Industri Perkayuan di Indonesia
hasil seleksi terbaik dari klon unggul yang sudah teruji di lapangan. Perbanyakan bibit dilakukan dengan teknologi kultur jaringan sehingga mutu bibit dapat
dijamin sesuai dengan induknya true to type, sehat dan seragam Sumarni et al. 2009
Masyarakat umumnya telah memanfaatkan bibit jati yang berasal dari pengembangbiakan dengan sistem kultur jaringan. Jati hasil kultur jaringan
memiliki keunggulan-keunggulan jika dibandingkan dengan jati yang dikembangkan secara generatif tradisional. Beberapa ciri yang merupakan
keunggulannya, yaitu 1 pertumbuhan batang yang lebih cepat dan lurus; 2 jati ini lebih proporsional antara pertambahan tinggi dan diameternya; 3 lebih keras
sehingga tidak mudah patah saat terjadi angin kencang; dan 4 daun jatinya relatif lebih kecil, tapi lebih tebal dan posisi tegak tidak terkulai. Bentuk seperti ini
mendukung ketahanan tanaman terhadap kekeringan penguapan air lebih efisien. Ukuran daun yang terlalu lebar dan tipis pada jati lain akan mudah mengalami
stres air dan kering mempercepat kerontokan daun terutama pada saat musim kemarau.
Agar dapat memberikan penghasilan yang maksimal sebaiknya pohon jati ditebang jika: a telah cukup dewasa untuk menghasilkan kayu berkualitas baik,
minimal pohon telah berumur sekitar 15-20 tahun; dan b harga kayu sedang tinggi. Untuk menentukan volume pohon berdiri maka dapat dihitung dengan
menggunakan tabel volume jati, yang disesuaikan dengan kualitas lahan tempat jati ditanam. Pengukuran diameter batang Dbh diukur dari batang setinggi dada
130 cm. Selanjutnya untuk perhitungan volume batang kayulog dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata luas bidang dasar pangkal dan ujung dan dikalikan
dengan panjang batang, dengan menggunakan rumus:
V= ¼ x
π
x dp² + ¼ x
π
x du² x 12 x P
Keterangan : V = Volume batang
π
= 3.14 dp = Diameter pangkal
du = Diameter ujung P = Panjang batang