Pengertian Belajar Prinsip-prinsip Belajar

24 diterimanya. untuk itu, pada tahap ini guru dapat menyediakan sesi tanya jawab. d. Tahap generalisasi atau kesimpulan Pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat bahan yang telah diceramahkan. e. Tahap aplikasi atau evaluasi Tahap terakhir ini, diadakan penilaian pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru. Evaluasi bisa dalam bentuk lisan, tugas, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat lima tahap yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran yaitu tahap persiapan, tahap penyajian, tahap asosiasi, tahap generalisasi dan tahap aplikasi. Langkah-langkah tersebut harus dipersiapkan dengan baik agar penggunaan pembelajaran yang biasa dilakukan guru berhasil dan dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

C. Tinjauan Tentang Hasil Belajar IPS

1. Pengertian Belajar

Ada beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Oemar Hamalik 2011: 29 menyebutkan bahwa belajar merupakan suatu proses. Sedangkan belajar menurut Purwanto 2009: 38 adalah proses dalam diri individu yang beriteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Memperjelas kedua 25 pendapat tersebut, belajar menurut Kokom Komalasari 2011: 2 merupakan proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu lama dan dengan syarat perubahan yang terjadi bukan karena perubahan sementara karena suatu hal. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan perilaku pada diri seseorang dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh bukan dari adanya kematangan atau perubahan karena suatu hal, melainkan perubahan yang diperoleh dalam jangka waktu lama.

2. Prinsip-prinsip Belajar

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, dalam belajar terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru. Arnie Fajar 2009: 10- 12 menyebutkan terdapat beberapa prinsip belajar yaitu sebagai berikut. a. Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas agar siswa dapat menentukan arah dan tahap-tahap belajar yang harus dilalui untuk mencapai tujuannya. b. Proses belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi problematik sehingga akan merangsang siswa berpikir untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. c. Belajar dengan pemahaman akan lebih bermakna daripada belajar dengan hafalan. 26 d. Belajar secara menyeluruh akan lebih berhasil daripada belajar secara terbagi-bagi. Melalui belajar secara menyeluruh akan dapat melihat dan mengerti dengan jelas bagaimana bagian-bagian itu merupakan keseluruhan yang berhubungan dan membentuk satu keseluruhan yang bulat. e. Belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran itu sendiri. Siswa telah belajar jika telah mampu menangkap intisari pelajaran yang telah dipelajarinya. f. Belajar merupakan proses yang berkesinambungan. Belajar merupakan suatu proses, karena merupakan suatu proses maka belajar membutuhkan waktu. Hal ini dapat dipahami bahwa pikiran manusia memiliki keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak sekaligus. Oleh karena itu belajar harus dilakukan secara kontinyu, jadwal yang teratur dan jumlah materi yang sesuai kemampuan. g. Proses belajar memerlukan metode yang tepat. Penggunaan metode yang tepat sangat penting bagi guru dan siswa, karena dengan metode belajar yang tepat akan memungkinkan seorang siswa menguasai ilmu lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip belajar yang harus diperhatikan oleh guru yaitu penetapan tujuan pembelajaran yang jelas, pembelajaran sebaiknya diawali dengan situasi 27 yang problematik, pembelajaran diciptakan bukan hanya berupa proses hafalan tetapi juga proses pemahaman, belajar memerlukan kemampuan untuk menangkap intisari materi pelajaran, belajar merupakan proses kontinyu, dan guru memerlukan metode yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

3. Hasil Belajar IPS

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENGARUH MODEL COOPERATVEF LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD SE-GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 180

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI SE-GUGUS III PENGASIH KULON PROGO.

1 2 104

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 2 133

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 71

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS V SD SE GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 178

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS III KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 222

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9