kenaikan harga minyak dunia di pasar internasional tidak langsung ditransfer secara sebagian ataupun secara penuh ke harga domestik, karena pada praktiknya membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memutuskan kenaikan harga BBM di dalam negeri. Tarik ulur antara tetap memberlakukan harga lama dengan resiko subsidi akan meningkat sehingga akan membebani keuangan negara atau langkah sebaliknya, namun akan berakibat pada stagflasi, yaitu terjadinya penurunan tingkat kegiatan ekonomi bersamaan dengan inflasi yang cukup tinggi, bukanlah persoalan yang mudah. Oleh karenanya penyesuaian harga BBM misalnya, merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah yang tidak populis dan menuai banyak kritik dari berbagai kalangan. Mekanisme transmisi dampak penyesuaian pada administred prices terhadap harga dan inflasi sesungguhnya mirip dengan terjadinya oil price shock sebagaimana disebutkan oleh Blanchard 2004. Ketika terjadi kenaikan pada harga BBM yang notebenenya diatur oleh pemerintah misalnya, maka perusahaan akan merespon dengan menaikkan markup, sehingga harga akan naik, karena hubungan antara keduanya berbanding lurus persamaan 2.13 dan 2.14. Akibat kenaikan harga tersebut, upah riil akan mengalami penurunan sehingga penawaran atas tenaga kerja menjadi menurun. Dampak lebih lanjut adalah terjadinya pengurangan jumlah tenaga kerja dan hal tersebut menyebabkan jumlah pengangguran akan meningkat dan kemudian akan diikuti oleh output yang akan mengalami penurunan. Ilustrasi dari mekanisme transmisi ini diperlihatkan oleh Gambar 6 panel b, yang secara tidak langsung menceritakan proses terjadinya inflasi karena dorongan biaya. Sumber : Blanchard 2004 Gambar 6. Ilustrasi dampak kenaikan upah minimum dan kenaikan harga BBM. Mekanisme transmisi dampak penyesuaian pada administred price khusus untuk kasus kenaikan harga BBM terhadap harga dan inflasi seperti diilustrasikan pada Gambar 6 panel b sesungguhnya berdasarkan kajian teoritis. Tidak banyak memang penelitian yang bertujuan untuk melihat dampak penyesuaian harga yang diatur oleh pemerintah terhadap tingkat harga dan inflasi. Salah satu penelitian mengenai hal tersebut dilakukan oleh Lünnemann and Mathä 2005 untuk studi kasus negara-negara pada Uni Eropa dengan tujuan untuk melihat dampak dari harga yang diatur dan tarif jasa terhadap persistensi inflasi. Berdasarkan disagregasi indeks Harmonic Index of Consumer PriceHICP menurut sub kelompok, ditunjukkan bahwa perubahan indeks yang terjadi pada sub kelompok harga yang diatur termasuk perubahan tarif jasa berkorelasi positif dengan perubahan indeks yang terjadi pada komoditi lainnya. Selain itu, ditemukan pula bahwa pada harga yang diatur dan tarif jasa lebih rigid ke bawah, yang artinya cenderung lebih mudah naik dibanding turun. Selain itu didapati pula indeks untuk harga yang diatur dan tarif jasa menunjukkan perubahan tingkat inflasi yang lebih besar dibanding indeks lainnya. Dan terakhir jika kemudian harga yang diatur dan tarif jasa dikeluarkan dari paket penghitungan indeks harga, akan mengurangi terjadinya persistensi dari inflasi secara agregat. Berdasarkan kajian empiris dan landasan teoritis, maka tidak diragukan lagi bila administred prices memang merupakan salah satu determinan penting dalam memengaruhi terjadinya inflasi.

2.5 Derajat Keterbukaan Perdagangan Trade Openness dan Inflasi