Tingginya Biaya Pengurusan Izin
Kekuatan S Kelemahan W
FAKTOR INTERNAL 1
Terdapat usaha pengembangan 1
Belum adanya kelembagaan hutan rakyat
di tingkat petani 2
Dapat dimanfaatkan oleh 2
Kurangnya pengetahuan Masyarakat
dan teknologi 3
Menambah pendapatan petani pengolahan KR
4 Dampak terhadap lingkungan
3 Ketergantungan terhadap
5 Tersedianya tenaga kerja
Pedagang 6
Adanya partisipasi Masyarakat 4
Kesulitan memperoleh informasi pasar
5 Belum ada rencana
pengelolaan HR di tingkat petani
6 Belum adanya penanaman
Kembali
FAKTOR EKSTERNAL 7
Jauhnya jarak tempuh ke lokasi pemanenan
Peluang O STRATEGI SO
STRATEGI WO
1
Adanya industri yang menerima 1
Membangun kemitraan antara 1
Membangun kelembagaan kayu rakyat.
petani dan pihak industri kayu untuk mendorong usaha
2
Dukungan pemerintah lewat dalam usaha kayu rakyat
KR agar lebih efisien kebijakan nasional
S1,S2,S3,O1,02,O3,O4,O5,S4 W1,W3,W4,W5,O2,O3,O5
3
Peningkatan permintaan pasar S5,S6
2 Meningkatkan keterampilan
kayu rakyat 2
Menciptakan iklim pemasaran petani lewat kursus
4
Adanya gap pemenuhan BB-HA yang kondusif O1,O2,O3,O4,
dan diklat
5
Peningkatan harga dari tahun ke O5,S1,S2,S3,S5,S6
O2,W1,W2,W5,W6,W7 Tahun
3 Meningkatkan usaha KR
yang didukung oleh kebijakan yang bersifat insentif O1,O3,
O4,O5,S1,S2,S3,S5,S6 TantanganAncaman T
STRATEGI ST STRATEGI WT
1
Rumitnya birokrasi untuk 1
Mendorong pertumbuhan 1
Melakukan penyuluhan mengurus izin
dan usaha kayu rakyat dengan terkait budi daya
2
Adanya pungutan liar melakukan penyederhanaan
tanaman dan teknik
3
Belum adanya Perda yang birokrasi S1,S2,S3,S4,S5,S6,
pemanenan yang baik bersifat insentif
S6,T1,T2,T4,T5 W2,W5,W6,W7,T6
4
Banyaknya broker kayu 2
Pelayanan yang maksimal
5
Tingginya biaya pengurusan izin dalam pengurusan izin
6
Meningkatnya permintaan kayu T1,T2,T5,W1,W2,W3,W5
Gambar 16 Analisis matrik SWOT. Hasil perpaduan dari matriks SWOT seperti pada Gambar 16
menghasilkan strategi-strategi yang harus diterapkan. Selanjutnya strategi- strategi tersebut diurutkan menurut rangking berdasarkan jumlah skor unsur-
unsur penyusunnya. Penyusunan rangking strategi-strategi analisis SWOT tersebut menghasilkan strategi prioritas seperti yang tersaji pada Tabel 35.
Tabel 35 Strategi prioritas berdasarkan analisis matrik SWOT
Nomor Strategi
Unsur SWOT Skor
Rangking
1 Membangun kemitraan antara petani
S1,S2,S3,S4, 6.628
1 dan pihak industri kayu dalam usaha
S5,S6,O1,O2 kayu rakyat
O3,O4,O5 2
Menciptakan iklim pemasaran O1,O3,O4,O5,
5.791 2
yang kondusif. S1,S2,S3,S4,S6
3 Meningkatkan usaha kayu rakyat yang
O2,O3,O5, 5.207
3 didukung oleh kebijakan yang bersifat
S1,S2,S3,S5,S6 insentif
Berdasarkan hasil perangkingan pada Tabel 35 menunjukan bahwa terdapat tiga strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan hutan
rakyat untuk mendukung pasokan bahan baku industri. Rangking tersebut menjadi urutan prioritas dalam pelaksanaan strategi.
Berdasarkan analisis yang terdapat pada diagram SWOT dan matrik SWOT, dapat dilihat bahwa kegiatan usaha kayu rakyat pada kuadran 1.
Menurut Hardjanto 2003 bahwa posisi pada kuadran tersebut menunjukkan usahan kayu rakyat dalam proses pertumbuhan. Sesuai dengan hasil
perangkingan strategi, diketahui bahwa variabel-variabel yang terdapat pada kuadran 1 secara berturut-turut merupakan strategi yang memiliki skor
tertinggi, yaitu 6.628, 5.791, 5.207 dengan urutan rangking 1, 2, dan 3. Strategi-strategi tersebut, yaitu: 1 membangun kemitraan antara petani dan
pihak industri kayu yang didukung oleh kebijakan nasional, 2 menciptakan iklim pemasaran kayu yang kondusif, dan 3 membangun usaha kayu rakyat
yang efisien dan efektif. Pada tulisan ini hanya ketiga strategi tersebut yang akan dibahas. Karena itu diharapkan adanya perhatian pada ketiga strategi
tersebut yang menjadi prioritas utama dalam pengembangan usaha kayu rakyat ke depan.
Strategi-strategi tersebut diharapkan merupakan suatu keputusan yang didesain dan disepakati bersama antara masyarakat dan pemerintah. Keputusan