11
bahan rujukan dalam pengembangan penelitian lebih lanjut.
1.7 Penegasan Istilah
1.7.1 Kemampuan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan
demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah 1 ada tantangan dalam materi tugas atau soal, 2 masalah tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab Wardhani, 2008. Pemecahan masalah merupakan proses penerimaan masalah
sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi, kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kecakapan yang memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada masalah yang bersifat tidak rutin. Siswa
dikatakan mampu memecahkan masalah bila ia memiliki kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
1.7.2 Problem Based Learning PBL
Menurut Arends Trianto, 2007, Problem Based Learning PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada
masalah autentik nyata sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan ketrampilan tingkat tinggi dan
inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri. Peran guru dalam PBL adalah menyodorkan berbagai masalah autentik, memfasilitasi
12
penyelidikan siswa, dan mendukung pembelajaran siswa Arends, 2008:41. Pelaksanaan PBL sendiri terdiri dari lima tahap yaitu: 1 Orientasi peserta didik
pada masalah, 2 mengorganisasi peserta didik, 3 membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, 4 mengembangkan dan menyajikan hasil, dan 5
menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.
1.7.3 Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
mene-mukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka Wina Sanjaya, 2006: 255. Tujuh komponen utama dalam pendekatan kontekstual yaitu: 1 konstruktivisme, 2 inkuiri, 3 bertanya, 4
masyarakat belajar, 5 permodelan, 6 refleksi, 7 penilaian autentik Anni dan Rifa’i, 2012: 204.
1.7.4 Strategi Konflik Kognitif
Konflik kognitif adalah keadaan dimana terdapat ketidak cocokan antara struktur kognitif yang dimiliki oleh seseorang dengan informasi yang baru dia
dapat dari luar lingkungan atau informasi baru yang diterimanya tidak cocok dengan struktur kognitif yang telah dia miliki Ismaimuza, 2010. Pembelajaran
dengan strategi konflik kognitif merupakan pembelajaran yang berdasarkan masalah, dimana pada masalah yang dikemukakan terdapat fakta, keadaan, dan
situasi yang mempertentangkan antara struktur kognisi siswa dengan sumber- sumber belajar sehingga siswa dapat memahami konsep dengan benar. Pada