25
3.1.4 Kepuasan Konsumen
Segala  sesuatu  yang  menjadi  kebutuhan  dan  keinginan  konsumen  maka perusahaan  sebagai  penyedia  produk  dan  jasa  memiliki  kewajiban  untuk
menyediakan dan melayani permintaan konsumen. Menurut  Engel  1995  Kepuasan  adalah  evaluasi  paska  konsumsi  untuk
memilih  beberapa  alternatif  dalam  rangka  memenuhi  harapan.  Kotler  2007 menyatakan bahwa perasaan senang atau kecewa  seseorang  yang muncul  setelah
membandingkan  antara  persepsi  atau  kesannya  terhadap  kinerja  atau  hasil  dari suatu produk dan harapan-harapannya. Menurut Supranto 2001 istilah kepuasan
pelanggan  merupakan  label  yang  digunakan  oleh  pelanggan  untuk  meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa.
Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan maka seseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk
atau jasa yang dilihat. Dipertegas oleh Kotler 2007 yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
yaitu  tingkatan  dimana  anggapan  kinerja  perceived  performance  produk  akan sesuai dengan harapan seorang pelanggan. Bila kinerja produk  jauh lebih rendah
dibandingkan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Sebaliknya bila kinerja sesuai  dengan  harapan  atau  melebihi  harapan,  pembelinya  merasa  puas  atau
merasa puas atau merasa amat gembira. Umumnya  harapan  konsumen  merupakan  perkiraan  atau  keyakinannya
tentang  apa  yang  akan  diterimanya  apabila  konsumen  membeli  atau mengkonsumsi  suatu  produk.  Sedangkan  kinerja  merupakan  persepsi  konsumen
terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang bersangkutan.
3.1.5 Atribut Produk
Atribut  adalah  karakteristik  atau  sifat  suatu  produk,  umumnya  mengacu pada  karakteristik  yang  berfungsi  sebagai  kriteria  evaluatif  selama  pengambilan
keputusan oleh seseorang konsumen. Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen, keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh
suatu  produk.  Suatu  produk  pada  dasarnya  merupakan  kumpulan  dari  atribut- atribut,  dan  setiap  produk  baik  barang  maupun  jasa  dapat  diekspresikan  dengan
menyebut  nama  atribut-atributnya.  Para  pemasar  perlu  memahami  pengetahuan
26 konsumen akan atribut, karena pengetahuan mengenai atribut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan pembelian. Menurut  Kotler  2007,  atribut  produk  terdiri  dari  tiga  tipe  yaitu  mutu
produk, ciri produk dan desain produk. a.
Mutu  Produk  yang  menunjukkan  kemampuan  sebuah  produk  untuk menjalankan fungsinya.
b. Ciri  Produk  yang  dapat  dipergunakan  sebagai  alat  untuk  membedakan
produk perusahaan dengan produk pesaing. c.
Desain Produk yang merupakan kekhasan penampilan produk yang dapat menarik  perhatian  produk  adalah  kumpulan  atribut-atribut,  dan  setiap
produk  baik  barang  ataupun  jasa  dapat  dideskripsikan  dengan  menyebut atribut-atributnya.
Atribut dapat didefenisikan sebagai karakteristik yang membedakan dengan merek  atau  produk  lain  atau  dapat  juga  sebagai  faktor-faktor  yang
dipertimbangkan  konsumen  dalam  mengambilan  keputusan  tentang  pembelian suatu  merek  ataupun    kategori  produk,  yang  melekat  pada  produk  atau  bagian
produk  Simamora,  2005.  Atribut  yang  dimiliki  suatu  produk  menunjukkan keunikan  dari  produk  tersebut  dan  dapat  juga  mudah  menarik  perhatian
konsumen. Atribut produk terdiri dari tiga tipe : a. Ciri atau Rupa feature
Ciri  dapat  berupa  ukuran,  bahan  dasar,  karakteristik  estetis,  proses manufaktur,  servis  atau  jasa,  penampilan,  harga,  susunan  maupun
trademark, dan lain-lain. b. Manfaat benefit
Manfaat dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan panca indera,  manfaat non material seperti waktu.
c. Fungsi function Atribut fungsi jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai ciri-
ciri atau  manfaat. Menurut  Umar  2005  menyatakan  bahwa  terdapat  lima  penentu  mutu  jasa
yang  membantu  penentuan  atribut  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan konsumen yaitu: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy.
27 a.
Tangibles Berwujud Dimensi  ini  mencakup  kondisi  fisik,  peralatan,  serta  penampilan  kerja.
Karena  jasa  tidak  dapat  diamati  secara  langsung,  maka  pelanggan  sering kali  berpedoman  pada  kondisi  yang  terlihat  mengenai  jasa  dalam
melakukan  evaluasi  seperti  tempat  duduk,  areal  parkir,  koleksi  tanaman, kebersihan lokasi dan lain-lain.
b. Reliability Keandalan
Dimensi  ini  menunjukan  kemampuan  perusahaan  untuk  memberikan pelayanan secara akurat dan andal, dapat dipercaya, bertanggungjawab atas
apa yang dijanjikan, tidak pernah memberi janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.
c. Responsiveness Daya Tangkap
Dimensi  ini  mencakup  kesediaan  untuk  membantu  pelanggan  dan memberikan  pelayanan  yang  cepat  dan  tepat,  selalu  memperoleh  definisi
yang  tepat  dan  segera  mengenai  pelanggan.  Dimensi  ini  merefleksikan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan tepat pada waktunya.
d. Assurance Jaminan
Pengetahuan  dan  kesopanan  karyawan  dan  kemampuan  mereka menyampaikan kepercayaan dan keyakinan.
e. Empathy Empati
Kesediaan  memberikan  perhatian  yang  mendalam  dan  khusus  kepada masing-masing pelanggan.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi  keinginan  atau  kebutuhan,  produk  yang  dipasarkan  meliputi  barang
dan fisik, jasa, tempat, organisasi dan gagasan Kotler 2007. Menurut Engel et al 1995,  karakteristik  produk  yang  berfungsi  sebagai  atribut  evaluatif  selama
pengambilan keputusan disebut sebagai atribut produk. Penilaian terhadap atribut produk  dapat  menggambarkan  sikap  konsumen  terhadap  produk  tersebut  dan
sekaligus  dapat  mencerminkan  perilaku  konsumen  dalam  membelanjakan  dan mengkonsumsi suatu produk.
28
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional