Rumitnya Birokrasi untuk Mengurus Izin

hutan kayu. Sebenarnya tidak ada aturan tetap yang mewajibkan petani untuk mengeluarkan sejumlah uang dalam pengurusan izin. Karena yang menjadi kewajiban pemilik izin adalah pajak yang berlaku sesuai ketentuan yang sudah ada. Namun hal ini tidak berarti petani tidak mengeluarkan biaya dalam pengurusan izin. Sesuai dengan hasil wawancara mendalam bahwa biaya yang dikluarkan untuk pengurusan izin sebesar Rp 25 juta-30 juta. Tingginya biaya inipun tidak terlepas dari Perbub. No. 14 Tahun 2009 yang pada pasal 2 ayat 2 menagatakan bahwa Tim.............bertugas melaksanakan inventarisasi dan pemeriksaan kesesuaian lokasi...............yang akan dipetakan sebagai hutan hak. Konsekuensi logis sebagai fungsi laten dari kebijakan ini adalah petani mengeluarkan sejumlah dana kepada tim yang melakukan verifikasi di lapangan agar mempercepat proses penerbitan izin. Seyogyanya dana pelaksanaan tugas tersebut harus dialokasikan sendiri oleh Pemda, dalam bentuk anggaran perjalanan dinas sehingga tidak membebani masyarakat.

e. Meningkatnya Permintaan Kayu Rakyat

Hampir seluruh industri kayu yang berada di Kabupaten Donggala memanfaatkan kayu rakyat sebagai bahan baku utama. Hal ini dapat dilihat sebagai ancaman juga sebaliknya suatu peluang. Selanjutnya, seiring penurunan pasokan kayu dari IPK-HA mengakibatkan tingginya permintaan kayu dari hutan rakyat. Hal ini dapat meningkatkan intensitas penebangan di lapangan, jika tidak diatur dalam bentuk suatu rencana karya yang baik di tingkat petani yang dalam proses perencanaannya difasilitasi oleh pemerintah. Tingginya intensitas penebangan yang tidak diikuti dengan penanaman kembali dapat berdampak pada kelestarian usaha kayu rakyat di masa yang akan datang.

f. Banyaknya Perantara dalam Pembelian Kayu Rakyat

Dalam pemasaran kayu rakyat di Kabupaten Donggala ditemukan banyak perantara middleman, selain produsenpetani dan konsumen. Menurut Purnama 2001 broker pialang adalah perantara yang kerjanya mempertemukan pembeli dan penjual, namun yang bersangkutan tidak memiliki persediaan produk, tidak terlibat dalam pembiayaan dan tidak menanggung resiko. Sesuai dengan pengertian tersebut maka peran perantara dirasa penting untuk menghubungkan antara penjualpetani dan pembeli. Namun, hal ini terkadang tidak sesuai dengan kondisi khusus peredaran kayu di Kabupaten Donggala. Pada konteks ini, middleman justru menjadi perantara yang dirasakan oleh petani banyak berfungsi sebagai free rider. Umumnya petani mengalami kesulitan untuk bertemu langsung dengan pembeli, karena peran para middleman yang menutup rantai tersebut. Dalam penentuan harga kayu umumnya dilakukan oleh petani dan middleman yang mengatasnamakan pembeli. Akibatnya, harga kayu pada tingkat petani lebih kecil. Karena middleman akan berusaha mendapat bagian dari harga yang sesungguhnya lebih dari pembeli. Pada keadaan tertentu middleman akan berlaku sebagai penjual kayu yang mengatas namakan petani dengan terlebih dahulu mendapatkan kesepakatan harga dengan petani. Keberadaan middleman sendiri merupakan salah satu taktik perdagangan yang diterapkan oleh pembeli. Umumnya pembeli dikenal sebagai pemilik utama modal, dan mempunyai usaha di bidang perkayuan yang menjadi sasaran pungutan liar selain petani. Untuk menghindari hal tersebut maka pembeli memanfaatkan middleman, yang umumnya adalah masyarakat yang berdomisili dalam satu kecamatan dengan petani hutan rakyat sebagai pembeli kayu di lapangan. Kondisi ini menjadi sesuatu yang dilematis bagi petani, karena middleman memiliki peran ganda yang begitu kuat dalam penjualan kayu dan penentuan harga, sehingga petani selalu dalam posisi lemah. 5.4 Analisis Strategi Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat Analisis strategis ini dimulai dengan penyusunan matriks SWOT, untuk memadukan antara faktor-faktor internal dan eksternal guna mendapatkan strategi pengembangan hutan rakyat ke depan di Kabupaten Donggala. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa total skor faktor internal - kekuatan adalah 3.312, faktor internal - kelemahan 3.245.