berarti harus dilakukan uji lanjut Post Hoc untuk mengetahui pasangan yang signifikan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan software SPSS diperoleh sig.
, sehingga diterima. Hal ini berarti ketiga sampel
memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah yang sama sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
8.
3.7.2 Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah dilaksanakan pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual konflik kognitif pada kelompok eksperimen untuk
menguji hipotesis. Data yang digunakan adalah data nilai tes kemampuan pemecahan masalah pada tiga kelompok sampel. Adapun analisis akhir meliputi
uji normalitas, uji homogenitas, uji proporsi, analisis varians, dan uji pengaruh.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akhir kelas eksperimen I, eksperimen II, dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak.
Langkah-langkah uji normalitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada data awal.
3.7.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen.
Langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada data awal.
3.7.2.3 Uji Hipotesis I Ketuntasan Belajar
Uji hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen pada materi bangun ruang sisi datar melalui
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kontekstual dan konflik kognitif dapat mencapai ketuntasan belajar. Uji ketuntasan belajar menggunakan
uji proporsi pihak kanan dengan hipotesis yang diuji sebagai berikut. :
Presentase siswa kurang dari atau sama dengan 75 dari jumlah siswa pada kelas PBL mencapai nilai
untuk aspek kemampuan pemecahan masalah matematika.
: Presentase siswa lebih dari 75 dari jumlah siswa pada kelas PBL
mencapai nilai untuk aspek kemampuan pemecahan masalah matematika.
Menurut Sudjana 2005:234, untuk pengujiannya digunakan statistik dengan rumus sebagai berikut.
√
Keterangan: = banyak siswa kelas eksperimen yang nilainya ≥ 70
= banyaknya seluruh siswa kelas eksperimen = presentase ketuntasan
Kriteria pengujian adalah terima jika
dimana diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang
.
3.7.2.4 Uji Hipotesis II Analisis Varians
Uji hipotesis ke-2 adalah uji analisis varians yang dimaksudkan untuk menentukan apakah kelompok sampel memiliki rata-rata yang sama ataukah tidak
secara statistik. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku terdapat perbedaan rata- rata yang signifikan.
Rumus perhitungan anava dapat dilihat pada Tabel 3.8. Kriteria pengujian adalah ditolak jika
dengan dan
untuk α yang dipilih Sudjana, 2005: 305. Untuk analisis berbantuan SPSS kriterianya adalah terima
jika sig .
Setelah perhitungan uji ANAVA dan hasilnya menolak hipotesis nol, maka analisisnya belum selesai. Ini berarti ada perbedaan efek treatment terhadap
output dari masing-masing kelompok. Jadi, diperlukan analisis uji lanjut dimana dalam penelitian ini digunakan uji lanjut Scheffe.
Kriteria pengujiannya menggunakan software SPSS yaitu dengan memperhatikan ada tidaknya tanda dalam kolom Mean Difference I-J pada
tabel output. Jika terdapat tanda artinya antar kelompok tersebut berbeda secara signifikan.
3.7.2.5 Uji Hipotesis III Analisis Varian Dua Arah
Analisis data yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah analisis varian dua arah. Varians ini disebut varians antar kelompok atau biasa disebut varians
eksperimental. Varians ini menggambarkan adanya perbedaan antara kelompok-