Kesulitan Memperoleh Informasi Pasar

untuk melakukan upaya-upaya pengembangan hutan rakyat, yang diharapkan pada waktunya akan menjadi sumber pasokan utama bahan baku bagi industri kayu di Kabupaten Donggala. Industri kayu hulu maupun hilir yang menerima pasokan kayu dari hutan rakyat umumnya berasal dari dalam kabupaten, luar kabupaten dalam provinsi dan luar provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa hutan rakyat memiliki prospek yang baik, karena tersedianya industri kayu yang membeli kayu rakyat. Jumlah industri yang membeli kayu rakyat dari Kabupaten Donggala, selengkapnya seperti pada Tabel 33. Tabel 33 Jumlah industri yang membeli kayu rakyat No Nama Industri Kapasitas Terpasang Letak Industri Luar kabupaten dalam provinsi 1 UD. Cahaya Sulawesi 2000 m³ Kec. Palu Timur 2 CV. Daya Mandiri 2000 m³ Kec. Palu Utara 3 CV. Palu Lumber Utama 2000 m³ Kec. Palu Utara 4 CV. Surya Utama 2000 m³ Kec. Palu Utara Luar provinsi 1 PT. Pamlply 6000 Kab Luwu-Sulawesi Selatan 2 PT. Nelly Jaya P. 6000 Kab Luwu-Sulawesi Selatan 3 Johan 6000 Surabaya-Jawa Timur Luar kecamatan dalam kabupaten 1 UD. Almunawarah 2000 m³ Desa Labuan Kec. Labuan 2 CV. Bahtera Abadi 2000 m³ Desa Wani Kec. Tanantovea 3 CV. Celindo Cemerlang 2000 m³ Desa Walando Kec. Balaesang 4 CV. Indosul Harmoni 2000 m³ Desa Wani Kec. Tanantovea 5 UD. Mardianan 2000 m³ Desa Labuan Kec. Labuan 6 UD. Cahaya Kalbu 2000 m³ Desa Labuan Kec. Labuan Sumber: BP2HP XIV Palu diolah, 2010. Tabel 33 menunjukkan bahwa hasil kayu rakyat yang berasal dari Kabupaten Donggala selain dipasarkan di dalam kabupaten, juga di jual ke luar kabupaten dan provinsi. Kayu rakyat yang di jual ke luar Provinsi Sulawesi Tengah tujuannya adalah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Karena itu dibutuhkan peran serta dari para pihak di luar petani, yaitu pemerintah, Pemda, LSM dan perguruan tinggi untuk menciptakan kondisi pemungkin sehingga upaya-upaya pengembangan hutan rakyat yang telah dilakukan oleh petani selama ini dapat menjadi suatu entry point bagi peningkatan ekonomi rumah tangga petani dan juga untuk tumbuh dan berkembangnya industri kayu yang kompetitif.

b. Dukungan Pemerintah

Sektor kehutanan dewasa ini telah dihadapkan kepada beberapa permasalahan, yang secara keseluruhan menjadi kendala tersendiri dalam pembangunan hutan rakyat yang berkelanjutan. Permasalahan yang terjadi pada sektor kehutanan selama satu dekade terakhir ini, yaitu: 1 kawasan hutan yang belum mantap; 2 benturan kepentingankonflik pemanfaatan; 3 rendahnya penilaian terhadap sumber daya hutan; 4 kesenjangan bahan baku industri kehutanan; 5 illegal logging; 6 illegal trade; 7 laju deforestasi yang tinggi; 8 rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan; dan 9 lemahnya penegakan hukum Dephut 2006. Selanjutnya permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pengembangan hutan rakyat diantaranya: 1 kebutuhan kayu terus meningkat, disisi lain pasokan kayu dari hutan alam terus menurun; 2 hutan rakyat yang sudah ada belum dikelolah dengan baik; 3 fasilitas pemerintah belum maksimal dalam kemitraan hutan rakyat; 4 data potensi dan industri perkayuan yang membutuhkan kayu rakyat belum tersedia secara akurat. Pemerintah pusat sebagai regulator terus berupaya untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, dengan menetapkan kebijakan-kebijakan dan atau merevisi kebijakan-kebijakan yang telah ada yang terkait dengan pengembangan hutan rakyat ke depan. Aturan-aturan dimaksud sejalan dengan program prioritas di sektor kehutanan yang diantaranya, yaitu revitalisasi industri kehutanan, rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan. Kebijakanprogram prioritas tersebut memiliki sasaran strategis diantaranya bertambahnya hutan rakyat. Beberapa peraturan yang mendukung pengembangn hutan rakyat adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri Kehutanan Permenhut Nomor P.26Menhut-II2005, tentang Pedoman Pemanfaatan Hutan Hak. 2. Permenhut. Nomor P.63Menhut-II2006, tentang Penetapan Jenis-Jenis Kayu Hutan Rakyat yang Peredarannya Menggunakan Dokumen SKSKB.