Masyarakat yang mendiami Kabupaten Donggala terdiri dari beberapa etnis. Suku Kaili merupakan penduduk asli dan juga sebagai etnis mayoritas. Di
samping itu, etnis pendatang yang sudah lama berdomisili di Kabupaten Donggala berasal dari Suku Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Jawa dan Minahasa.
Mayoritas penduduk beragama Islam 90.2, Kristen Protestan 4.1, Katholik 3.2, Hindu 0.4 dan Budha 0.1 BPS Kabupaten Donggala 2009.
4.3 Aksesibilitas
Hubungan transportasi antar wilayah di Kabupaten Donggala umumnya dilakukan melalui darat. Hal ini tidak menjadi kendala yang berarti dalam
penyaluranpemasaran hasil hutan ke daerah lain, karena kondisi jalur transportasi darat saat ini dapat dijangkau dengan mudah dan baik, sebagai akibat dari
pengembangan wilayah. Jarak antara ibu kota Kabupaten Donggala dengan ibu kota Provinsi
Sulawesi Tengah sekitar 36 km. Sedangkan jarak antara ibu kota Kabupaten Donggala dengan ibu kota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Donggala
disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Jarak antara ibu kota kabupaten dengan ibu kota kecamatan
Dari Ibu Kota Kabupaten
Ke KecamatanIbu Kota Kecamatan
Jarak Tempuh Melalui Darat km
Banawa Rio PakawaLalundu
BanawaGunung Bale Banawa TengahLimboro
Banawa SelatanWatatu LabuanLabuan
SindueToaya SirenjaTompe
BalaesangTambu DamsolSabang
SojolBalukang TanantoveaWani
Pinembani Sindue TambosaboraTibo
Sindue TabolataAlindao Balaesang TanjungMalei
Sojol UtaraOgomas 2 205
21 47
53 70
120 141
182 228
50 121
85 101
165 243
Sumber: BPS Kabupaten Donggala, 2009.
4.4 Pola Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di Kabupaten Donggala bervariasi menurut peruntukannya masing-masing. Sesuai dengan data dari BPS 2009 penggunaan
lahan tersebut meliputi kawasan hutan negara, hutan rakyat, pekarangan, lahan kering, sawah, lahan perkebunan, tambak dan kolam, penggunaan lainnya dan
lahan tidur. Pola penggunaan lahan di Kabupatn Donggala seperti pada tabel 10. Tabel 10 Luas wilayah berdasarkan pola penggunaan lahan
No Jenis Penggunaa Lahan
Luas ha Persentase
1 Hutan Negara
1.026.332.00 57.26
2 Hutan Rakyat
103.254.20 5.76
3 Pekarangan
6.385.00 0.36
4 Lahan kering
150.582.00 8.40
5 Sawah
144.113.45 8.04
6 Perkebunan
70.942.89 3.96
7 Tambak dan kolam
3.125.50 0.17
8 Penggunaan lain
280.409.00 15.65
9 Lahan tidur
7.111.00 0.40
Jumlah 1.792.255.04
100.00
Sumber: BPS Kabupaten Donggala, 2009 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat luas lahan potensial yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan hutan rakyat, yaitu lahan kering seluas 150.582.00 ha 8.40 dan lahan tidur sebesar 7.111.00 ha 0.40. Apabila
lahan-lahan tersebut dapat dimanfatkan secara maksimal untuk pengembangan hutan rakyat, maka akan dapat membantu dalam pemenuhan bahan baku industri
kayu di Kabupaten Donggala di masa depan.
4.5 Kondisi Hutan Rakyat Secara Umum di Kabupaten Donggala
Kawasan hutan di Donggala berdasarkan peruntukannya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1 kawasan lindung yang terbagi atas Kawasan Pelestarian Alam
KPA, dan Hutan Lindung HL; 2 kawasan budidaya yang terdiri atas Hutan Produksi Terbatas HPT, Hutan Produksi HP, Hutan Produksi Konversi HPK,
dan Areal Penggunaan Lain APL. Peruntukan kawasan hutan dan non kawasan hutan berdasarkan fungsi dan luasannya masing-masing seperti ditunjukkan pada
Tabel 11.