sungguh-sungguh mempertimbangkan fungsi konservasi dari lahan yang memiliki topografi berat tersebut.
5.3.3 Faktor Eksternal Peluang Opportunities
Faktor eksternal peluang yang dimaksud disini adalah faktor-faktor dari luar petani hutan rakyat yang dapat mempengaruhi kinerja pengelolaan hutan
rakyat. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari pedagang, pembeli, dan pemerintah sebagai regulator, yang dipandang sebagai peluang dari luar petani
yang dapat dimanfaatkan guna peningkatan kinerja usaha kayu rakyat ke depan di Kabupaten Donggala.
Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan dan petani pemilik hutan rakyat, maka diperoleh hasil evaluasi variabel-variabel peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh petani hutan rakyat. Variabel peluang yang mempunyai skor paling tinggi yaitu adanya industri yang menerima kayu rakyat dengan nilai skor
sebesar 0.989. Selanjutnya variabel yang mempunyai skor paling rendah, yaitu peningkatan harga dari tahun ke tahun dengan nilai skor sebesar 0.315. Variabel-
variabel eksternal peluang seperti pada Tabel 32. Tabel 32 Hasil evaluasi variabel eksternal peluang opportunity
No Faktor eksternal peluang
Bobot Rating
Skor
1 Adanya industri yang menerima kayu rakyat
0.247 4.000
0.989 2
Dukungan pemerintah lewat kebijakan nasional 0.225
4.000 0.899
3 Peningkatan permintaan pasar kayu rakyat
0.191 3.000
0.573 4
Adanya gap pemenuhan bahan baku kayu 0.180
3.000 0.539
5 Peningkatan harga dari tahun ke tahun
0.157 2.000
0.315
Jumlah 1.000
3.315
Data pada Tabel 32 di atas menunjukkan bahwa terdapat lima variabel eksternal yang merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan usaha kayu rakyat ke depan. Variabel-variabel eksternal peluang tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Adanya Industri yang Menerima Kayu Rakyat.
Produksi kayu dari hutan rakyat di Kabupaten Donggala telah menjadi subsitusi pasokan kayu dari hutan alam yang berasal dari IUPHHK-HAIPK. Hal
ini merupakan suatu indikasi yang positif bagi pengembangan hutan rakyat ke depan. Karena itu peluang ini menjadi sangat penting bagi petani hutan rakyat
untuk melakukan upaya-upaya pengembangan hutan rakyat, yang diharapkan pada waktunya akan menjadi sumber pasokan utama bahan baku bagi industri
kayu di Kabupaten Donggala. Industri kayu hulu maupun hilir yang menerima pasokan kayu dari hutan
rakyat umumnya berasal dari dalam kabupaten, luar kabupaten dalam provinsi dan luar provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa hutan rakyat memiliki prospek
yang baik, karena tersedianya industri kayu yang membeli kayu rakyat. Jumlah industri yang membeli kayu rakyat dari Kabupaten Donggala, selengkapnya
seperti pada Tabel 33. Tabel 33 Jumlah industri yang membeli kayu rakyat
No Nama Industri
Kapasitas Terpasang Letak Industri
Luar kabupaten dalam provinsi 1
UD. Cahaya Sulawesi 2000 m³
Kec. Palu Timur 2
CV. Daya Mandiri 2000 m³
Kec. Palu Utara 3
CV. Palu Lumber Utama 2000 m³
Kec. Palu Utara 4
CV. Surya Utama 2000 m³
Kec. Palu Utara
Luar provinsi 1
PT. Pamlply 6000
Kab Luwu-Sulawesi Selatan 2
PT. Nelly Jaya P. 6000
Kab Luwu-Sulawesi Selatan 3
Johan 6000
Surabaya-Jawa Timur
Luar kecamatan dalam kabupaten 1
UD. Almunawarah 2000 m³
Desa Labuan Kec. Labuan 2
CV. Bahtera Abadi 2000 m³
Desa Wani Kec. Tanantovea 3
CV. Celindo Cemerlang 2000 m³
Desa Walando Kec. Balaesang 4
CV. Indosul Harmoni 2000 m³
Desa Wani Kec. Tanantovea 5
UD. Mardianan 2000 m³
Desa Labuan Kec. Labuan 6
UD. Cahaya Kalbu 2000 m³
Desa Labuan Kec. Labuan
Sumber: BP2HP XIV Palu diolah, 2010. Tabel 33 menunjukkan bahwa hasil kayu rakyat yang berasal dari
Kabupaten Donggala selain dipasarkan di dalam kabupaten, juga di jual ke luar kabupaten dan provinsi. Kayu rakyat yang di jual ke luar Provinsi Sulawesi
Tengah tujuannya adalah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Karena itu dibutuhkan peran serta dari para pihak di luar petani, yaitu
pemerintah, Pemda, LSM dan perguruan tinggi untuk menciptakan kondisi pemungkin sehingga upaya-upaya pengembangan hutan rakyat yang telah
dilakukan oleh petani selama ini dapat menjadi suatu entry point bagi peningkatan ekonomi rumah tangga petani dan juga untuk tumbuh dan berkembangnya industri
kayu yang kompetitif.