Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

48

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dan penelitian korelasional. Menurut Sugiyono 2013:107, metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sementara itu penelitian korelasional digunakan untuk 1 mengukur hubungan di antara berbagai variabel, 2 meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan 3 meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental Rakhmat, 2007: 27-31. Pada penelitian ini terdapat tiga kelompok yang masing-masing dipilih secara random yaitu kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen II, dan kelompok kontrol. Hanya dua kelompok yang diberi perlakuan yaitu kelompok eksperimen I dengan penerapan model PBL dengan pendekatan kontekstual strategi konflik kognitif X 1 dan kelompok eksperimen II yang menggunakan model PBL dengan pendekatan kontekstual X 2 . Pada akhir pembelajaran, kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen II, dan kelompok kontrol diberikan treatment berupa tes pemecahan masalah sebagai evaluasi pembelajaran. Hasil treatment dianalisis dengan analisis varians. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, 49 maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. Selanjutnya dilakukan uji lanjut untuk menentukan kelompok mana yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah paling baik berdasarkan hasil tes tersebut. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen Treatment by Level Design 3 × 3 yaitu tiga kelompok kemampuan awal matematika siswa atas, tengah, bawah dan tiga kelompok model pembelajaran PBL kontekstual konflik kognitif, PBL kontekstual, dan pembelajaran langsung. Untuk desain korelasional penelitian ini menggunakan jenis penelitian prediktif. Pada desain ini masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda. Setelah itu pada ketiga kelas diberikan tes dengan materi yang sama untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah pada ketiga kelas tersebut. Adapun desain penelitian ini digambarkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Treatment by Level Design Model Pembelajaran Kemampuan Awal Atas K 1 Tengah K 2 Bawah K 3 PBLKK P 1 K 1 P 1 K 2 P 1 K 3 P 1 PBLK P 2 K 1 P 2 K 2 P 2 K 3 P 2 PL P 3 K 1 P 3 K 2 P 3 K 3 P 3 Keterangan : P 1 : Model pembelajaran PBL Kontekstual Konflik Kognitif P 2 : Model pembelajaran PBL Kontekstual P 3 : Pembelajaran langsung K 1 : Kemampuan awal kelompok atas K 2 : Kemampuan awal kelompok tengah K 3 : Kemampuan awal kelompok bawah

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:117. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mungkid tahun pelajaran 20142015 yang berjumlah 253 siswa dan terbagi dalam kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, dan VIII H. Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mungkid memiliki beberapa karakter seperti a buku sumber yang digunakan sama; b siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama; c siswa yang menjadi subyek penelitian duduk pada tingkat yang sama; d pembagian kelas tidak berdasarkan peringkat; e tidak adanya penggolongan berdasarkan status sosial ekonomi.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013:118. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling. Pada penelitian ini diambil 3 kelas sebagai sampel yaitu kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen I yang dikenai pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual strategi konflik kognitif, kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen II yang dikenai pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual, dan kelas VIII B sebagai kelompok kontrol yang dikenai pembelajaran langsung.